Thursday, August 31, 2017

Bacaan Liturgi 31 Agustus 2017 Kamis Pekan Biasa XXI. Siap Siaga Dalam Menjalani Hidup.

 *Siap Siaga Dalam Menjalani Hidup*

TUHAN menganugerahkan kehendak bebas kepada manusia agar manusia dapat memilih jalannya sendiri secara bijaksana dalam menapaki penziarahan hidup.

Dalam menjalani hidupnya, ada orang yang memiliki prinsip: karena hidup hanya sekali saja, maka harus dinikmati sepuas-puasnya, tidak peduli akan laranganNya. Mereka beranggapan bahwa masih banyak waktu untuk melakukan pertobatan, saat sekarang lebih baik digunakan untuk mereguk manisnya madu kehidupan.

Namun ada juga yang selalu bersikap waspada dan berjaga-jaga. Mereka mempersembahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan; mengisi hari-harinya dengan tekun berdoa, berbuat baik, menebarkan kasih dan pengampunan, melayani sesama dengan tulus.

Mana yang akan kita pilih?

Sadari bahwa hidup di dunia hanya sementara. Tujuan akhir kita adalah untuk hidup berbahagia selamanya bersama Tuhan di dalam kerajaanNya.

Mari tumbuhkan semangat kesiapsiagaan dalam menanti kedatanganNya, jangan menunda-nunda pertobatan agar kita dalam keadaan layak saat Ia memanggil kita.

#


Bacaan Liturgi 31 Agustus 2017

Kamis Pekan Biasa XXI


Bacaan Pertama
1Tes 3:7-13
Semoga Tuhan membuat kalian berkelimpahan dalam kasih persaudaraan.


Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika:

Saudara-saudara,
dalam segala kesesakan dan kesukaran
kami merasa terhibur oleh kalian dan iman kalian.
Sekarang kami hidup kembali,
asal saja kalian teguh berdiri dalam Tuhan.

Sebab ucapan syukur apakah
yang dapat kami persembahkan kepada Allah
atas segala sukacita
yang kami peroleh dari padamu di hadapan Allah kita?
Siang malam kami berdoa sungguh-sungguh,
supaya kita dapat bertemu muka
dan menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu.
Semoga Allah dan Bapa kita, dan Yesus, Tuhan kita,
membukakan kami jalan kepadamu.
Semoga Tuhan membuat kalian bertambah
dan berkelimpahan kasih satu sama lain
dan dalam kasih terhadap semua orang,
seperti kami pun menaruh kasih kepada kalian.
Semoga Ia menguatkan hatimu,
supaya tak bercacat dan kudus di hadapan Allah dan Bapa kita
pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita,
bersama semua orang kudus-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur
Mzm 90:3-4.12-13.14.17

Penuhilah kami dengan kasih setia-Mu, ya Tuhan,
supaya kami bersukacita.


*Tuhan, Engkau mengembalikan manusia kepada debu,
hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!"
Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin,
atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.

*Ajarlah kami menghitung hari-hari kami,
hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
Kembalilah, ya Tuhan, -- berapa lama lagi? --
dan sayangilah hamba-hamba-Mu!

*Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu,
supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat.
Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami!
Teguhkanlah perbuatan tangan kami,
ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!

Bait Pengantar Injil
Mat 24:42a.44
Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah,
sebab kalian tidak tahu bilamana Anak Manusia datang.


Bacaan Injil
Mat 24:42-51
Hendaknya kalian selalu siap siaga.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya,
"Berjaga-jagalah,
sebab kalian tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.
Tetapi ketahuilah ini:
Jika tuan rumah tahu
pada waktu mana pencuri datang waktu malam,
pastilah ia berjaga-jaga dan tidak membiarkan rumahnya dibongkar.
Sebab itu hendaklah kalian selalu siap siaga,
sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga."

Siapakah hamba yang setia dan bijaksana,
yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya
untuk memberi makan kepada mereka pada waktunya?
Berbahagialah hamba,
yang didapati tuannya sedang melakukan tugasnya itu,
ketika tuannya datang.
Aku berkata kepadamu:
Sungguh, tuan itu akan mengangkat dia
menjadi pengawas segala miliknya.

