"Mengapa orang tidak bahagia? Karena mereka mendapatkan kepuasan yang janggal dari penderitaan mereka," kata Sang Guru.
Ia menceritakan bagaimana ketika suatu kali ia berada di tempat tidur bagian atas di sebuah kereta api, pada suatu malam. Ia tidak bisa tidur, karena dari tempat tidur bawah seorang wanita terus-menerus mengeluh, "Oh, betapa hausnya saya…. Aduh, betapa hausnya saya."
Terus-menerus suara keluhan itu terdengar. Akhirnya, Sang Guru turun ke bawah, berjalan melalui gang sepanjang kereta api, mengisi dua cangkir besar dengan air, membawanya, dan memberikannya kepada wanita malang itu.
"Bu, ini ada air."
"Oh, baik sekali Anda. Terima kasih."
Sang Guru kembali ke tempat tidur. Ia menyamankan badannya dan ketika hampir pulas dari bawah terdengar lagi suara keluhan, "Oh, betapa hausnya saya tadi…. Aduh, betapa hausnya tadi."
[Betty Oei / Pekanbaru]
______________
Bacaan hari ini
Tgl 11 Jan 2013
= Lukas 5:12-16 =
Saudaraku, dewasa ini banyak orang mulai mencari-cari mujizat dalam kehidupannya dan ingin menyaksikan dan membuktikan peran YESUS dalam kehidupnnya lewat karya2 yang besar. Padahal mujizat itu ada dalam hidup sehari2, dalam hal2 yang sederhana. YESUS berkenan kepada mereka yang percaya.
Marilah berdoa agar kita diberikan hati yang percaya dan mau berserah secara penuh pada karya YESUS dalam kehidupan kita. Kita masih hidup dan bernapas hingga saat ini, merupakan mujizat setiap hari.......
1 2 3......yes..........Gbu
_______________
Inilah Injil Yesus Kristus menurut St. Lukas.
= Lukas 5:12-16 =
Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon:
"Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata:
"Aku mau, jadilah engkau tahir."
Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya.
Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapapun juga dan berkata:
"Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."
Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka.
Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.
________________
Wang Lie, juga dikenal sebagai Wang Yanfang, lahir di Kota Taiyuan lama (kini bagian barat daya Wilayah Yangqu, Provinsi Shanxi), akhir Dinasti Han Timur. Dia adalah seorang yang sangat lurus, menggunakan budi pekerti luhur, moralitas, dan perilaku untuk memengaruhi serta mereformasi desa, sehingga sangat dihormati.
Suatu ketika, seorang pria mencuri seekor sapi dan tertangkap oleh pemiliknya. Pencuri berlutut di depan pemilik dan memohon:
"Silakan kirim saya ke pejabat dan ditangani sesuai dengan hukum, saya memang layak mendapatkan ganjaran oleh hukum negara. Tapi, tolong jangan biarkan Tuan Wang Yanfang tahu tentang hal ini."
Setelah mendengar berita itu, Wang mengirim seseorang untuk segera meminta maaf kepada pemilik sapi itu, dan memberikan segulung kain untuk pencuri sebagai hadiah. Orang-orang bingung dan bertanya kepada Wang. Wang menjelaskan: "Pencuri itu takut saya mungkin akan mencari tahu tentang kesalahannya, yang berarti ia malu. Orang yang malu dengan kesalahannya sendiri ataupun orang lain, masih dapat direhabilitasi. Apa yang saya lakukan adalah untuk mendorongnya berubah dan mulai lagi dari awal."
Beberapa waktu kemudian, seorang pria tua kehilangan pedangnya yang berharga. Seseorang menemukannya dan menunggu pemiliknya datang dan mengambilnya kembali. Dia menunggu hingga senja, akhirnya pria tua itu datang mencarinya. Orang yang menunggu itu mengembalikan pedang pada pemiliknya. Pria tua itu sangat berterima kasih, dan bertanya namanya. Ternyata dia adalah mantan pencuri sapi itu.
Setiap kali penduduk desa terlibat dalam perselisihan, mereka akan meminta Wang untuk mengadili dan menyelesaikan perselisihan tersebut. Karena efek dari pendidikan moral Wang, bahkan beberapa warga desa akan menghentikan pertikaian dan melakukan kegiatan seperti biasa sebelum melihat Wang. Beberapa ada yang menyelesaikan masalah selama dalam perjalanan untuk menemui Wang. Mereka akan merasa sangat malu saat melihat rumah Wang, mereka lalu berdamai dengan satu sama lainnya dan kembali ke rumah. Karakter moralitas Wang memiliki pengaruh yang lebih besar pada orang daripada tekanan hukum.
Sepanjang sejarah, semua orang yang dihormati adalah orang-orang berkarakter moralitas tinggi. Dampak dan pengaruh moralitas melampaui segala sesuatu yang lain. Pemaksaan tidak pernah bisa benar-benar menundukkan orang atau memenangkan hati orang-orang. Hati nurani adalah prinsip inti untuk perilaku manusia. Ini pijakan kehidupan, dasar pemikiran lurus yang menjunjung tinggi kebenaran alam semesta, dan aspirasi jiwa yang mendalam.
