Berkatalah raja; "Bukankah itu Babel yang besar itu, yang dengan kekuatan kuasaku dan untuk kemuliaan kebesaranku telah kubangun menjadi kota kerajaan?
(Daniel 4:30)
Pernahkah kita menyadari bahwa kalau kita masih ada dengan segala keberadaan kita sampai detik ini, itu semata-mata karena anugerah Tuhan?
Atau apakah kita bersikap seperti Nebukadnezar yang tidak mengakui kebesaran Tuhan, karena dia merasa semua pencapaiannya, itu karena kehebatannya
Masih banyak orang berpikir bahwa karena kepandaian, kepiawaian dan karena kehebatannya, kerja kerasnya sehingga mereka ada seperti sekarang ini
Ada juga hamba-hamba Tuhan juga berpikir bahwa bisa mempunyai pengikut yang banyak itu karena pengajarannya yang hebat, karena kemampuannya dan bahkan merasa lebih benar dari yang lain
Nebukadnezar sebenarnya sudah menyaksikan kebesaran Tuhan melalui hikmat yang diperlihatkan Daniel, ia malah hanyut dalam kesombongannya dan akibatnya, Tuhan menjatuhkannya
Ia dihalau dari antara manusia dan tempat tinggalnya di antara binatang-binatang di padang, makanannya rumput seperti lembu dan tubuhnya basah oleh embun dari langit
Nebukadnezar direndahkan begitu rupa akibat kesombongannya
Orang akan lebih mudah jatuh dalam kesombongan kalau ia memiliki kelebihan dari orang lain, baik kelebihan dari segi intelektual, finansial, status sosial dan tidak sedikit yang merasa lebih rohani dibandingkan orang di sekitarnya
Kita seringkali lupa bahwa semua yang kita miliki, berasal dari Tuhan
Amsal berkata; "kecongkakan mendahului kehancuran dan tinggi hati mendahului kejatuhan"
Yakobus juga menuliskan bahwa; "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati"
Kesombongan atau kecongkakan, seringkali membuat orang tidak mau bergantung kepada Allah
Menurut Amsal, orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi Tuhan
Paulus mengajarkan: "Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar"
Tuhan Yesus memberkati.
God Bless All of You.
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.