Saturday, December 22, 2012

KESAKSIAN: Mencontoh Keluarga Nazareth

"Terima kasih, Tuhan !
Sungguh besar kasihMu kepada kami sekeluarga, penantian selama 26 tahun akhirnya berbuah......."




SAYA SIAP MENANGGUNG RESIKO.

Saya terlahir dari keluarga Katolik, suami saya beragama Pantekosta. Almarhum ayahnya adalah seorang pendeta muda, salah satu adiknya menjadi seorang pendeta sedangkan saudara2 lainnya terlibat aktif dalam pelayanan di gereja.

Saat kami menikah, suami setuju untuk menyerahkan pendidikan agama anak2 kepada saya karena dia sendiri jarang pergi ke gereja, hanya saat Natal, dia datang ke gerejanya dan sesekali ke gereja saya.

Saya tidak pernah memaksa suami untuk pindah ke Katolik, karena dulu saya yang mengambil keputusan untuk memilih dia, jadi saya juga harus siap menanggung resikonya.

Selama menjalani pernikahan kami, tidak pernah ada keributan mengenai soal agama, semuanya berjalan damai; hanya ada rasa kehilangan saat datang ke gereja hanya bersama anak2 saja.





SURPRISE KADO ULANG TAHUN


Suatu ketika dokter mendiagnosa suami saya terkena jantung koroner, barulah dia menyadari bahwa ini mungkin teguran dari Tuhan karena dia telah mengabaikanNya selama belasan tahun.

Dia berhenti dari kebiasaan merokok, rajin berolah raga dan mulai mengunjungi gereja.

Selama 9 tahun berikutnya, dia selalu menghadiri misa, tetapi hanya sebagai penonton saja.

Sampai 3 tahun yang lalu, di ulang tahun saya yang ke-50, suami saya berencana memberikan surprise bagi saya sebagai kado ulang tahun yaitu dia bersedia masuk ke Katolik.




DIBAPTIS ULANG ?
NO WAY !

Setelah konsultasi dengan Romo Paroki, ternyata suami saya harus dibaptis ulang.

Hal ini menyebabkan kegusaran pada diri suami karena dia tidak mau melepaskan keterikatan perasaan dan emosi dia saat dibaptis dulu. Dia merasa saat itu Tuhan menyentuh hatinya dan dia tidak mau melepaskan kenangan tersebut.

Saya sungguh kecewa, tapi saya tidak mau memaksakan kehendak saya.

Saya hanya bisa berdoa kepada Tuhan, karena saya percaya Tuhan pasti memberikan yang terbaik.

Tahun berikutnya, di saat Lebaran, suami menderita gangguan pencernaan.
Untuk menghabiskan waktunya, dia meminta kepada saya buku bacaan rohani Katolik; saya berikan buku Rome Sweet Home karangan Scott Hahn.

Terus terang saya tidak pernah melihat dia membaca buku rohani dengan begitu antusias.

Setelah selesai membaca buku tsb, suami datang kepada saya, dan dengan mata ber-kaca2 dia menyatakan niatnya untuk pindah ke Katolik. Buku itu memberikan pencerahan yang luar biasa terutama mengenai Bunda Maria dan sakramen Ekaristi.

Dengan tidak membuang waktu, kami konsultasi kembali dengan Romo Paroki; dan kali ini suamiku mengatakan bahwa dia ber-sungguh2 mau masuk ke Katolik, tidak keberatan jika harus dibaptis ulang dan juga bersedia mengikuti kelas katekese.




SURPRISE KADO ULANG TAHUN PERKAWINAN PERAK

Tepat di ulang tahun perkawinan kami yang ke-25, suami meminta saya untuk mengajarkan doa rosario.

Saya sungguh terharu, karena selama ini dia tidak pernah mau mengenal Bunda Maria.

Terima kasih Bunda Maria, karena telah menyampaikan doaku kepada Putramu, Yesus Kristus.

Selama 8 bulan berikutnya, suami menunjukkan niatnya yang sungguh2 dengan mengikuti kelas katekese tanpa pernah absen sekalipun; dia mengerjakan tugas yang diberikan dengan sepenuh hati; bahkan saat menjelang ujian, dia membawa buku katekismus ke kantor untuk belajar.

Dia juga ikut hadir dalam Pendalaman Iman dan Doa Rosario di lingkungan kami.



TERIMA KASIH, TUHAN !
RENCANA-MU SUNGGUH INDAH !

15 Desember 2012, suami dibaptis dan menerima Sakramen Ekaristi dan Krisma.

Terima kasih Tuhan !
Sungguh besar kasihMu kepada kami sekeluarga, penantian selama 26 tahun akhirnya berbuah.......

RencanaMu sungguh indah !

Engkau tidak menginginkan suami pindah ke Katolik hanya berlandaskan faktor ungkapan cinta suami terhadap istri.

Engkau menginginkan ketulusan hati dan penyerahan diri seutuhnya kepadaMu.

Saat menerima Komuni Pertama, suami menangis terharu....
dia merasakan sentuhan Tuhan yang sungguh luar biasa, jauh lebih indah daripada dahulu.

"Bila kita mau melepaskan apa yang kita genggam erat2, Tuhan akan memberikan gantinya ber-lipat2 lebih indah......."

Terima kasih Tuhan !



(Jakarta, Indonesia)
(21.Desember.2012)
(Veronica H.A).



God Bless All of You.

3 comments:

  1. Puji Tuhan !


    Smoga keluarga bertambah rukun n bahagia.

    Tuhan memberkati anda sekeluarga.

    ReplyDelete
  2. Vero, Selamat atas baptis suamimu. Berserah diri pada kehendak Tuhan, percaya sepenuhnya akan rencanaNya, mengingatkan saya pada Bunda Maria, terutama di saat menjelang Natal ini. Dan Tuhan menginginkan ketulusan hati anak- anakNya, karena Ia rindu tinggal di dalam batin anak-anakNya. Terima kasih untuk kesaksianmu yang indah ini. Saya turut berbahagia bersama kalian sekeluarga. Sekali lagi, Selamat berbahagia, selamat kembali ke pelukan Gereja yang kudus, katolik, dan apostolik. Tuhan memberkati. - Sylvia Yudhira -

    ReplyDelete
  3. Vero, Selamat atas baptis suamimu. Berserah diri pada kehendak Tuhan, percaya sepenuhnya akan rencanaNya, mengingatkan saya pada Bunda Maria, terutama di saat menjelang Natal ini. Dan Tuhan menginginkan ketulusan hati anak- anakNya, karena Ia rindu tinggal di dalam batin anak-anakNya. Terima kasih untuk kesaksianmu yang indah ini. Saya turut berbahagia bersama kalian sekeluarga. Sekali lagi, Selamat berbahagia, selamat kembali ke pelukan Gereja yang kudus, katolik, dan apostolik. Tuhan memberkati. - Sylvia Yudhira -

    ReplyDelete

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.