Friday, June 9, 2017

Bacaan Liturgi & RenHar. 09 Juni 2017Jumat Pekan Biasa IX


*Yesus, Sang Mesias*

ORANG Yahudi tidak mengakui Yesus sebagai Mesias yang mereka nanti-nantikan, karena mereka memiliki persepsi yang keliru. 

Dalam pandangan mereka, Mesias adalah seorang raja yang perkasa, memiliki balatentara yang besar, yang mampu membebaskan mereka dari penjajahan bangsa Romawi. Kriteria tersebut tidak mereka temui dalam diri Yesus, pribadi yang sederhana, anak seorang tukang kayu.

Meskipun Yesus adalah keturunan Raja Daud, Ia jauh lebih besar daripada Daud. Yesus adalah Putra Allah; dan Ia sungguh Allah, sungguh manusia. Pemahaman yang sangat sulit diterima oleh akal budi, hanya dapat diterima dengan iman.

Bagaimana dengan diri kita? Apakah kita sungguh percaya bahwa Dia adalah Putra Allah yang senantiasa menyertai dan mengasihi kita? 

Bila sampai saat ini, kita masih kerap meragukan Dia, mari mohon ampun kepadaNya. Bukalah hati, perkenankan Roh Kudus menerangi hati kita dan membimbing kita untuk semakin mengenal Dia dan mengalami kehadiranNya.

#

Bacaan Liturgi 09 Juni 2017

Jumat Pekan Biasa IX
PF S. Efrem, Diakon dan Pujangga Gereja

Bacaan Pertama

Tb 11:5-14
Aku telah disiksa oleh Tuhan, tetapi kini aku dikasihi-Nya,
dan aku melihat kembali anakku Tobia.

Pembacaan dari Kitab Tobit:

Pada waktu itu duduklah Hana mengamati jalan
yang bakal ditempuh Tobia, anaknya.
Ia telah mendapat firasat bahwa anaknya tengah datang.
Berkatalah Hana kepada ayah Tobia,
"Sungguh anakmu tengah datang,
dan juga orang yang menyertainya."

Sebelum Tobia mendekati ayahnya berkatalah Rafael kepadanya,
"Aku yakin bahwa mata ayahmu akan dibuka.
Oleskanlah empedu ikan itu pada matanya.
Obat itu akan meresap dahulu,
lalu akan terkelupaslah bintik-bintik putih itu dari matanya.
Maka ayahmu akan melihat lagi dan memandang cahaya."

Adapun Hana bergegas-gegas mendekap anaknya,
lalu berkatalah ia,
"Setelah engkau kulihat, anakku, sekarang aku dapat mati!"
Dan iapun menangis.
Tobitpun berdiri,
dan meskipun kakinya tersandung-sandung, 
ia keluar dari pintu pelataran rumah.
Tobia menghampiri ayahnya dengan membawa empedu ikan itu.
Lalu ditiupinya mata Tobit,
ditopangnya ayahnya, dan kemudian berkatalah ia kepadanya,
"Tabahkan hatimu, Ayah!"
Kemudian obat itu dioleskannya pada mata Tobit
dan dibiarkannya sebentar.
Lalu dengan kedua belah tangan dikelupaskannya sesuatu
dari ujung-ujung matanya.
Maka Tobit mendekap Tobia sambil menangis.
Katanya, "Aku melihat engkau, anakku, cahaya mataku!"
Ia menyambung pula,
"Terpujilah Allah! Terpujilah nama-Nya yang besar!
Terpujilah para malaikat-Nya yang kudus!
Hendaklah nama Tuhan yang besar berada di atas kita
dan terpujilah segala malaikat untuk selama-lamanya.
Sungguh, aku telah disiksa oleh Tuhan,
tetapi aku melihat kembali anakku Tobia."


Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur
Mzm 146:2abc.7.8-9a.9bc-10
R:2a
Pujilah Tuhan, hai jiwaku.

*Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup,
dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.

*Tuhan tetap setia untuk selama-lamanya.
Dialah yang menegakkan keadilan untuk orang yang diperas,
dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar.
Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.

*Tuhan membuka mata orang buta,
Tuhan menegakkan orang yang tertunduk,
Tuhan mengasihi orang-orang benar.
Tuhan menjaga orang-orang asing.

* Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali,
tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya.
Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya,
Allahmu, ya Sion, turun-temurun!

Bait Pengantar Injil
Yoh 14:23
Barangsiapa mengasihi Aku, akan mentaati sabda-Ku.
Bapa-Ku akan mengasihi dia,
dan Kami akan datang kepadanya.


Bacaan Injil
Mrk 12:35-37
Bagaimana mungkin Mesias itu anak Daud?

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Pada suatu hari Yesus mengajar di Bait Allah, katanya,
"Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan,
bahwa Mesias adalah anak Daud?
Daud sendiri berkata dengan ilham Roh Kudus,
'Tuhan telah bersabda kepada Tuanku:
Duduklah di sisi kanan-Ku,
sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.'
Jadi Daud sendiri menyebut Dia Tuannya,
bagaimana mungkin Ia sekaligus anaknya?"

