*Jaga Agar Pelita Iman Tetap Bernyala*
KEMATIAN adalah hal yang tidak dapat dielakkan, semua orang pasti akan menghadapinya. Namun, berkat pengurbanan Yesus, maut dikalahkan sehingga kematian tidak memusnahkan kehidupan melainkan mengubah kehidupan dari yang fana menjadi yang abadi.
Melalui perumpamaan gadis yang bijaksana dan gadis yang bodoh, kita disadarkan bahwa kehidupan di dunia merupakan sebuah proses persiapan untuk masuk ke dalam kehidupan kekal bersamaNya.
Yesus mengajak kita agar selalu bersikap siap siaga dalam menyambut kedatanganNya yang tidak diketahui kapan saatnya akan tiba.
Agar layak ikut serta di dalam perjamuanNya, Ia menghendaki agar pelita iman kita tetap bernyala terang apapun kondisi dan situasi yang kita alami dalam meniti kehidupan ini.
Untuk itu, kita harus setia mengisinya dengan :
* Tekun berelasi denganNya
* Hidup kudus, menjauhi semua yang tidak berkenan di hatiNya
* Mengaplikasikan ajaran kasihNya di dalam keseharian hidup kita
* Melayani sesama dengan tulus, tanpa pamrih
Banyak hal yang menjadi penyebab pelita iman kita meredup, seperti keengganan untuk meninggalkan zona yang nyaman, terlena dan dininabobokan oleh kenikmatan duniawi.
Sadari bahwa iman tanpa tindakan nyata tidak akan membuahkan hasil, tidak cukup menghafal ayat-ayat kitab suci tanpa pernah ada usaha untuk melaksanakannya.
Mari bangkit dari 'tidur' kita yang panjang, sudah waktunya menata hidup kita. Nyalakan kembali pelita iman kita yang mulai redup agar kelak saat Ia datang, didapatiNya kita layak berdiri di hadapanNya.
#
Bacaan Liturgi 01 September 2017
Jumat Pekan Biasa XXI
Bacaan Pertama
1Tes 4:1-8
Inilah kehendak Allah, yaitu supaya kamu semua kudus.
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika:
Saudara-saudara,
demi Tuhan Yesus kami minta dan menasihati kalian:
Kalian telah mendengar dari kami,
bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah.
Hal itu memang sudah kalian turuti!
Tetapi baiklah kalian melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi.
Kalian tahu juga petunjuk-petunjuk mana
yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus.
Yang dikehendaki Allah adalah supaya kamu semua kudus.
Ia menghendaki agar kalian menjauhi percabulan.
Hendaknya kamu masing-masing hidup dengan isterinya sendiri,
dalam kekudusan dan kehormatan,
bukan dalam keinginan hawa nafsu,
seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah.
Dalam hal-hal ini
jangan ada orang memperlakukan saudaranya dengan tidak baik
atau memperdayakannya.
Sebab Tuhan akan membalas semuanya itu,
sebagaimana dahulu telah kami katakan
dan kami tegaskan kepadamu.
Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar,
melainkan untuk melakukan apa yang kudus.
Karena itu barangsiapa menolak ini, bukanlah menolak manusia,
melainkan menolak Allah yang telah memberikan Roh Kudus-Nya
juga kepadamu.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Mzm 97:1-2b.5-6.10-12
R:12a
Bersukacitalah dalam Tuhan, hai orang benar.
*Tuhan adalah Raja.
Biarlah bumi bersorak-sorai,
biarlah banyak pulau bersukacita!
Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
*Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan,
di hadapan Tuhan semesta alam.
Langit memberitakan keadilan-Nya,
dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
*Hai orang-orang yang mengasihi Tuhan,
bencilah kejahatan!
Dia memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya,
dan akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik.
*Terang sudah terbit bagi orang benar,
dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati.
Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar,
dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.
Bait Pengantar Injil
Luk 21:36
Berjaga-jagalah dan berdoalah selalu,
agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.
Bacaan Injil
Mat 25:1-13
Lihatlah pengantin datang, pergilah menyongsong dia!
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Pada suatu hari
Yesus mengucapkan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya,
"Hal Kerajaan Surga itu seumpama sepuluh gadis,
yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong pengantin.
Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.
Yang bodoh membawa pelita, tetapi tidak membawa minyak.
Sedangkan yang bijaksana,
selain pelita juga membawa minyak dalam buli-bulinya.
Tetapi karena pengantin itu lama tidak datang-datang,
mengantuklah mereka semua, lalu tertidur.
Tengah malam terdengarlah suara orang berseru,
'Pengantin datang! Songsonglah dia!'
Gadis-gadis itu pun bangun semuanya
lalu membereskan pelita mereka.
Yang bodoh berkata kepada yang bijaksana,
'Berilah kami minyakmu sedikit, sebab pelita kami mau padam.'
Tetapi yang bijaksana menjawab,
'Tidak, jangan-jangan nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kalian.
Lebih baik kalian pergi membelinya pada penjual minyak.'
Tetapi sementara mereka pergi membelinya, datanglah pengantin,
dan yang sudah siap sedia
masuk bersama dia ke dalam ruang perjamuan nikah.
Lalu pintu ditutup.
Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata,
'Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!'
Tetapi tuan itu menjawab,
'Sungguh, aku berkata kepadamu, aku tidak mengenal kalian.'
Karena itu, berjaga-jagalah,
sebab kamu tidak tahu akan hari maupun saatnya."
