Wednesday, August 2, 2017

Bacaan Liturgi 02 Agustus 2017 Rabu Pekan Biasa XVII PF S. Eusebius Vercelli, Uskup. Utamakan Yesus Di Dalam Kehidupan Kita

Utamakan Yesus Di Dalam Kehidupan Kita

By Veronica H. Angkatirta


MELALUI perumpamaan tentang harta terpendam dan mutiara yang sangat berharga, Yesus kembali mengingatkan kita betapa bernilainya kerajaan surga.

Sadari bahwa Tuhan telah menganugerahkan keselamatan kepada kita semua lewat pengurbanan Putra tunggalNya. Namun kerap kita menyia-nyiakannya demi mengejar hal-hal duniawi. Padahal harta benda, kedudukan sosial, popularitas, tidak dapat menjamin keselamatan kita, semuanya bersifat sementara, dan hanya memberikan kebahagiaan semu belaka.

Hanya di dalam diri Yesus kita dapat menemukan keselamatan. Carilah Dia, melekatlah kepadaNya saja dan hayati sikap hidupNya. Mohon rahmatNya agar kita dimampukan untuk senantiasa mengutamakan Dia di dalam seluruh kehidupan kita.

#


Bacaan Liturgi 02 Agustus 2017

Rabu Pekan Biasa XVII
PF S. Eusebius Vercelli, Uskup.


Bacaan Pertama

Kel 34:29-35
Melihat wajah Musa, orang-orang Israel takut mendekat.


Pembacaan dari Kitab Keluaran:


Ketika Musa turun dari gunung Sinai
dengan membawa kedua loh hukum Allah,
ia tidak tahu, bahwa kulit wajahnya bercahaya
karena ia telah berbicara dengan Tuhan.
Dan ketika Harun dan semua orang Israel melihat Musa,
tampaklah kulit wajahnya bercahaya.
Maka mereka takut mendapati dia.


Tetapi Musa memanggil mereka.
Lalu Harun dan para pemimpin jemaah datang kepadanya
dan Musa berbicara kepada mereka.
Sesudah itu mendekatlah semua orang Israel
lalu disampaikannyalah kepada mereka segala perintah
yang diucapkan Tuhan kepadanya di atas gunung Sinai.

Setelah Musa selesai berbicara dengan mereka,
diselubunginyalah wajahnya.
Tetapi apabila Musa masuk menghadap Tuhan
untuk berbicara dengan Dia,
ditanggalkannyalah selubung itu sampai ia keluar.
Dan apabila keluar, ia menyampaikan kepada orang Israel
apa yang diperintahkan kepadanya.
Apabila orang Israel melihat bahwa kulit wajah Musa bercahaya,
maka Musa menyelubungi wajahnya kembali
sampai ia masuk menghadap untuk berbicara dengan Tuhan.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur
Mzm 99:5-7.9
R:9c
Kuduslah Tuhan, Allah kita.


*Tinggikanlah Tuhan, Allah kita,
dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya!
Kuduslah Ia!

*Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya,
dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya.
Mereka berseru kepada Tuhan dan Ia menjawab mereka.

*Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka;
mereka telah berpegang pada peringatan-peringatan-Nya
dan pada ketetapan yang diberikan-Nya kepada mereka.

*Tinggikanlah Tuhan, Allah kita,
dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus!
Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita!

Bait Pengantar Injil
Yoh 15:15b
Kalian Kusebut sahabat-Ku,
sebab kepada kalian Kusampaikan
apa saja yang Kudengar dari Bapa.


Bacaan Injil
Mat  13:44-46
Ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak,
"Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di ladang,
yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi.
Karena sukacitanya, pergilah ia menjual seluruh miliknya,
lalu membeli ladang itu.

Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang pedagang
yang mencari mutiara yang indah.
Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga,
ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."

Demikianlah Injil Tuhan.

#


"HARTA YANG PALING BERHARGA"

Bacaan Liturgi 02 Agustus 2017 Rabu Pekan Biasa XVII
Bacaan Pertama Kel 34:29-35 Mazmur 99:5-7.9
Bacaan Injil Mat  13:44-46.

Dalam Injil Matius 13:46, menulis.

Yesus berkata: "Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."

Mutiara berharga melambangkan iman akan Kristus. Iman laksana mutiara berharga yang hendak diraih sebagai milik pribadi. Iman bukan hanya harta yang paling berharga, melainkan juga anugerah mulia yang dipercayakan untuk menjadi milik kita. Syarat untuk mendapatkannya adalah, meninggalkan semua hal lain yang kita anggap bernilai, demi iman yang nilainya tak tertandingi oleh harta manapun. Seberapa berharga nilai iman bagi kita? Adakah nilai-nilai lain yang kerapkali mengganggu sehingga kita mengejar nilai itu dengan mengorbankan iman kita? Kita ditantang oleh Yesus untuk bersikap sebaliknya. Iman adalah mutiara yang paling berharga yang tidak boleh digadaikan atas alasan apapun. Beranikah kita menjual atau meninggalkan yang lain-lainnya. Demi menghidupi iman kita akan Kristus?


Contoh bagus dari pengalaman orang-orang kudus. Mereka rela menyerahkan hidupnya kepada Kristus meskipun harus menderita dan bermati raga demi imannya kepada Kristus.

Tuhan, buatlah hatiku senantiasa bersukacita karena Engkaulah menjadi harta bagiku, kini dan sepanjang masa. Amin.
Met Hari Rabu.

#


Mutiara Iman
*DISELUBUNGINYALAH MUKANYA*

2 Agustus 2017

_"Setelah Musa selesai berbicara dengan mereka, diselubunginyalah mukanya"_
(Kel 34:33)

Lectio
Kel 34:29-35; Mzm 99:5,6,7,9; Mat 13:44-46

Seorang Nenek yang duduk di kursi roda terlihat cemas menunggu untuk menyeberang di depan zebra cross yang tak kunjung sepi dari mobil dan motor yang lalu lalang dengan kecepatan tinggi. Tidak ada orang yang perduli. 


Lalu seorang anak kecil menghampirinya dan berkata :
"Oma mau menyeberang?" 


Nenek itu pun memandang anak lelaki itu yang memakai kalung salib.
"Kamu bisa bantu oma, nak?" tanya Nenek itu.


Anak itu pun menjawab :
"Bersama Tuhan, kita pasti bisa."
Lalu anak itu membuat tanda salib dan mulai mendorong kursi roda nenek itu untuk menyeberang, sambil mengangkat tangannya.
Dan mobil-mobil pun mulai terlihat berhenti, bahkan ada beberapa orang yang membantu anak kecil itu mendorong kursi roda sang nenek, sambil berkata :
"Kamu adalah PAHLAWAN nak!"


Namun anak itu berkata :
"Bukan saya Om. TUHAN lah yang mendorong saya untuk berani membantu menyeberangkan OMA ini."


Setelah tiba di seberang jalan, banyak orang bertepuk tangan melihat keberanian anak itu dan beberapa orang yang membantunya.

Apabila orang Israel melihat muka Musa, bahwa kulit muka Musa bercahaya, maka Musa MENYELUBUNGI mukanya kembali sampai ia masuk menghadap untuk berbicara dengan TUHAN.

KEMULIAAN hanya bagi ALLAH.

Oratio
Kemuliaan kepada BAPA dan PUTERA dan ROH KUDUS. Amin

Missio
_Marilah kita mengajarkan dan melakukan PERINTAH ALLAH demi KEMULIAAN NAMANYA._

*Have a Blessed Wednesday*

Mutiara-Iman.org

#



No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.