Akan tetapi jika hamba itu jahat, dan berkata di dalam hatinya,
'Tuanku tidak datang-datang,'
lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain,
dan makan minum bersama para pemabuk,
maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak ia sangka,
dan pada saat yang tidak ia ketahui.
Maka hamba itu akan dibunuhnya
dan dibuatnya senasib dengan orang-orang munafik.
Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi."

Demikianlan sabda Tuhan.

#


 KEHIDUPAN kita di dunia hanya sementara tetapi ketika kita meninggal kita akan mengalami hidup abadi.
Jadi, berbuat baik lah selama kita masih hidup.

*Yolita Sangalang*

#


Mutiara Iman

*TERHIBUR KARENA IMANMU*

31 Agustus 2017

_"Kami menjadi terhibur oleh kamu dan oleh imanmu"_
(1Tes 3:7)

Lectio
1 Tes 3:7-13; Mzm 90:3-4,12-13,14,17; Mat 24:42-51

Suatu sore Heru sedang berberes di warung makannya yang telah melayani pelanggan sejak pagi. Tampak keletihan terpancar di wajahnya. Tak lama anaknya Budi tiba dari sekolah, lalu menghampiri sang ayah yang kemudian memberkatinya sambil berkata : 
"Bagaimana sekolah kamu hari ini Bud?" 


Jawab Budi : 
"Baik pak, tadi di sekolah ada seorang Ibu, entah dari mana, duduk di depan pintu gerbang sekolah. Lalu karena Budi membawa DUA lauk, Budi bagikan 1 pada Ibu itu. Lalu dia bertanya siapa yang mengajarkan hal itu. Budi menjawab TUHAN YESUS melalui Kitab Suci. Kemudian Ibu itu meneteskan airmatanya sambil mengucapkan terima kasih. Waktu pulang sekolah Ibu itu sudah tidak kelihatan." 


Mendengar cerita anaknya, Heru pun meneteskan air mata SUKACITA sambil berkata : 
"Walaupun Bapak cukup lelah bekerja keras, tapi Bapak SENANG karena kamu MEMPRAKTEKAN IMANMU."

Paulus berkata : 
"Maka kami juga, saudara-saudara, dalam segala kesesakan dan kesukaran kami menjadi TERHIBUR oleh KAMU dan oleh IMANMU."

IMAN akan TUHAN YESUS memberikan KEHIDUPAN.

Oratio
Ya Yesus, tambahkanlah iman kami. Amin

Missio
_Marilah kita bersukacita karena IMAN saudara kita bertumbuh._


*Have a Blessed Thursday*

Mutiara-Iman.org

#


Rindu Bertemu Muka

By Romo Tarcisius Puryatno Pr


"Siang malam kami berdoa sungguh-sungguh,supaya kita dapat bertemu muka dan menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu." (1Tes 3,10)

SAAT Presiden berkunjung ke Boyolali, seorang simbah berusia 66 tahun rela berjalan sejauh 3 kilometer untuk bertemu Presiden. Dengan menggunakan caping, simbah ini rela berjalan sejak pagi. Simbah ini merasa haru saat Presiden turun dari mobil dan menyapa warga; bahkan dia merasa tersanjung ketika boleh berjabat tangan dengan beliau.

Dalam rangka HUT RI ke-72, seorang bapak dari Wonosobo juga rela berjalan kaki menuju Jakarta untuk bertemu langsung dengan Presiden. Bapak yang setiap hari bekerja serabutan itu ingin mengucapkan terimakasih kepada Presiden atas kebijakan-kebijakan beliau yang sungguh dirasakan orang kecil. Bapak ini rela berjalan sekitar sepuluh hari untuk bertemu muka dan berterimakasih kepada Presiden.

Selain itu, seorang ibu yang berasal dari Sragen juga rela berjalan kaki ke Jakarta untuk bertemu Presiden. Ibu ini merupakan pelaku usaha kecil yang sedang mewujudkan nazarnya, sekalipun kakinya bengkak, lecet dan nyaris diperkosa orang di tengah jalan.

Tiga orang ini berasal dari tempat yang berbeda; mempunyai latar belakang usia dan pekerjaan yang berbeda; mempunyai maksud dan tujuan yang berbeda; namun mereka mempunyai pengalaman yang sama, yakni bertemu muka dengan Presiden. 