Demikianlah Injil Tuhan.
#
KESABARAN bukan sekedar kemampuan untuk menunggu, melainkan bagaimana kita bersikap dalam penantian.
*Joyce Meyer*
#
⭕Mutiara Iman
*PENGUDUSANMU*
1 September 2017
_"Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu"_
(1 Tes 4:3)
Lectio
1 Tes 4:1-8; Mzm 97:1-2b,5-6,10,11-12; Mat 25:1-13
Suatu hari ketika sedang bekerja di mejanya, Rudi dipanggil Gatot, teman sekantornya. Ketika Rudi menghampirinya, Gatot menunjukkan foto vulgar seorang artis cantik di laptopnya.
"Lagi seru nih cerita artis ini!" kata Gatot dengan bangganya. Lalu Rudi menjawab :
"Melihat gambar itu apa gunanya sih bagimu?? Bukannya malah membawamu pada dosa berikutnya?"
Tetapi Gatot berkata :
"Aduh Rud, gue bukan orang SUCI!"
Rudi tersenyum dan bertanya :
"Nanti setelah meninggalkan dunia ini kamu mau masuk surga tidak?"
"Mau dong!" Jawab Gatot.
"Lalu seperti apa pribadi yang bisa masuk surga dan bersama Allah Bapa?" tanya Rudi.
"Yang KUDUS, karena Allah adalah KUDUS" jawab Gatot.
"Nahh, kamu telah menjawabnya sendiri, sahabatku!" kata Rudi sambil kembali ke tempat duduknya.
Paulus berkata : "Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan."
Hidup kita merupakan PROSES PENGUDUSAN.
Oratio
Ya Bapa, kuduskanlah kami selalu. Amin
Missio
_Marilah jadikan hidup kita sebagai suatu proses PENGUDUSAN._
*Have a Blessed First Friday.*
Mutiara Iman.org
#
"BELAJAR DARI GADIS BIJAKSANA"
Bacaan Liturgi 01 September 2017
Jumat Pekan Biasa XXI
Bacaan Pertama
1Tes 4:1-8 Mazmur 97:1-2b.5-6.10-12
Bacaan Injil Mat 25:1-13.
Yesus mengajak kita untuk belajar dari gadis bijaksana yang
setia berjaga-jaga sambil menyiapkan diri dengan bekal yang perlu. Sering terjadi dalam kehidupan beriman, kita lebih banyak berjalan ala kadarnya. Kita terkadang kurang berupaya untuk lebih dari yang biasa. Kita cendrung untuk minimalis, apa adanya, sehingga ditengah perjalanan kehidupan kita, lampu-lampu kita mati kehabisan minyak. Kita sering kurang sanggup untuk menyediakan minyak bagi kehidupan beriman kita. Kita malas untuk membawa jerigen minyak sebagai cadangan.
Yesus mengajak kita untuk senantiasa siap sedia berjaga-jaga dan setia menunggu kedatanganNya. Hanya kita yang setia, yang akan memperoleh keselamatan dari Allah.
Tuhan, ajarilah aku untuk setia mengisi kehidupan ini untuk kemuliaan namaMu dan kebahagiaan sesamaku. Biarlah aku siap sedia menyambut kehadiranMu dengan melalui kehidupan yang sesuai dengan petunjuk-petunjukMu. Amin.
Met Hari Jumat.
#
Friday, 1st SEPTEMBER
Matthew 25:1-13
"Then the kingdom of heaven shall be compared to ten maidens who took their lamps and went to meet the bridegroom. Five of them were foolish, and five were wise. For when the foolish took their lamps, they took no oil with them; but the wise took flasks of oil with their lamps…And while they went to buy, the bridegroom came, and those who were ready went in with him to the marriage feast; and the door was shut. Afterward the other maidens came also, saying, 'Lord, lord, open to us.' But he replied, 'Truly, I say to you, I do not know you.'"
The maidens formed part of the wedding procession and everyone was expected to carry his or her own torch. It was imprudent not to bring everything necessary for the ceremonies knowing that Jewish weddings could last several days. But the reaction of the bridegroom seems a bit excessive: he left them outside. At the end of the day all ten of them had brought lamps, all of them turned up at the wedding, all of them waited for the bridegroom, all of them fell asleep. It was just a small difference: five of them didn't bring oil. If it were a test they may have scored 75% or 80%. But this is an 'all-or-nothing' test.
Like a marathon: if you cross the finishing line you get your medal. You won't get 'half a medal' if you complete only half of the race.
In the book of Revelation Our Lord complains about those who were neither cold nor hot in relation to God, just lukewarm. "So, because you are lukewarm, and neither cold nor hot, I will spew you out of my mouth" (Rev 3:16).
This harsh language shows us how much lukewarmness displeases Our Lord. A lukewarm person gives a lot but never 'too much'.
However, as St Thérèse of Lisieux said: "You cannot be half a saint; you must be a whole saint or no saint at all." It's the personal decision that matters. Imagine that a girl asked her fiancé if he would love her always and he replied: -'Well, always, always…? I mean … would 4 days a week be fine?' or 'What about Monday to Friday?' or 'Maybe every day from 9 am to 6 pm?' That wouldn't do. But sometimes we can feel the temptation to do the same with God. Remember: 'Love God with ALL your heart' doesn't leave room for negotiation.
Mary, my Mother, help me to give God everything, without bargaining.
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.