Monday, September 27, 2021

2109271. Vinsensius a Paulo up

Kalender Liturgi 27 Sep 2021
Senin Pekan Biasa XXVI

PW S. Vinsensius a Paulo, Imam
Warna Liturgi: Putih
Bacaan I: Za 8:1-8
Mazmur Tanggapan: Mzm 102:16-18.19-21.29.22-23
Bait Pengantar Injil: Mrk 10:45
Bacaan Injil: Luk 9:46-50

Bacaan I
Za 8:1-8
Aku akan menyelamatkan umat-Ku dari timur sampai ke barat.

Pembacaan dari Nubuat Zakharia:


Datanglah sabda Tuhan semesta alam, bunyinya:
Beginilah sabda Tuhan semesta alam:
"Aku berusaha untuk Sion dengan kegiatan besar
dan dengan kehangatan amarah yang besar."

Beginilah sabda Tuhan semesta alam:
"Aku akan kembali ke Sion
dan akan tinggal di tengah-tengah Yerusalem.
Yerusalem akan disebut Kota Setia,
dan gunung Tuhan semesta alam akan disebut Gunung Kudus."


Beginilah sabda Tuhan semesta alam:
"Akan ada lagi kakek-kakek dan nenek-nenek
yang duduk di jalan-jalan Yerusalem,
masing-masing memegang tongkat karena lanjut usianya.
Dan jalan-jalan kota itu
akan penuh dengan anak laki-laki dan perempuan
yang bermain-main di situ."

Beginilah sabda Tuhan semesta alam:
"Kalau pada waktu itu sisa-sisa bangsa ini menganggap hal itu ajaib,
apakah Aku akan menganggapnya ajaib?
Demikianlah sabda Tuhan semesta alam."


Beginilah sabda Tuhan semesta alam:
"Sesungguhnya Aku akan menyelamatkan umat-Ku
dari timur sampai ke barat,
dan Aku akan membawa mereka pulang,
supaya mereka tinggal di tengah-tengah Yerusalem.
Maka mereka akan menjadi umat-Ku
dan Aku akan menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran."

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan
Mzm 102:16-18.19-21.29.22-23
R:17
Tuhan sudah membangun Sion
dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya.

*Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan,
dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu,
bila Engkau sudah membangun Sion,
dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu;
bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa,
dan tidak memandang hina doa mereka.

*Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian,
dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan,
sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus,
Tuhan memandang dari surga ke bumi,
untuk mendengarkan keluhan orang tahanan,
untuk membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati.

*Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram,
dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu.
supaya nama Tuhan diceritakan di Sion,
dan Dia dipuji-puji di Yerusalem,
apabila para bangsa berkumpul bersama-sama
dan kerajaan-kerajaan berhimpun
untuk beribadah kepada Tuhan.


Bait Pengantar Injil
Mrk 10:45
Anak Manusia datang untuk melayani
dan menyerahkan nyawa-Nya
sebagai tebusan bagi semua orang.


Bacaan Injil
Luk 9:46-50
Yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sekali peristiwa
timbullah pertengkaran di antara murid Yesus
tentang siapakah yang terbesar di antara mereka.
Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka.
Karena itu Ia mengambil seorang anak kecil
dan menempatkannya di samping-Nya,
dan Ia berkata kepada mereka,
"Barangsiapa menerima anak ini demi nama-Ku, dia menerima Aku.
Dan barangsiapa menerima Aku, menerima Dia yang mengutus Aku.
Sebab yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar."


Pada kesempatan lain Yohanes berkata,
"Guru, kami lihat seorang mengusir setan demi nama-Mu,
dan kami telah mencegahnya, karena ia bukan pengikut kita."

Tetapi Yesus menjawab, "Jangan kalian cegah,
sebab barangsiapa tidak melawan kalian, ia memihak kalian."

Demikianlah Injil Tuhan. 
#

_Beginilah sabda Tuhan semesta alam:_
"Sesungguhnya Aku akan menyelamatkan umat-Ku
dari timur sampai ke barat,
dan Aku akan membawa mereka pulang,
... mereka akan menjadi umat-Ku
dan Aku akan menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran."
#

_"Barangsiapa menerima anak ini demi nama-Ku, dia menerima Aku.
Dan barangsiapa menerima Akumenerima Dia yang mengutus Aku.
Sebab yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar."_
#

*Vinsensius a Paulo* mengingatkan saya akan sebuah rumah sakit *Vinsensius a Paulo* di kota Surabaya, Jawa Timur, dimana saya pertama kalinya ikut Adorasi abadi. Selama beberapa tahun, saya beradorasi disana selama satu jam setiap minggu, sebelum akhirnya saya pindah ke Jakarta.

