*Tekun Dan Setia Mengembangkan Talenta*
PERUMPAMAAN tentang talenta menggambarkan bahwa Tuhan menganugerahkan talenta yang berbeda-beda kepada setiap orang, sesuai dengan kesanggupan masing-masing.
Ia memberikan kebebasan kepada manusia untuk mengelola dan mengembangkan talenta tersebut.
Jangan merasa iri hati terhadap talenta yang dimiliki orang lain dan menuduh Tuhan tidak adil, untuk membenarkan tindakan kita yang bermalas-malasan dan mengubur talenta yang kita anggap tidak berharga dan tidak berguna.
Sadari bahwa keragaman dalam talenta mendorong setiap orang untuk bekerja sama, saling mendukung dan melengkapi satu sama lain.
Sekecil apapun talenta yang diberikanNya, kita harus hargai dan syukuri. Kelak Tuhan akan meminta pertanggungjawaban kepada kita atas talenta yang telah dianugerahkanNya.
Oleh sebab itu, marilah manfaatkan waktu dan kesempatan yang ada untuk bertekun dan setia memelihara, mengembangkan dan mengamalkan talenta yang dipercayakanNya kepada kita, agar membuahkan hasil yang bermanfaat bagi banyak orang.
#
Bacaan Liturgi 02 September 2017
Sabtu Pekan Biasa XXI.
Bacaan Pertama
1Tes 4:9-11
Kalian belajar kasih mengasihi dari Allah.
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika:
Saudara-saudara,
tentang kasih persaudaraan,
kiranya tidak perlu aku menulis kepadamu.
Sebab kalian sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah.
Hal itu kalian amalkan
juga terhadap semua saudara di seluruh wilayah Makedonia.
Tetapi kami menasihati kalian, saudara-saudara,
agar kalian lebih sungguh-sungguh lagi mengamalkannya.
Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang,
untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri
dan bekerja dengan tangan,
sebagaimana telah kami pesankan kepada kalian.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Mzm 98:1.7-8.9
R:9
Tuhan akan datang menghakimi para bangsa dengan adil.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan,
sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib;
keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya,
oleh lengan-Nya yang kudus.
*Biarlah gemuruh laut dan segala isinya,
dunia dan semua yang diam di dalamnya!
Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan,
dan gunung-gunung bersorak-sorai bersama-sama
di hadapan Tuhan.
*Sebab Ia datang untuk menghakimi bumi.
Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan,
dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.
Bait Pengantar Injil
Yoh 13:34
Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan;
yaitu supaya kalian saling menaruh cinta kasih,
sebagaimana Aku telah menaruh cinta kasih kepadamu.
Bacaan Injil
Mat 25:14-30
Karena engkau setia memikul tanggung-jawab dalam perkara kecil,
masuklah ke dalam kebahagiaan tuanmu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Pada suatu hari
Yesus mengemukakan perumpamaan berikut
kepada murid-murid-Nya,
"Hal Kerajaan Surga itu
seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri,
yang memanggil hamba-hambanya
dan mempercayakan hartanya kepada mereka.
Yang seorang diberikannya lima talenta,
yang seorang lagi dua, dan yang seorang lain lagi satu,
masing-masing menurut kesanggupannya,
lalu ia berangkat.
Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu.
Ia menjalankan uang itu dan memperoleh laba lima talenta.
Hamba yang menerima dua talenta pun berbuat demikian,
dan mendapat laba dua talenta.
Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi
dan menggali lubang di tanah,
lalu menyembunyikan uang tuannya.
Lama kemudian pulanglah tuan hamba-hamba itu,
lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.
Hamba yang menerima lima talenta datang
dan membawa laba lima talenta.
Ia berkata, 'Tuan, lima talenta Tuan percayakan kepadaku.
Lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.'
Maka kata tuannya kepadanya,
'Baik sekali perbuatanmu itu, hamba yang baik dan setia;
engkau telah setia dalam perkara kecil!
Aku akan memberikan kepadamu
tanggung jawab dalam perkara yang besar.
Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta, katanya,
'Tuan, dua talenta Tuan percayakan kepadaku.
Lihat, aku telah mendapat laba dua talenta.'
Maka kata tuan itu kepadanya,
'Baik sekali perbuatanmu hamba yang baik dan setia!
Karena engkau telah setia
memikul tanggung jawab dalam perkara kecil,
maka aku akan memberikan kepadamu
tanggung jawab dalam perkara yang besar.
Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Kini datang juga hamba yang menerima satu talenta dan berkata,
'Tuan, aku tahu bahwa Tuan adalah manusia kejam,
yang menuai di tempat Tuan tidak menabur,
dan memungut di tempat Tuan tidak menanam.
Karena itu aku takut
dan pergi menyembunyikan talenta Tuan di dalam tanah.
Ini, terimalah milik Tuan!'
Maka tuannya menjawab,
'Hai engkau, hamba yang jahat dan malas!
Engkau tahu bahwa aku menuai di tempat aku tidak menabur,
dan memungut di tempat aku tidak menanam.
Seharusnya
uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang,
supaya sekembaliku aku menerima uang itu serta dengan bunganya.
Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya,
dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
Karena setiap orang yang mempunyai,
akan diberi sampai ia berkelimpahan,
tetapi siapa yang tidak punya,
apa pun yang ada padanya akan diambil.
Dan buanglah hamba yang tidak berguna itu
ke dalam kegelapan yang paling gelap.
