Renungan bermakna:
πΉπΎπΎπΎπΎπΎπΎπΎπΎπΎπΉ
*BERPACU DENGAN WAKTU*
Seorang eksekutif yang sangat sukses suatu ketika sedang memacu Jaguarnya yang masih baru di sebuah jalan tidak jauh dari rumahnya dengan lumayan cepat.
Ia melihat beberapa anak-anak berjalan di antara mobil-mobil yang parkir di sisi jalan.
Oleh karenanya ketika ia sepertinya melihat sesuatu, ia pun memperlambat laju mobilnya agar tidak menabrak jika tiba-tiba muncul anak-anak di antara mobil parkir tersebut.
Namun ketika mobilnya lewat, ia tidak melihat adanya anak-anak.
Jadi ia pun mengambil ancang-ancang untuk memacu kembali mobilnya.
Tiba-tiba, Bang!!!
Sebuah batu bata melayang dan menghantam pintu kanan mobilnya!
Ia langsung menginjak rem dan ia pun mundur kembali ke tempat dimana ia terkena batu bata tersebut.
Ia mencoba mengira-ira darimana batu bata itu berasal.
Dengan muka merah padam ia keluar dari mobilnya,lalu memegang kerah baju seorang anak berusia kurang lebih 10 th yang berdiri disana.
Ia berteriak dengan emosi, "Kamu sudah gila ya! Siapa kamu hah? Apa yang kamu lakukan? Kamu tau gak mobil itu mobil baru dan kamu akan mengeluarkan uang yang sangatttt banyak utk memperbaiki cacat di pintu mobil yang kamu timpuk barusan.
Sang anak kecil itu setengah menangis dan setengah takut, berkata dgn memohon:
"Tolong tuan, tolong! Saya minta maaf karena saya tidak tahu harus berbuat apa!, Saya melempar batu bata karena tidak ada yang mau berhenti!"
Dengan air mata yang jatuh menutupi muka dan dagunya, anak tersebut menunjuk sebuah tempat dekat dengan sebuah mobil yang terparkir.
"Disana ada abang saya yang lumpuh." Sambil sesunggukan ia berkata. Ia meluncur dari trotoar dan jatuh dari kursi rodanya ke parit kering yang ada disana.
Dan saya tidak dapat mengangkatnya kembali.
Dia menangis dengan sedihnya yang membuat eksekutif tersebut tertegun. "Maukah tuan menolong saya untuk mengembalikannya duduk di kursi roda itu?"
Tersentuh oleh kata-kata si anak kecil tersebut, eksekutif tersebut menelan dengan cepat seluruh kemarahannya. Ia pun dengan sigap segera mengangkat anak yang jatuh tersebut dan mendudukkannya ke kursi rodanya. Ia bahkan mengeluarkan saputangan linennya untuk mengikat tangan anak yang luka dan berdarah tersebut.
Dengan cemas anak tersebut melihat keadaan abangnya. Setelah ia lihat semuanya okay. Ia pun berkata pada eksekutif tersebut. "Terima kasih dan Tuhan memberkati bapak!"
Eksekutif itu tertegun lama menyaksikan anak kecil tersebut mendorong kursi roda abangnya menuju ke rumah mereka.
"Hmmm mereka pasti tetangga saya, mengapa saya kok tidak pernah tahu ya…" Seru eksekutif tersebut dalam hati. Dengan gontai ia berjalan perlahan menuju kembali ke Jaguarnya. Kerusakan Jaguarnya (penyok dan cat yang terkelupas) tampak kasat mata. Tapi ia tersenyum. Ia berkata dalam hatinya: "Hari ini saya belajar satu hal yang sangat berharga untuk tidak MEMACU hidup ini dengan sangat cepat sehingga orang harus melempar batu bata hanya untuk menghentikan saya dan membuat saya memperhatikannya!"
Time Flies like an arrow!
Waktu BERPACU dengan sangat cepat seperti anak panah.
Kita tidak dapat menghindarinya. Segala sesuatu di dalam hidup kita berlalu dengan cepat sehingga kita pun Harus HIDUP BERPACU DENGAN WAKTU.
Kita merasa bahwa waktu kita tidak pernah cukup untuk melakukan ini dan itu. Sebab itu agar hidup bisa lebih efektif, kita perlu MEMACU Kehidupan kita lebih Cepat dan lebih Cepat lagi untuk mengimbanginya.
Pertanyaannya apakah memang Waktu kita berpacu lebih cepat? Apakah jumlah menit dalam 1 jam berubah kurang dari 60 menit?
Ternyata tidak bukan!
Ingatlah selalu bahwa kita juga perlu untuk menurunkan PACU kehidupan kita sambil memperhatikan orang-orang yang berada disekeliling kita seperti Keluarga, Pasangan, Anak-anak kita, Karyawan dll,Yang selama ini karena kita berPACU dengan waktu, kita lupa untuk memperhatikan keadaan mereka.
Jangan sampai mereka "melempar batu bata" untuk menghentikan kita. Baru kita berhenti dan memperhatikan mereka.
"Nature does not hurry, yet everything is accomplished!"
(Lao Tzu)
Salam damai sejahtera
*_Together... we are stronger, we are one, we are family, tetap bersemangat dalam Kasih Karunia Allah Bapa & Putra & Roh Kudus ... keep on growing and never give up , 1 2 3 ... Amin ... GBU_*
ππΉπΎπΎπ
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.