Orang yang besar jumlahnya mendengarkan Yesus
dengan penuh minat.

Demikianlah Injil Tuhan.
#


Mutiara Iman

MELIHAT
9 Juni 2017


"Aku melihat engkau, anakkku, cahaya mataku" (Tob 11:13)

Lectio
Tob 11:5-17; Mzm 146:2abc,7,8-9a,9bc-10; Mrk 12:35-37

Setelah selesai berdoa bersama keluarga, Maria bertanya pada Sugi suami dan anak-anaknya :
"Apakah yang telah kita ALAMI sebelum berdoa bersama tadi, di mana kita semua sibuk, dan setelah berdoa bersama?" 

Sugi menjawab :
"Ayah melihat apa yang kita sibukkan sebelumnya merupakan hal yang BIASA. Namun ketika Adi mengajak kita berdoa, mata Ayah seperti TERBUKA dan menyadari bahwa selama ini Saya BUTA. Kita harus MENGUCAP SYUKUR dan MEMUJI ALLAH karena telah dikirimkan Adi sebagai anggota keluarga kita. Adi terima kasih anakku, engkau telah menjadi TERANG di tengah keluarga kita." 

Lalu Adi pun berlari dan memeluk Ayah, Ibu dan kedua kakaknya.


Maka Tobit mendekap Tobia sambil menangis :
"Aku melihat engkau, anakku, cahaya mataku."


Karena satu orang PERCAYA, seluruh keluarga melihat KESELAMATAN.

Oratio
Ya Tuhan, tambahkanlah iman kami. Amin

Missio
Marilah kita menjadi TERANG bagi keluarga dan sesama.

Have a Blessed Friday.
#


"MENGUATKAN KEYAKINAN KITA"

Bacaan Liturgi 09 Juni 2017
Jumat Pekan Biasa IX

Bacaan Pertama Tb 11:5-14 Mazmur 146:2abc.7.8-9a.9bc-10 Bacaan Injil Mrk 12:35-37

Yesus yang kita imani sebagai Tuhan dan Penyelamat ternyata tidak selalu mendapat tempat ditengah dunia ini.

 Lihatlah dalam kenyataan dunia sekarang, ada saja orang atau kelompok yang ingin mencemarkan namaNya. 
Bahkan beberapa novel dan film dibuat untuk itu sehingga orang yang belum sungguh mengenalNya bisa menjadi bingung,. Bahkan sebagai orang kristianipun kita bisa terkecoh dengan berbagai info yang datang. Nah, apa yang menjadi pegangan kita sekarang? 

Yesus tentu mendapat tempat istimewa, bahkan semua manusia diserahkan kepadaNya untuk diselamatkan. Inilah yang menjadi keyakinan kita. Maka baiklah kita menguatkan keyakinan kita dengan selalu melihat banyak hal baik yang kita alami. Orang lain bisa berkata apa saja, namun diri kitalah yang memutuskan.
 Beranikah anda menghadapinya?

Tuhan Yesus, hanya kepadaMu kupersembahkan diriku. Aku tahu bahwa terkadang aku terombang ambing oleh berbagai pandangan orang tentang diriMu. Tuhan bantulah aku agar semakin mendengarkan suaraMu Tuhan, jadikanlah hatiku seperti hatiMu sendiri. Amin.
Met Hari Jumat.
#


SabdaNya Jum'at 09-06-17

Tob 11:5-14                 
Mark 12 : 35-37

Shalom,
Setelah menikah,Tobia mengajak istrinya untuk kembali kerumah orang tuanya. Malaekat Rafael memberi petunjuk kepada Tobia untuk mengoleskan empedu ikan kemata ayahnya yg buta, supaya selaput yg menghalangi matanya tersebut dapat terlepas sehingga dia dapat melihat kembali.
Hal itulah yg terjadi ketika Tobia mengoleskan empedu ikan kemata ayahnya.
Dapat dibayangkan betapa suka cita luar biasa terjadi pada Tobit. Dia bertemu lagi dengan anak tunggalnya dan dia disembuhkan dari kebutaaan! Tobit me muji2 Tuhan atas kebaikan dan anugerah yg begitu besar yg dia terima.
Krena hatinya yg selalu dekat dg Allah,Dia dapat memahami bahwa yg menyembuhkan dia, bukanlah karena kehebatan empedu ikan yg dibawa anaknya tetapi karena kuasa Tuhan yg bekerja melalui empedu ikan itu dan karena ketaatan Tobia anaknya,mengikuti petunjuk malaekat Allah yg mendampinginya.