Di sanalah akan ada ratap dan kertak gigi'."
Demikianlah Injil Tuhan.
#
BAKAT adalah apa yang Tuhan berikan kepada kita.
Ketrampilan adalah apa yang kita berikan kembali kepadaNya.
*Eliel Pierre*
#
Mutiara Iman
KASIH MENGASIHI
2 September 2017
"Kamu sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah" (1 Tes 4:9)
Lectio
1 Tes 4:9-11; Mzm 98:1,7-8,9; Mat 25:14-30
Seorang Ibu menerima kabar bahwa anaknya yang di luar kota sedang memerlukan uang. Lalu ia pun berkunjung kepada anak bungsunya yang sukses dan berkata :
"Budi, mas mu perlu uang untuk sekolah anaknya. Apakah kamu bisa bantu?"
Budi yang baru selesai berdoa Rosario menjawab :
"Pagi Ibu, iya kak Sandi dulu waktu kaya selalu memandang rendah adiknya. Sekarang baru cari adiknya!"
Tetapi sang ibu berkata :
"Ibu sangat bahagia bila keluarga bisa saling mengasihi. TUHAN telah nengasihi kita dan kita pun mengasihi-Nya melalui saudara kita. Kakakmu juga pernah menyekolahkanmu Nak. Ibu sebenarnya tidak mau mengatakannya."
Mendengar itu Budi lalu memandang Salib dan berkata :
"Baik Bu, Sandi akan bantu."
Lalu sang ibu pun memeluknya erat-erat sebagai tanda haru.
Paulus berkata :
"Tentang KASIH PERSAUDARAAN tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah."
KASIH PERSAUDARAAN berasal dari Allah.
Oratio
Ya Allah, terima kasih atas KASIHMU. Amin
Missio
Marilah kita saling mengasihi.
Have a Blessed Saturday
#
Saturday, 2nd SEPTEMBER
Matthew 25:14-30
"A man going on a journey called his servants and entrusted to them his property; to one he gave five talents, to another two, to another one, to each according to his ability...But he who had received the one talent came forward, saying, 'Master, I knew you to be a hard man, reaping where you did not sow, and gathering where you did not winnow; so I was afraid, and I went and hid your talent in the ground. Here you have what is yours.'"
The man who received one talent "was afraid", and thus, he did nothing. He was afraid to risk and lose. Fear paralyses people. What really offended the master of the parable wasn't that he didn't get more talents, but that he didn't even try! God is a Father. No father or mother on earth could ever be disappointed if they saw their children trying their best. All that God asks His children is to try hard. God will help us provided that we try our best.
Wishing to encourage her young son's progress on the piano, a mother took her boy to a Paderewski concert. After they were seated, the mother spotted an old friend in the audience and walked down the aisle to greet her. Seizing the opportunity, the little boy decided to explore the concert hall. He went through a door marked 'No Admittance', found a piano and started practising there. When the mother returned to her seat, the child was missing. As the curtains parted and the spotlights focused on the stage, she saw in horror her child sitting at the keyboard, innocently picking out "Twinkle, Twinkle Little Star." Suddenly, the great piano master made his entrance, quickly moved to the piano, and whispered in the boy's ear, "Don't stop. That's it. Keep it up. Give me your best." Then leaning over, Paderewski reached down with his left hand and began a melodic bass part. Soon his right arm reached around to the other side of the child, adding a running obbligato. Together, the old master and the child transformed what could have been an embarrassing situation into a wonderful symphony.
That's what Our Father God does with our efforts. We just need to keep playing the best we can, without giving up, and He transforms our efforts into a masterpiece. There is no fear. We can't disappoint Our Father if we try our best.
Our Lady will encourage us to try to give our best, however little it seems to be.
#
Vatican Council II
Lumen gentium 31-33
Witnesses because of the gifts they have received
The laity, by their very vocation, seek the kingdom of God by engaging in temporal affairs and by ordering them according to the plan of God. They live in the world, that is, in each and in all of the secular professions and occupations. They live in the ordinary circumstances of family and social life, from which the very web of their existence is woven. They are called there by God that by exercising their proper function and led by the spirit of the Gospel, they may work for the sanctification of the world from within as a leaven. In this way they may make Christ known to others, especially by the testimony of a life resplendent in faith, hope and charity. Therefore, since they are tightly bound up in all types of temporal affairs it is their special task to order and to throw light upon these affairs in such a way that they may come into being and then continually increase according to Christ to the praise of the Creator and the Redeemer…
The lay apostolate… is a participation in the salvific mission of the Church itself. Through their baptism and confirmation all are commissioned to that apostolate by the Lord himself. Moreover, by the sacraments, especially the Holy Eucharist, that charity toward God and man which is the soul of the apostolate is communicated and nourished.
Now the laity are called in a special way to make the Church present and operative in those places and circumstances where only through them can it become the salt of the earth. Thus every layman, in virtue of the very gifts bestowed upon him, is at the same time a witness and a living instrument of the mission of the Church itself, "according to the measure of Christ's bestowal" (Eph 4:7)…
Upon all the laity, therefore, rests the noble duty of working to extend the divine plan of salvation to all men of each epoch and in every land. Consequently, may every opportunity be given them so that, according to their abilities and the needs of the times, they may zealously participate in the saving work of the Church.
Copyright © Confraternity of Christian Doctrine, USCCB
#
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.