Tuesday, August 29, 2017

Bacaan Liturgi 29 Agustus 2017 Selasa Pekan Biasa XXI PW Wafatnya S. Yohanes Pembaptis. Keberanian Untuk Menyuarakan Kebenaran.

Keberanian Untuk Menyuarakan Kebenaran

By Veronica H. Angkatirta

   
YOHANES Pembaptis tak gentar menyuarakan kebenaran. Ia menegur Raja Herodes yang telah berbuat salah. Akibatnya, ia harus mendekam di penjara dan pada akhirnya kehilangan nyawanya.

Manusia cenderung mencari zona yang aman dan nyaman bagi dirinya. Sehingga saat berhadapan dengan situasi yang pelik, banyak orang yang lebih memilih untuk diam seribu bahasa daripada menyatakan kebenaran. Mereka takut akan resiko yang harus dihadapi.

Namun sebagai murid Kristus kita dituntut untuk memiliki sikap yang berbeda; kita harus berani melawan arus. Suarakan kebenaran, jangan bersikap masa bodoh. Jangan juga ikut-ikutan memilih hal yang salah, hanya karena semua orang melakukannya. Sadari bahwa kebenaran adalah tetap kebenaran, meskipun disuarakan oleh sedikit orang saja.

Mari senantiasa hidup jujur dan benar di hadapanNya. Mohon kekuatan daripadaNya agar kita tidak gentar untuk memperjuangkan kebenaran dan tetap setia melangkah di jalanNya meski banyak perlawanan dan pertentangan yang harus kita hadapi.

#


Bacaan Liturgi 29 Agustus 2017

Selasa Pekan Biasa XXI
PW Wafatnya S. Yohanes Pembaptis.


Bacaan Pertama

Yer 1:17-19
Sampaikanlah kepada Yehuda
segala yang Kuperintahkan kepadamu.
Janganlah gentar terhadap mereka.

Pembacaan dari Kitab Yeremia:

Sekali peristiwa, Tuhan berkata kepadaku, Yeremia,
"Baiklah engkau bersiap!
Bangkitlah dan sampaikanlah kepada umat-Ku
segala yang Kuperintahkan kepadamu.
Janganlah gentar terhadap mereka,
supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka!
Mengenai Aku,
sungguh, pada hari ini Aku membuat engkau
menjadi kota yang berkubu,
menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga
melawan seluruh negeri ini,
menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya,
menentang para imam dan rakyat negeri lain.
Mereka akan memerangi engkau,
tetapi tidak akan mengalahkan engkau,
sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau,
demikianlah firman Tuhan."

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur
Mzm 71:1-4a.5-6b.15.17
R:15a
Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu.


*Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung,
janganlah sekali-kali aku mendapat malu.
Lepaskan dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu,
sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!

*Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh,
kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri;
sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku.
ya Allah, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.

*Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan,
Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah.
Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan,
Engkau telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.

*Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu,
dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu,
sebab aku tidak dapat menghitungnya.
Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku,
dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

Bait Pengantar Injil
Mat 5:10
Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran,
karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.


Bacaan Injil
Mrk 6:17-29
Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku
kepala Yohanes Pembaptis.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Sekali peristiwa
Herodeslah menyuruh orang menangkap Yohanes
dan membelenggunya di dalam penjara
berhubung dengan peristiwa Herodias,
yakni bahwa Herodes telah memperistri Herodias,
isteri Filipus saudaranya.


Yohanes pernah menegur Herodes,
"Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"
Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes,
dan bermaksud membunuh dia,
tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan terhadap Yohanes,
karena ia tahu bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci;
jadi ia melindunginya.
Tetapi setiap kali mendengarkan Yohanes,
hati Herodes selalu terombang-ambing;
namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.

Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias,
yakni ketika Herodes - pada hari ulang tahunnya
mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesar,
para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea.
Pada waktu itu Puteri Herodias tampil lalu menari,
dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya.