[Susi Ng / Balikpapan]
________________
God Bless All of You.
Ia menceritakan bagaimana ketika suatu kali ia berada di tempat tidur bagian atas di sebuah kereta api, pada suatu malam. Ia tidak bisa tidur, karena dari tempat tidur bawah seorang wanita terus-menerus mengeluh, "Oh, betapa hausnya saya…. Aduh, betapa hausnya saya."
Terus-menerus suara keluhan itu terdengar. Akhirnya, Sang Guru turun ke bawah, berjalan melalui gang sepanjang kereta api, mengisi dua cangkir besar dengan air, membawanya, dan memberikannya kepada wanita malang itu.
"Bu, ini ada air."
"Oh, baik sekali Anda. Terima kasih."
Sang Guru kembali ke tempat tidur. Ia menyamankan badannya dan ketika hampir pulas dari bawah terdengar lagi suara keluhan, "Oh, betapa hausnya saya tadi…. Aduh, betapa hausnya tadi."
[Betty Oei / Pekanbaru]
______________
Bacaan hari ini
Tgl 11 Jan 2013
= Lukas 5:12-16 =
Saudaraku, dewasa ini banyak orang mulai mencari-cari mujizat dalam kehidupannya dan ingin menyaksikan dan membuktikan peran YESUS dalam kehidupnnya lewat karya2 yang besar. Padahal mujizat itu ada dalam hidup sehari2, dalam hal2 yang sederhana. YESUS berkenan kepada mereka yang percaya.
Marilah berdoa agar kita diberikan hati yang percaya dan mau berserah secara penuh pada karya YESUS dalam kehidupan kita. Kita masih hidup dan bernapas hingga saat ini, merupakan mujizat setiap hari.......
1 2 3......yes..........Gbu
_______________
Inilah Injil Yesus Kristus menurut St. Lukas.
= Lukas 5:12-16 =
Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon:
"Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata:
"Aku mau, jadilah engkau tahir."
Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya.
Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapapun juga dan berkata:
"Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."
Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka.
Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.
________________
Wang Lie, juga dikenal sebagai Wang Yanfang, lahir di Kota Taiyuan lama (kini bagian barat daya Wilayah Yangqu, Provinsi Shanxi), akhir Dinasti Han Timur. Dia adalah seorang yang sangat lurus, menggunakan budi pekerti luhur, moralitas, dan perilaku untuk memengaruhi serta mereformasi desa, sehingga sangat dihormati.
Suatu ketika, seorang pria mencuri seekor sapi dan tertangkap oleh pemiliknya. Pencuri berlutut di depan pemilik dan memohon:
"Silakan kirim saya ke pejabat dan ditangani sesuai dengan hukum, saya memang layak mendapatkan ganjaran oleh hukum negara. Tapi, tolong jangan biarkan Tuan Wang Yanfang tahu tentang hal ini."
Setelah mendengar berita itu, Wang mengirim seseorang untuk segera meminta maaf kepada pemilik sapi itu, dan memberikan segulung kain untuk pencuri sebagai hadiah. Orang-orang bingung dan bertanya kepada Wang. Wang menjelaskan: "Pencuri itu takut saya mungkin akan mencari tahu tentang kesalahannya, yang berarti ia malu. Orang yang malu dengan kesalahannya sendiri ataupun orang lain, masih dapat direhabilitasi. Apa yang saya lakukan adalah untuk mendorongnya berubah dan mulai lagi dari awal."
Beberapa waktu kemudian, seorang pria tua kehilangan pedangnya yang berharga. Seseorang menemukannya dan menunggu pemiliknya datang dan mengambilnya kembali. Dia menunggu hingga senja, akhirnya pria tua itu datang mencarinya. Orang yang menunggu itu mengembalikan pedang pada pemiliknya. Pria tua itu sangat berterima kasih, dan bertanya namanya. Ternyata dia adalah mantan pencuri sapi itu.
Setiap kali penduduk desa terlibat dalam perselisihan, mereka akan meminta Wang untuk mengadili dan menyelesaikan perselisihan tersebut. Karena efek dari pendidikan moral Wang, bahkan beberapa warga desa akan menghentikan pertikaian dan melakukan kegiatan seperti biasa sebelum melihat Wang. Beberapa ada yang menyelesaikan masalah selama dalam perjalanan untuk menemui Wang. Mereka akan merasa sangat malu saat melihat rumah Wang, mereka lalu berdamai dengan satu sama lainnya dan kembali ke rumah. Karakter moralitas Wang memiliki pengaruh yang lebih besar pada orang daripada tekanan hukum.
Sepanjang sejarah, semua orang yang dihormati adalah orang-orang berkarakter moralitas tinggi. Dampak dan pengaruh moralitas melampaui segala sesuatu yang lain. Pemaksaan tidak pernah bisa benar-benar menundukkan orang atau memenangkan hati orang-orang. Hati nurani adalah prinsip inti untuk perilaku manusia. Ini pijakan kehidupan, dasar pemikiran lurus yang menjunjung tinggi kebenaran alam semesta, dan aspirasi jiwa yang mendalam.
[Susi Ng / Balikpapan]
________________
God Bless All of You.
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.