KETULUSAN
menjadikan orang kecil mempunyai nilai yang lebih
daripada orang munafik yang paling berbakat.
*Charles Spurgeon*
#
*Datang kepada Sumber Kehidupan*
Suatu ketika, ada seorang pemuda yang sedang bersedih, karna orang tuanya selalu membanding² kan dirinya dengan saudara² nya, & begitu pula dengan teman² yang sering menilainya sebagai seorang pemuda yang gagal.
Karnanya, ia pun memutuskan untuk pergi jauh. Namun sebelum itu, ia datang menemui seorang rahib tua yang tinggal di sebuah biara yang tak jauh dari desanya.
Kepada sang rahib, ia menceritakan semua yang ia alami. Setelah mendengar cerita pemuda itu, sang rahib pun berkata;
"Anak muda, aku akan membantumu. Tapi, sebelum itu, maukah engkau membantuku terlebih dulu?"
"Baik, Rahib..apa yang bisa saya bantu?" tanya si pemuda.
"Aku membutuhkan uang untuk merenovasi biara ini, karna itu, tolong jualah cincin ini kepada penjual sayur atau penjual daging di pasar. Tetapi ingat, cincin harus dijual tidak kurang dari 10 keping emas.
Aku sudah terlalu tua untuk melakukannya." tambah sang rahib.
"Baiklah!" kata si pemuda itu. Kemudian ia berangkat ke pasar untuk menjual cincin tsb.
Setibanya di pasar, ia pun langsung menemui pedagang sayur, lalu memberikan cincin itu kepadanya.
Setelah dilihat², si pedagang sayur pun berkata: "Cincin ini hanya cincin biasa, aku hanya bersedia membelinya seharga 5 keping perak."
Kemudian, si pemuda itu menemui penjual daging, lalu ia pun menawarkan cincin itu kepadanya.
Si penjual daging itu mengamati cincin tsb sejenak, lalu berkata:
"Cincin ini sudah kusam, jadi, aku akan membelinya seharga 10 keping perak"
Dengan kecewa, pemuda itu kembali menemui sang rahib & menceritakan apa yang ia alami di pasar.
Sang rahib pun hanya terseyum, kemudian ia berkata;
"Kalo begitu, pergilah ke desa tetangga. Disana ada seorang penjual perhiasan, tunjukkanlah cincin ini kepadanya."
Si pemuda itu pun langsung melakukan apa yang diperintahkan oleh sang rahib.
Kini, ia sudah berada di tempat penjual perhiasan. Ia pun kemudian menunjukkan cincin itu kepadanya.
Oleh si penjual perhiasan, cincin tsb ia bersihkan & gosok² supaya mengkilat. Ia pun terdiam memandang cincin tsb.
"Kenapa, apakah cincin itu palsu?" tanya si pemuda.
"Tidak, cincin ini aku yang membuatnya beberapa tahun yang silam & menjualnya kepada seorang bangsawan seharga 100 keping emas. Sekarang harganya sudah mencapai 150 keping emas."
Mendengar kata² si penjual perhiasan tsb, si pemuda itu pun menjadi sangat terkejut. Dengan riang iapun kembali menemui sang rahib & menceritakan apa yang terjadi.
Sang rahib itu pun kembali tersenyum & berkata:
"Anak muda, cincin ini adalah cincin emas yang disumbangkan oleh seorang bangsawan kepada biara ini & harganya memang sangat mahal.
Aku meminta engkau untuk melakukan hal ini, agar engkau dapat belajar 1 hal, yaitu:
'jangan biarkan hidup kita ini ditentukan oleh apa yang dikatakan oleh orang lain, karena orang lain tidak tahu siapa diri kita yang sebenarnya.'
Anak muda, dirimu seperti cincin emas ini.
Sedangkan, si penjual sayur & penjual daging ibarat orang tua & teman² mu yang menilai engkau berdasarkan apa yang mereka tahu.
Karnanya, datanglah kepada si penjual perhiasan, yaitu Tuhan yang telah menciptakan engkau, Ia pasti akan membersihkanmu dari setiap noda dosa & menjadikanmu bersinar laksana emas murni. Sebab, Ia Maha Pengasih dan Maha Penolong.
Kawan.., apakah kita pernah mengalami seperti apa yang dialami oleh si pemuda dalam kisah diatas? Ketika kita gagal, miskin, atau ketika sakit yg sepertinya tidak ada lg jln keluar;
Jika, 'ya'..maka, mari kita datang kepada Tuhan sang Pencipta, sebab Tuhan Yang Maha Pengasih pasti akan tolong pulihkan keadaannya dgn caraNya yg luar biasa
Semoga, semua ini dapat menginspirasi agar kita dapat selalu bersyukur & bersuka cita, terutama krn kita masih punya Tuhan yg Maha Pengasih dan Maha Penolong
Selamat pagi, selamat bersktifitas;
semoga kita beruntung hr ini.
