Tuesday, August 1, 2017

Bacaan Liturgi 01 Agustus 2017 Selasa Pekan Biasa XVII PW S. Alfonsus Maria de Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja. Kebaikan Dan Kejahatan Hidup Berdampingan.

Kebaikan Dan Kejahatan Hidup Berdampingan

By Veronica H. Angkatirta
    

TUHAN menerbitkan matahari dan menurunkan hujan untuk orang baik dan orang jahat. Ia juga memperkenankan kebaikan dan kejahatan hidup berdampingan. Semua itu dilakukanNya karena Ia maha pengasih, penyayang dan pengampun. Ia menginginkan agar setiap manusia mengalami keselamatan. Dengan penuh kesabaran, Ia menanti pertobatan dari setiap pribadi yang menyimpang dari jalanNya.

Sebagai murid-muridNya, tugas kita adalah:

Terus bertahan dan bertumbuh menjadi gandum yang baik, walau dihimpit oleh kejahatan yang mengancam di sekitar kita. Setia menebarkan kasih dan pengampunan, tidak menghakimi atau pun menyingkirkan mereka yang tersesat; melainkan memberi kesempatan kepada mereka untuk mengubah diri dan bertobatSelalu bersikap waspada, jangan sampai kita sendiri berubah menjadi lalang akibat termakan oleh hasutan dan godaan si jahat.

Jangan pernah menunda pertobatan karena akan ada saatnya di mana semua yang jahat akan mendapatkan hukuman yang setimpal; mereka akan menerima kebinasaan kekal. Mari hidup dalam pertobatan, jadilah pendengar dan sekaligus pelaku sabdaNya, agar kelak kita layak menjalani kehidupan abadi bersamaNya.

#


Bacaan Liturgi 01 Agustus 2017

Selasa Pekan Biasa XVII
PW S. Alfonsus Maria de Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja
Bacaan Pertama
Kel 33:7-11;34:5b-9.28
Tuhan bersabda kepada Musa dengan berhadapan muka.


Pembacaan dari Kitab Keluaran:

Waktu Israel ada di padang gurun,
Musa mengambil sebuah kemah
dan membentangkannya jauh di luar perkemahan.
Kemah itu diberi nama Kemah Pertemuan.
Setiap orang yang mencari Tuhan,
pergi ke Kemah Pertemuan itu di luar perkemahan.

Apabila Musa pergi ke kemah itu,
bangunlah seluruh bangsa dan berdirilah mereka,
masing-masing di pintu kemahnya,
dan mereka mengikuti Musa dengan matanya,
sampai ia masuk ke dalam kemah itu.

Apabila Musa masuk ke dalam kemah itu,
turunlah tiang awan dan berhenti di pintu kemah
lalu berbicaralah Tuhan dengan Musa di sana.
Setelah seluruh bangsa melihat,
bahwa tiang awan berhenti di pintu kemah,
maka mereka bangun dan sujud menyembah,
masing-masing di pintu kemahnya.
Dan Tuhan berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka
seperti orang yang berbicara dengan temannya.
Kemudian kembalilah Musa ke perkemahan.
Tetapi Yosua bin Nun, hambanya, seorang yang masih muda,
tidaklah meninggalkan kemah itu.

Pada suatu hari, pagi-pagi benar, Musa naik ke Gunung Sinai.
Ia menyerukan nama Tuhan.
Tuhan lewat di depan Musa sambil berseru,
"Tuhan adalah Allah yang penyayang dan pengasih,
panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya;
rahmat dan kesetiaan-Nya berlimpah-limpah.
Ia meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang,
Ia mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa.
Tetapi orang yang bersalah
tidak sekali-kali Ia bebaskan dari hukuman.
Dan kesalahan bapa akan dibalaskan-Nya
kepada anak-anak dan cucunya,
sampai keturunan yang ketiga dan keempat."

Segeralah Musa berlutut ke tanah,
lalu sujud menyembah, serta berkata,
"Jika aku mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, ya Tuhan,
berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami.
Sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang berkeras kepala,
tetapi ampunilah kesalahan dan dosa kami.
Ambillah kami menjadi milik-Mu."

Musa berada di sana bersama-sama Tuhan
empat puluh hari empat puluh malam lamanya,
tanpa makan roti dan tanpa minum air.
Dan seluruh perjanjian, yakni Kesepuluh sabda,
dituliskannya pada loh batu.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur
Mzm 103:6-13
R:8a
Tuhan itu pengasih dan penyayang.


*Tuhan menjalankan keadilan dan hukum
bagi semua orang yang diperas.
Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa,
dan memaklumkan perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.

*Tuhan adalah penyayang dan pengasih,
panjang sabar dan berlimpah kasih setia.
Tidak terus-terusan Ia murka,
dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.

*Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita,
atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.
Setinggi langit dari bumi,
demikianlah besarnya kasih setia Tuhan,
atas orang-orang yang takut akan Dia!

*sejauh timur dari barat,
demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.
Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya,
demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa.

Bacaan Injil
Mat  13:36-43
Seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api,
demikian juga pada akhir zaman.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada suatu hari
Yesus meninggalkan orang banyak, lalu pulang.
Para murid kemudian datang dan berkata kepada-Nya:,
"Jelaskanlah kepada kami
arti perumpamaan tentang lalang di ladang itu."

Yesus menjawab,
"Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia.
Ladang ialah dunia.
Benih yang baik adalah anak-anak Kerajaan
dan lalang adalah anak-anak si jahat.
Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis.
Waktu menuai ialah akhir zaman, dan para penuai itu malaikat.

Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api,
demikian juga pada akhir zaman.
Anak Manusia akan mengutus malaikat-malaikat-Nya
dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan
dan semua orang yang melakukan kejahatan
dari dalam Kerajaan-Nya.
Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api.
Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi.
Pada waktu itulah orang benar akan bercahaya seperti matahari
dalam Kerajaan Bapa mereka.
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan!"

Demikianlah Injil Tuhan.

#


"SETIA"

Bacaan Liturgi 01 Agustus 2017

Selasa Pekan Biasa XVII
PW S. Alfonsus Maria de Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja
Bacaan Pertama Kel 33:7-11;34:5b-9.28 Mazmur 103:6-13l
Bacaan Injil Mat  13:36-43,

Injil Matius 13:43, menulis.

Yesus berkata: Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar.!"

Tidaklah ringan dan mudah untuk tetap setia kepada Kristus karena banyak tantangan dan rintangannya. Begitu juga, tidak mudah untuk senantiasa bersukacita dalam hidup sehari-hari karena Kristus. Penjelasan Yesus tentang perumpamaan lalang yang tumbuh bersama dengan benih yang ditabur diladang menunjukkan bahwa iman yang telah ditaburkan dalam hati kita manusia mendapat tantangan yang berat. Lalang atau kuasa jahat akan senantiasa mengganggu perkembangan dan pertumbuhan iman. Namun, kita tidak perlu takut dan kuatir. Kita percaya bahwa apa yang baik yang telah dimulai oleh Tuhan, Dia juga yang akan menyelesaikanNya. Dari kita dibutuhkan kesetiaan untuk berserah dan setia membuka hati untuk mendengar dan melaksanakan perintahNya.

Ya Allah aku senantiasa bersyukur atas rahmat kepercayaan dan iman kepada Yesus PuteraMu telah Kauanugrahkan kepadaku. Aku mohon, semoga aku tetap setia mendengar dan melaksanakan firmanMu. Amin.
SantoAlfonsus Maria de Liguori...doakanlah kami.
Met Hari Selasa.

#


Mutiara Iman

BERJALAN DI TENGAH-TENGAH KAMI
1 Agustus 2017

"Ya Tuhan, berjalanlah kiranya di tengah-tengah kami" (Kel 34:9)

Lectio
Kel 33:7-11; 34:5b-9,28; Mzm 103:6-13; Mat 13:36-43

Setelah menikah, Kevin mengadu nasib sebagai bandar judi bola on-line. Ketika menang, semua anggota keluarga ditraktirnya makan, tetapi ketika kalah, semua anggota keluarga kena marah. Sampai suatu saat anaknya yang paling kecil masuk Rumah Sakit karena Kevin membentaknya.


Di Rumah Sakit, Rosa tergeletak lemas dan diinfus. Kevin pun menunggu di sampingnya sambil terus menangis. Tidak lama kemudian Rosa memanggil ayahnya :
"Papaa.." 


Lalu Kevin segera berkata :
"Maafkan papa Rosa. Apa yang harus papa lakukan?" 


Rosa menjawab :
"Papa harus BERHENTI bermain judi on line, PERGI ke gereja, mohon AMPUN pada Tuhan dan meminta supaya Dia MEMIMPIN Ayah dan keluarga kita." 

Mendengar permintaan anaknya, Kevin pun mengiyakan. 


Sejak saat itu, Kevin MEMBUANG semua komputer dan tempat judi di lantai bawah dan kemudian digantinya menjadi ruang BERDOA keluarga dan lingkungan."

Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah serta berkata :
"Jika aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, ya Tuhan, berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami."

Keselamatan terjadi ketika TUHAN MEMIMPIN hidup kita.

Oratio
Ya Tuhan, berjalanlah kiranya di tengah-tengah kami, sekalipun kami tegar tengkuk, tetapi ampunilah kesalahan dan dosa kami dan ambilah kami menjadi milik-Mu. Amin

Missio
Marilah kita selalu hidup dalam PIMPINAN TUHAN.
Have a Blessed Tuesday.

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.