Maka Raja berkata kepada gadis itu,
"Minta dari padaku apa saja yang kauingini,
maka akan kuberikan kepadamu!"
Lalu Herodes bersumpah kepadanya,
"Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu,
sekalipun itu setengah dari kerajaanku!"

Anak itu pergi dan menanyakan kepada ibunya,
"Apa yang harus kuminta?"
Jawab ibunya, "Kepala Yohanes Pembaptis!"
Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta,
"Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku
kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!"

Maka sangat sedihlah hati raja!
Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya,
ia tidak mau menolaknya.
Raja segera menyuruh seorang pengawal
dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes.
Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara.
Ia membawa kepala itu di sebuah talam
dan memberikannya kepada Herodias,
dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya.

Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu,
mereka datang dan mengambil mayatnya,
lalu membaringkannya dalam kubur.

Demikianlah Injil Tuhan.

#


Mutiara Iman

JANGANLAH GENTAR
29 Agustus 2017


"Janganlah gentar terhadap mereka." (Yer 1:17)

Lectio
Yer 1:17-19; Mzm 71:1-2,3-4a,5-6ab,15ab,17; Mrk 6:17-29

Suatu hari Rudi sedang berjalan bersama seorang wanita muda dan kemudian masuk ke Restoran mewah. Tak disangka-sangka, ada seorang teman baik anaknya melihatnya. Albert, anak itu pun dilema dengan apa yang harus dilakukannya. Lalu dia berdoa, kemudian menulis sesuatu di kertas, meminta amplop, dan menghampiri Rudi sambil berkata :
"Siang Om Rudi, boleh saya titip amplop ini untuk Sandi?" 


Dengan terkejut, Rudi pun segera berdiri dan berkata :
"Eh Albert sama siapa di sini?"
"Saya sendiri Om. Saya pulang dulu ya. Sama untuk Tante Rita di rumah." kata Albert sambil pergi. 


Tidak lama kemudian Rudi mengejar Albert dengan wajah seperti habis dipukul, lalu berkata :
"Kalau boleh Albert tak usah bicara dengan Tante atau Sandi tentang pertemuan kita." 


Lalu dengan tenang Albert berkata :
"Om tahu bagaimana Sandi begitu mengagumi Om. Bahkan dia selalu menganggap Om sebagai PAHLAWAN. Saya tidak tahu apa yang terjadi bila dia melihat apa yang saya lihat."
Mendengar itu Rudipun meneteskan airmatanya.

Tetapi engkau ini, baiklah engkau BERSIAP, BANGKITLAH dan SAMPAIKANLAH kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu.

Hidup kita adalah MEWARTAKAN  kabar gembira TANPA GENTAR.

Oratio
Ya Tuhan, Sabda-Mu adalah Jalan, Kebenaran dan Kehidupan. Amin. 

Missio
Marilah kita mewartakan SABDA ALLAH dengan BERANI.
Have a Blessed Tuesday.

#


"MENYATAKAN KEBENARAN"

Bacaan Liturgi 29 Agustus 2017

Selasa Pekan Biasa XXI
PW Wafatnya S. Yohanes Pembaptis

Bacaan Pertama Yer 1:17-19 Mazmur 71:1-4a.5-6b.15.17
Bacaan Injil Mrk 6:17-29.

Injil Markus 6:20, menulis.
"Dia adalah orang benar dan suci"

Sesungguhnya semua orang cinta akan kebenaran. Kebenaran itu membahagiakan dan melegakan. Seharusnya dengan menyatakan kebenaran, relasi dan komunikasi justru menjadikan lebih baik. Dalam kenyataannya, menyatakan kebenaran merupakan suatu tindakan yang terpuji namun sulit dan banyak tantangannya. Ada banyak orang yang tersinggung atau marah, bahkan ingin balas dendam ketika kehidupannya yang tidak benar disoroti atau dirinya dikritik. 