☕🙏
menjadikan orang kecil mempunyai nilai yang lebih
daripada orang munafik yang paling berbakat.
*Charles Spurgeon*
#
*Datang kepada Sumber Kehidupan*
Suatu ketika, ada seorang pemuda yang sedang bersedih, karna orang tuanya selalu membanding² kan dirinya dengan saudara² nya, & begitu pula dengan teman² yang sering menilainya sebagai seorang pemuda yang gagal.
Karnanya, ia pun memutuskan untuk pergi jauh. Namun sebelum itu, ia datang menemui seorang rahib tua yang tinggal di sebuah biara yang tak jauh dari desanya.
Kepada sang rahib, ia menceritakan semua yang ia alami. Setelah mendengar cerita pemuda itu, sang rahib pun berkata;
"Anak muda, aku akan membantumu. Tapi, sebelum itu, maukah engkau membantuku terlebih dulu?"
"Baik, Rahib..apa yang bisa saya bantu?" tanya si pemuda.
"Aku membutuhkan uang untuk merenovasi biara ini, karna itu, tolong jualah cincin ini kepada penjual sayur atau penjual daging di pasar. Tetapi ingat, cincin harus dijual tidak kurang dari 10 keping emas.
Aku sudah terlalu tua untuk melakukannya." tambah sang rahib.
"Baiklah!" kata si pemuda itu. Kemudian ia berangkat ke pasar untuk menjual cincin tsb.
Setibanya di pasar, ia pun langsung menemui pedagang sayur, lalu memberikan cincin itu kepadanya.
Setelah dilihat², si pedagang sayur pun berkata: "Cincin ini hanya cincin biasa, aku hanya bersedia membelinya seharga 5 keping perak."
Kemudian, si pemuda itu menemui penjual daging, lalu ia pun menawarkan cincin itu kepadanya.
Si penjual daging itu mengamati cincin tsb sejenak, lalu berkata:
"Cincin ini sudah kusam, jadi, aku akan membelinya seharga 10 keping perak"
Dengan kecewa, pemuda itu kembali menemui sang rahib & menceritakan apa yang ia alami di pasar.
Sang rahib pun hanya terseyum, kemudian ia berkata;
"Kalo begitu, pergilah ke desa tetangga. Disana ada seorang penjual perhiasan, tunjukkanlah cincin ini kepadanya."
Si pemuda itu pun langsung melakukan apa yang diperintahkan oleh sang rahib.
Kini, ia sudah berada di tempat penjual perhiasan. Ia pun kemudian menunjukkan cincin itu kepadanya.
Oleh si penjual perhiasan, cincin tsb ia bersihkan & gosok² supaya mengkilat. Ia pun terdiam memandang cincin tsb.
"Kenapa, apakah cincin itu palsu?" tanya si pemuda.
"Tidak, cincin ini aku yang membuatnya beberapa tahun yang silam & menjualnya kepada seorang bangsawan seharga 100 keping emas. Sekarang harganya sudah mencapai 150 keping emas."
Mendengar kata² si penjual perhiasan tsb, si pemuda itu pun menjadi sangat terkejut. Dengan riang iapun kembali menemui sang rahib & menceritakan apa yang terjadi.
Sang rahib itu pun kembali tersenyum & berkata:
"Anak muda, cincin ini adalah cincin emas yang disumbangkan oleh seorang bangsawan kepada biara ini & harganya memang sangat mahal.
Aku meminta engkau untuk melakukan hal ini, agar engkau dapat belajar 1 hal, yaitu:
'jangan biarkan hidup kita ini ditentukan oleh apa yang dikatakan oleh orang lain, karena orang lain tidak tahu siapa diri kita yang sebenarnya.'
Anak muda, dirimu seperti cincin emas ini.
Sedangkan, si penjual sayur & penjual daging ibarat orang tua & teman² mu yang menilai engkau berdasarkan apa yang mereka tahu.
Karnanya, datanglah kepada si penjual perhiasan, yaitu Tuhan yang telah menciptakan engkau, Ia pasti akan membersihkanmu dari setiap noda dosa & menjadikanmu bersinar laksana emas murni. Sebab, Ia Maha Pengasih dan Maha Penolong.
Kawan.., apakah kita pernah mengalami seperti apa yang dialami oleh si pemuda dalam kisah diatas? Ketika kita gagal, miskin, atau ketika sakit yg sepertinya tidak ada lg jln keluar;
Jika, 'ya'..maka, mari kita datang kepada Tuhan sang Pencipta, sebab Tuhan Yang Maha Pengasih pasti akan tolong pulihkan keadaannya dgn caraNya yg luar biasa
Semoga, semua ini dapat menginspirasi agar kita dapat selalu bersyukur & bersuka cita, terutama krn kita masih punya Tuhan yg Maha Pengasih dan Maha Penolong
Selamat pagi, selamat bersktifitas;
semoga kita beruntung hr ini.
☕🙏
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.