"Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah."
(Amsal 15:1)
Setiap manusia punya kebutuhan untuk berkata-kata atau berbicara disamping kebutuhan untuk didengarkan
Dan tidak dapat disangkal bahwa banyak pertikaian, perkelahian bahkan peperangan terjadi akibat perkataan, dengan kata lain, banyak hubungan yang hancur gara-gara perkataan kasar atau pedas
Perkataan yang tidak tepat untuk diucapkan, perkataan kosong, sembrono dan perkataan sia-sia kadangkala bisa menyulitkan diri kita sendiri pada akhirnya
Itulah sebabnya orang bijak akan berpikir berkali-kali sebelum mengeluarkan satu perkataan, bukan sebaliknya, berkata-kata dahulu baru berpikir kemudian
Alkitab mengajarkan kita untuk benar-benar memperhatikan setiap perkataan yang keluar dari mulut kita, jangan sampai "dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk"
Setiap perkataan kita harus kita pertanggungjawabkan kelak di hari penghakiman.
Yesus berkata: "Tetapi Aku berkata kepadamu; setiap kata yang sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkan pada hari penghakiman"
Jangan sampai perkataan kita membuat orang menjadi marah, terhina, tetapi sebaliknya biarlah perkataan kita membangun orang lain, menjadi berkat bagi orang lain
Paulus menuliskan; "janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia"
Perhatikanlah apa yang keluar dari mulut kita, apakah pengetahuan seperti orang bijak lakukan atau seperti orang bebal yang mencurahkan kebodohan
Orang bebal seringkali merasa dirinya paling pintar dan orang lain dianggap bodoh
Menjaga perkataan bukan perkara mudah, butuh kerja keras dan pertolongan Roh Kudus, makanya Yakobus berkata; "Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar tetapi lambat untuk berkata-kata dan juga lambat untuk marah"
Tuhan Yesus memberkati.
God Bless All of You.
(Amsal 15:1)
Setiap manusia punya kebutuhan untuk berkata-kata atau berbicara disamping kebutuhan untuk didengarkan
Dan tidak dapat disangkal bahwa banyak pertikaian, perkelahian bahkan peperangan terjadi akibat perkataan, dengan kata lain, banyak hubungan yang hancur gara-gara perkataan kasar atau pedas
Perkataan yang tidak tepat untuk diucapkan, perkataan kosong, sembrono dan perkataan sia-sia kadangkala bisa menyulitkan diri kita sendiri pada akhirnya
Itulah sebabnya orang bijak akan berpikir berkali-kali sebelum mengeluarkan satu perkataan, bukan sebaliknya, berkata-kata dahulu baru berpikir kemudian
Alkitab mengajarkan kita untuk benar-benar memperhatikan setiap perkataan yang keluar dari mulut kita, jangan sampai "dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk"
Setiap perkataan kita harus kita pertanggungjawabkan kelak di hari penghakiman.
Yesus berkata: "Tetapi Aku berkata kepadamu; setiap kata yang sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkan pada hari penghakiman"
Jangan sampai perkataan kita membuat orang menjadi marah, terhina, tetapi sebaliknya biarlah perkataan kita membangun orang lain, menjadi berkat bagi orang lain
Paulus menuliskan; "janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia"
Perhatikanlah apa yang keluar dari mulut kita, apakah pengetahuan seperti orang bijak lakukan atau seperti orang bebal yang mencurahkan kebodohan
Orang bebal seringkali merasa dirinya paling pintar dan orang lain dianggap bodoh
Menjaga perkataan bukan perkara mudah, butuh kerja keras dan pertolongan Roh Kudus, makanya Yakobus berkata; "Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar tetapi lambat untuk berkata-kata dan juga lambat untuk marah"
Tuhan Yesus memberkati.
God Bless All of You.
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.