Yohanes adalah korban dari kesombongan penguasa, ambisi dan sakit dari orang-orang yang hidupnya tidak benar. Meski demikian, sampai hari ini orang tetap mengakui : "Dia adalah orang benar dan suci". Tanpa gentar ia menyampaikan kebenaran yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Herodespun senang mendengar suara kenabiannya.


Ya Tuhan semoga dengan daya gerak RohMu, kami mampu meneladani Santo Yohanes Pembaptis menjadi penegak kebenaran dan keadilan ditengah masyarakat dan bukan sebaliknya. 


Santo Yohanes Pembaptis, doakanlah kami. Amin.
Met Hari Selasa.

#


Tuesday, 29th AUGUST
The Passion of St John the Baptist

Mark 6:17-29

Herod had sent and seized John, and bound him in prison for the sake of Herodias, his brother Philip's wife; because he had married her. For John said to Herod, "It is not lawful for you to have your brother's wife." And Herodias had a grudge against him, and wanted to kill him. But she could not, for Herod feared John, knowing that he was a righteous and holy man, and kept him safe. When he heard him, he was much perplexed; and yet he heard him gladly.

It's surprising that Herod was glad to hear St John reprimanding him, isn't it? He was putting the truth across. But that can be done in many ways. The truth doesn't have to be harsh, cruel or rude. We tend to imagine St John shouting at Herod for his immoral life but that couldn't be the case if the king "heard him gladly" as we read in the Gospel. It's interesting also to see that St John did take the trouble to admonish Herod. For most of the Jews Herod was a 'hopeless case'. Why bother to yell at such a wicked king? Because everyone can change. Great sinners have become great saints.

In the film 'Batman Begins' (2005), Bruce Wayne has done many wrong things in the past. His loyal butler, Alfred, wants to encourage him with a lesson his father gave to him: _"Why do we fall, sir?" _asks Alfred. And he himself gives the answer:_ "So that we can learn to pick ourselves up". _Bruce smiles at his faithful butler and asks: _"You still haven't given up on me?"_ And Alfred's reply also comes with a smile: _"Never!"_Just like the faithful Alfred, God never gives up on anyone.

Doctor Bernard Nathanson was responsible for over 75,000 abortions; a '_hopeless case_'. But God touched his heart one day when he saw a group of pro-life people praying for him and for the unborn children. He thought about what he was doing and changed radically. He became the most well-known pro-life supporter and converted to Catholicism. He died at the age of 84, having spent the rest of his life defending the unborn, speaking the truth boldly - like the Baptist - and changing and saving many lives. Many would have given up on him... but not God. God had a great plan for him. 


Holy Mary, Refuge of sinners, help me to speak the truth with courage and with love, without giving up.

#



Commentary of the day :

Lanspergius the Carthusian (1489-1539), monk, theologian
Sermon for the Beheading of Saint John the Baptist, Opera omnia, vol.2, p.514f.

"Blessed are they who are persecuted for the sake of righteousness" (Mt 5,10)

The death of Christ stands at the head of an innumerable crowd of believers. Through this same Lord Jesus' power, and thanks to his goodness, the precious deaths of his martyrs and saints have given birth to a great multitude of christians. Indeed, never has the christian religion been wiped out by the persecution of tyrants or the indefensible murder of the innocent. Rather, it has drawn greater increase from them each time.

We have an example of this in Saint John, who baptised Christ and whose holy martyrdom we celebrate today. That faithless king, Herod, true to his oath, wanted to wipe out completely the memory of John from men's minds. Yet not only was John not destroyed but men in their thousands, inflamed by his example, have welcomed death with joy for the sake of justice and truth... What Christian is there worthy of the name who does not venerate John today, he who baptised the Lord? All over the world Christians honor his memory, all generations proclaim him blessed and his virtues suffuse the Church with their perfume. John did not live for himself alone and he has not died for himself alone either.

#

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.