Ketika Tuhan mengijinkan kita mengalami kesuksesan atau melihat hal2 yg menakjubkan, apakah kita sungguh menyadari bahwa dibalik semuanya itu ada kasih dan kuasa Allah yg bekerja?
Bukan terutama karena kehebatan diri kita ketika kita berhasil dg gemilang mencapai sesuatu, tetapi karena Allah yg mengehendaki nya, sehingga selayaknya dg segala kerendahan hati, kita bukan hanya mensyukuri keberhasilan itu tetapi bertanyalah juga kepada Tuhan, apa yg Dia inginkan dari kita dengan pencapaian itu.

Orang banyak yg mendengarkan ajaran2 Kristus dan melihat mujizat2 yg dilakukanNya, menjadi sangat kagum dan ter heran2. Tetapi mereka tidak mau/tidak mampu melihat bahwa semua itu adalah tanda2 yg ditunjukkan Kristus supaya mereka percaya bahwa Dia adalah Mesias dan apa yg diajarkanNya adalah apa yg memang dikehendaki Allah untuk kita lakukan, agar dapat memperoleh kebahagiaan dan kedamaian.
Orang2 masih memperdebatkan dari mana Dia memperoleh itu semua karena yg mereka tahu, Yusuf ayahnya adalah orang yg sangat biasa saja.
Mereka kemudian mengaitkan kehebatan Yesus dg Raja Daud yg sangat mereka hormati, karena dari Yusuf, Dia masih terhitung keturunan Daud.
Tetapi Kristus menyangkalnya. Dia menunjukkan nubuat yg disampaikan Daud yg tercatat dalam kitab para nabi : Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (maksud Tuan disini  adalah Mesias yg akan datang kedunia) 'duduklah disebelah kananKu, sampai musuh2Mu kutaruh dibawah kakiMu'.
Kalau Mesias berasal dari keturunannya sendiri, Daud tidak akan menyebut Mesias itu dg panggilan 'Tuanku'.

Ketika ada musibah atau hal2 yg tidak menyenangkan, sering kali yg pertama disesali adalah Tuhan.
 Tetapi ketika melihat suatu keberhasilan / pencapaian, yg dipuji dan dikagumi,orangnya atau hasil karyanya. 
Kita tidak per tama2 melihat itu sebagai karya Allah, sebagai bukti bahwa Dia bekerja dan ada didekat kita.
Mari belajar dari Tobit. Ketika perbuatan kasihnya yg begitu tulus kepada sesama (dia tidak mungkin mengharap balasan dari orang yg telah meninggal, yg jenasahnya dia kuburkan dg layak) berakibat 'buruk' kepada dirinya dan keluarganya, dia tidak menyesalkan Allah dan tidak berhenti untuk terus berbuat kasih.
Sebaliknya ketika dia mengalami hal2 yg indah, tidak habis2nya dia memuji dan bersyukur kepada Allah.

Marilah melihat penyertaan2 Allah didalam hidup kita. Kadang memang begitu sulit melihat kebaikan Allah didalam ketidak adilan, saat mengalami sakit penyakit atau kegagalan dlsb, tetapi percayalah  bahwa Allah sangat mencintai kita, bahwa jalan yg diajarkan Kristus adalah satu2nya jalan yg benar untuk memperoleh kebahagiaan hidup.
Gbu all n hv a blessed Friday .
#

Friday, 9th JUNE
St Ephrem, deacon and Doctor of the Church

Mark 12:35-37

Jesus said, "How can the scribes say that the Christ is the son of David? David himself, inspired by the Holy Spirit, declared, 'The Lord said to my Lord, Sit at my right hand, till I put thy enemies under thy feet.' David himself calls him Lord; so how is he his son?" 
And the great majority of the people heard this with delight.

'With delight!' Can you imagine that? Crowds being around Him and listening to Him with delight. And He was not telling jokes or performing magic tricks. He was just preaching the Gospel. It would be great if I could say that I read His words in the Gospel with delight; or that I attend Holy Mass with delight, or that I listen to Him in my prayer with delight.

But let's be honest, there are many other things which we find more delightful. When we have to spend time with God in prayer or in the Holy Mass, we can feel a bit bored and in a hurry to finish and start doing something more interesting or 'delightful'. Let us ask Our Lord to help us find 'delight' in the time we spend with Him.

In 1927 a young priest called José María Somoano (who would later be poisoned out of hatred for the Faith) was spending his first months of priesthood in a military hospital. Many came to Mass every morning, but soon they realized that the priest, very much in love with the Eucharist, was celebrating the Mass calmly and carefully. One day some officers came to complain that the Mass was too long, they had many other things to do during the day and they would be grateful if he could shorten it a bit. The young priest decided to teach them a lesson.

The following day the priest came into the operating theatre when they were performing surgery on a patient and said: 'Sorry to disturb you, but... it looks like you are going too slow; could you shorten the operation a bit?' 
The doctors, shocked at the interruption, said: 'What are you saying?! We have to take the time that the patient needs. There is a man here!' 
'I see, answered the holy priest. 'And do you want me to hurry the Mass? But at Mass there is a Man Who is God!' 

Mary, my Mother, make me 'delight' in listening to your Son and spending my time with Him.

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.