Kisah awal hidup *Vinsensius a Paulo* memiliki kemiripan dan menyadarkan arti kehidupan yang Tuhan berikan kepada saya.  *Vinsensius a Paulo* lahir 24 April 1581 di desa kecil Poy, Dax, Prancis Selatan, dari keluarga petani miskin. Sejak kecil ia membantu kerja sebagai penjaga ternak. Vinsensius bisa bersekolah karena ada bantuan dana dari seorang bangsawan.  

Kegagalan demi kegagalan mendapatkan penghasilan dari menjadi imam membuat Vincentius berpikir: _apa yang Tuhan kehendaki dari dirinya?_ Hal yang sama juga saya alami.

Perjumpaan dengan orang-orang miskin di Chatillon les Dombes dan kotbah di Gereja desa Folleville (1617) membuatnya tergerak untuk beralih dari _"hidup mencari penghasilan untuk diri sendiri"_ kepada _"hidup hanya untuk mengabdi Tuhan dan orang miskin"._ Bimbingan rohani Fransiscus de Sales, Uskup Geneva, meneguhkan pertobatannya untuk mengabdi Tuhan dalam diri orang-orang miskin dan telantar. Ini adalah spirit yang harus saya tiru dalam kehidupan saya.

Semangat lain yang perlu saya tiru adalah seperti Vincentius menghimpun beberapa kawan imam menjadi "romo-romo CM" (Lazaris) pada tanggal 17 April 1625. CM (Congregatio Missionis) atau Kongregasi Misi, kelompok romo dan bruder yang bertugas mewartakan Sabda Tuhan di desa-desa yang tidak terlayani oleh imam. Sebab pada waktu itu, para imam umumnya lebih memilih tugas di kota daripada di desa. Sebab di kota mereka mendapat penghasilan. Seorang CM mengenakan semangat Kristus, yang mewartakan Injil kepada orang-orang miskin. Semangat itu diterjemahkan dalam karya-karya pendidikan para calon imam (seminari), pendidikan awam, berkarya di paroki dan universitas, serta aneka karya pastoral di keuskupan-keuskupan.

Vincentius juga mendirikan serikat Suster Puteri Kasih (PK) tahun 1633 bersama Santa Luisa de Marillac. Suster Puteri Kasih dalam sejarah Gereja adalah suster-suster pertama yang memiliki ciri khas dapat berkarya merasul, berkeliling dari pelosok desa ke desa atau di kampung-kampung kota, mengunjungi, merawat dan melayani orang-orang miskin. Sebab pada zaman itu, yang disebut "suster" haruslah tinggal dalam biara. Dalam sejarahnya, suster-suster Puteri Kasih adalah para biarawati yang aktif melayani dan merawat yang sakit dan terluka pada waktu perang, baik semasa perang saudara sesudah revolusi Prancis maupun Perang Dunia Pertama maupun Kedua. Tahun 1945, jumlah mereka pernah mencapai 45.000 suster. Tahun 2010 jumlah mereka menyusut, tetapi masih terbesar di antara tarekat-tarekat religius yang lain: 23.000 suster.

Vincentius juga mendirikan Asosiasi Persaudaraan Cinta Kasih yang pada zaman itu (abad ke-17) anggota-anggotanya terdiri dari ibu-ibu bangsawan di Prancis. Di Indonesia, asosiasi ini disebut AIC (Asosiasi Ibu-ibu Cinta Kasih).

Walaupun sudah wafat sejak 27 September 1660, namun jenasah tubuhnya masih utuh sampai dengan saat ini. Bagi saya, ini adalah bukti Tuhan berkenan kepada perbuatan kasihnya kepada yang miskin, terlantar dan tak terawat.
#

Tuhan,
_Aku selalu menyegani kemuliaan-Mu_
Dengan hormat kusebut namaMu
_Tuhan Engkau mendengarkan doaku_
Tidak memandang hina permohonanku

_Terima kasih Tuhan Yesusku_
Aku selalu bersyukur kepadaMu
_Setiap hari kuterima berkatMu_
Setiap waktu Engkau memberkatiku

Amin.
#

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.