Lectio:
Am 2:6-10, 13-16; Mzm 50:16bc-17, 18-19, 20-21,22-23; Mat 8:18-22
Seorang anak muda yang baru lulus sekolah ingin belajar bekerja kepada pamannya yang telah sukses. Awalnya dia berpikir apabila dia mengikuti pamannya, dia akan bisa mengikuti kesuksesannya.
Sejak hari pertama mengikuti pamannya, ia melihat sang paman sudah bangun pagi-pagi sekali dan berolah raga selama 1,5 jam, dan kemudian mandi, sarapan, dan datang ke kantornya di mana dia melakukan briefing dengan para direkturnya nya, kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi perusahaan yang lainnya.
Menjelang siang, pamannya pergi ke kapel dekat kantornya untuk mengikuti misa harian dan dilanjutkan dengan makan siang.
Selepas itu, masih ada beberapa meeting-meeting selanjutnya sampai malam.
Setelah 1 minggu berlalu, anak muda tersebut berhenti mengikuti pamannya.
Dia akhirnya memahami bahwa pekerjaan pamannya tidak semudah dan seenak yang dibayangkannya.
Dalam Injil hari ini, Yesus menegaskan bahwa apabila ingin mengikuti Yesus itu berarti siap untuk tidak memiliki apa-apa, bahkan hal itu dibuktikan dengan bagaimana Ia mati dan juga tidak bisa memikirkan keluarga kita. Mengikuti Yesus harus dengan totalitas penyerahan diri.
Sebagai murid Yesus kita sudah mengetahui konsekuensi untuk mengikuti jalan salib-Nya yang memerlukan pengosongan diri, kerendahan hati, dan kesatuan dengan Allah Bapa.
Oratio:
Ya Tuhan Yesus, kami mau mengikuti jalan salib-Mu. Amin
Missio:
Marilah kita menyadari bahwa dengan mengikuti Yesus kita harus siap dengan pengosongan diri dan meninggalkan keperluan pribadi dan keluarga.
Have a Blessed Monday!
God Bless All of You.
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.