Bertemu muka dengan Presiden merupakan pengalaman istimewa dan berharga bagi mereka; pengalaman yang bisa mengobati rasa lelah dan kesulitan dalam perjalanan.

Bertemu muka dengan orang lain adalah kesempatan baik untuk mengucapkan terimakasih; untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, uneg-uneg, permasalahan atau keprihatinan lain; untuk memberikan perhatian dan dukungan atas hal-hal baik yang telah dilakukan orang lain; untuk memberikan peneguhan dan saling menguatkan sesama yang berada dalam kesulitan, penderitaan atau menghadapi berbagai macam permasalahan.

Dengan mempertimbangkan hal-hal inilah, kita bisa mengerti, betapa St. Paulus ingin sekali bertemu muka dengan jemaat di Tesalonika. Paulus berdoa siang malam tiada henti agar Tuhan mengabulkan permohonannya, yakni dapat bertemu muka dengan umat beriman. Perjumpaan antar umat beriman merupakan peristiwa yang berharga dan bernilai tinggi, khususnya untuk memperdalam, memperkokoh dan menguatkan iman akan Tuhan.

Banyak orang sering menyepelekan perjumpaan, pertemuan umat beriman atau kesempatan untuk bertatap muka dengan umat beriman lain. Mereka lebih suka sibuk dengan pekerjaan, hobi, game atau kesenangan lain. Mereka tidak peduli dengan undangan pertemuan, yang dikirim lewat berbagai cara. Mereka tidak hadir dan menolak untuk terlibat dengan berbagai macam alasan yang dicari-cari. Banyak orang merasa enggan dan sungkan untuk berjumpa dan bertemu muka dengan orang lain.

#


Thursday, 31st AUGUST
Matthew 24:42-51

"Who then is the faithful and wise servant, whom his master has set over his household, to give them their food at the proper time? Blessed is that servant whom his master when he comes will find so doing. Truly, I say to you, he will set him over all his possessions."

A faithful steward is a reliable one. He can be trusted to do what he has to do. He acts at any time as he would if his master were watching him. Saints have always lived with that sense of presence of God. They acted always as if God were watching because, precisely: God is always there.

A skinny boy loved football. In every training session, he eagerly gave everything he had, but he was very small. At all the games he sat on the bench and hardly ever played. His father was always in the stands cheering nevertheless. The boy never missed training or any games but remained a bench-warmer for more than four years. One day he went to see the coach to tell him that his father had died. "Is it all right if I miss practice today?" he asked. The coach, moved, granted his permission and asked him to take the week off. "And don't even plan to come back for the play-off on Saturday." 


But that Saturday, during the game at half-time, suddenly the boy appeared in his football gear. "Coach, please let me play. I've just got to play today," he said. 


But they were losing and the coach didn't want his worst player on the pitch in this close play-off game. Finally, feeling sorry for the kid, the coach let him go on. Before long, the coach, the players and everyone in the stands could not believe their eyes. The boy was playing amazingly well. He had given a push to the whole team and they were now leading the match. He even scored and they won the game in the end. 


"Kid, I can't believe it. How did you do that?" the coach asked as soon as he met him. "Well, you knew my dad died", answered the boy, "but did you know that my dad was blind? He came to all my games, but today was the first time he could see me play, and I didn't want to let him down!"

Mary, my Mother, may I never forget that my Father God is always looking at me; help me to make Him feel proud, to never let Him down.

#


Commentary of the day :

Homily attributed to Saint Macarius of Egypt (?-390), monk
Homily 31 ; PG 34, 728

"Stay awake! For you do not know on which day your Lord will come"

God is the Supreme Being so direct the thoughts of your mind towards him and do not think of anything else except to watch for his coming. Therefore let the soul gather together its thoughts dispersed by sin as though it were gathering together children romping about! Let it take them back to the house of its body and there wait for the Lord at all times with fasting and love until he comes and gathers it up in truth…

If our hearts are not swollen with pride and if we don't send out our thoughts to feed in the pastures on the mad weeds of sin, and if, to the contrary, we lift up our minds and lead our thoughts into the Lord's presence with fervent wills, then, in his good will, the Lord will certainly come in us and truly unite us to himself…

So make haste to please the Lord, wait for him in your heart without ceasing, seek him in your thoughts, stir up your will and your feelings to reach out towards him at every moment. Then you will see how he comes to you and makes his home within you.

#


No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.