Monday, November 20, 2017

Bacaan Liturgi 20 November 2017 Senin Pekan Biasa XXXIII. Iman Sejati. MENETAPKAN HATINYA.

IMAN kepada Tuhan adalah alat yang memampukan orang untuk menyingkirkan kesulitan yang menggunung, yang menghalangi jalan mereka.

*William Barclay*

#


*Iman Sejati*

SAAT mendengar Yesus akan lewat, seorang pengemis buta tidak henti-hentinya berseru memanggil nama Yesus, kendati dihardik orang banyak. Tindakannya membuahkan hasil, Yesus pun menghampirinya dan menyembuhkannya.

Kisah ini mengajarkan kepada kita, betapa pentingnya memiliki iman sejati, di dalam menjalani kehidupan ini.

Sadari bahwa tiada seorang manusia pun di dunia ini yang luput dari kesulitan, penderitaan atau sakit penyakit.
Hanya iman yang kokoh kepadaNya, senantiasa mengandalkan Dia, akan membuat kita pantang menyerah, terus menerus berusaha mencari jalan keluar.

Meski doa yang kita panjatkan belum dijawabNya, meski tidak memahami kenapa semua harus terjadi, tetaplah setia kepadaNya; jangan pernah menyimpang dari jalanNya.
Percayalah bahwa Ia memiliki rencana yang jauh lebih indah daripada yang kita harapkan.

Mari bersandar kepadaNya agar mata iman kita tidak dibutakan oleh kelamnya kegelapan yang menyelimuti hidup kita.

Bersama Dia,

 dan dengan pimpinanNya

 maka mata iman kita dimampukan  untuk melihat seberkas cahaya pengharapan;

  yang memotivasi kita

  untuk berjuang dengan gigih, 

   menerobos kegelapan, 

   dan terus melangkah 

    untuk menggapai keselamatan yang ditawarkanNya.

#


Bacaan Liturgi 20 November 2017

Senin Pekan Biasa XXXIII


Bacaan Pertama
1Mak 1:10-15.41-43.54-57.62-64
Kemurkaan hebat menimpa umat.


Pembacaan dari Kitab Pertama Makabe:

Pada masa itu tampillah di Israel seorang raja yang berdosa,
yaitu Antiokhus Epifanes, putera raja Antiokhus.
Ia pernah menjadi sandera di Roma.
Antiokhus Epifanes itu menjadi raja
dalam tahun seratus tiga puluh tujuh di zaman pemerintahan Yunani.
Pada masa itu tampillah dari Israel beberapa orang jahat
yang meyakinkan banyak orang dengan berkata,
"Marilah kita mengadakan perjanjian
dengan bangsa-bangsa sekeliling kita.
Sebab sejak kita menyendiri, maka kita ditimpa banyak malapetaka."
Usul itu diterima baik.
Mereka diberi hak oleh raja
untuk menuruti adat istiadat bangsa-bangsa lain.
Kemudian mereka itu membangun sebuah gelanggang olah raga di Yerusalem
menurut adat-istiadat bangsa-bangsa lain.
Merekapun memulihkan kulup mereka
dan murtadlah mereka dari perjanjian kudus.
Mereka bergabung dengan bangsa-bangsa lain
dan menjual dirinya untuk berbuat jahat.

Beberapa waktu kemudian
Raja Antiokhus Epifanes menulis sepucuk surat perintah
untuk seluruh kerajaan,
bahwasanya semua orang harus menjadi satu bangsa.
Masing-masing harus melepaskan adatnya sendiri.
Maka semua bangsa menyesuaikan diri dengan titah raja itu.
Juga dari Israel ada banyak orang yang menyetujui pemujaan raja.
Dipersembahkanlah oleh mereka kurban kepada berhala
dan hari Sabat dicemarkan.

Pada tanggal limabelas bulan Kislew dalam tahun seratus empat puluh lima
raja menegakkan patung berhala keji
di atas mezbah kurban bakaran di bait Allah.
Dan di semua kota di seluruh Yehuda
mereka dirikan pula mezbah pemujaan berhala.
Pada pintu-pintu rumah dan di lapangan-lapangan dibakar kurban.
Kitab-kitab Taurat yang ditemukan disobek-sobek
dan dibakar habis.
Jika pada salah seorang terdapat Kitab Perjanjian
atau jika seseorang berpaut pada hukum Taurat,
ia dihukum mati oleh pengadilan raja.

Namun demikian ada banyak orang Israel yang tetap teguh hatinya
dan bertekad untuk tidak makan sesuatu yang haram.
Mereka lebih suka mati
daripada menodai diri dengan makanan semacam itu
dan dengan demikian mencemarkan perjanjian kudus.
Dan mereka mati juga.
Kemurkaan yang hebat sekali menimpa Israel.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur
Mzm 119:53.61.134.150.155.158
R:88
Hidupkanlah aku, ya Tuhan,
supaya aku berpegang pada perintah-Mu.


*Aku menjadi gusar terhadap orang-orang fasik,
yang meninggalkan Taurat-Mu.

*Tali-tali orang-orang fasik membelit aku,
tetapi Taurat-Mu tidak kulupakan.

*Bebaskanlah aku dari pada pemerasan manusia,
supaya aku berpegang pada titah-titah-Mu.

*Orang-orang yang mengejar aku dengan maksud jahat
sudah mendekat,
mereka menjauh dari hukum-Mu.

*Keselamatan menjauh dari orang-orang fasik,
sebab mereka tidak mencari ketetapan-ketetapan-Mu.

*Melihat para pengkhianat aku merasa muak,
karena mereka tidak berpegang pada janji-Mu.

Bait Pengantar Injil
Yoh 8:12
Akulah terang dunia.
Barangsiapa mengikuti Aku, ia kan mempunyai terang hidup.


Bacaan Injil
Luk 18:35-43
Apa yang kau inginkan Kuperbuat bagimu?
Tuhan, semoga aku melihat.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Ketika Yesus hampir tiba di Yerikho,
ada seorang buta duduk di pinggir jalan dan mengemis.
Karena mendengar orang banyak lewat, ia bertanya,
"Ada apa itu?"
Kata orang kepadanya, "Yesus, orang Nazaret, sedang lewat."

Maka si buta itu berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"
Orang-orang yang berjalan di depan menyuruh dia diam.
Tetapi semakin kuat ia berseru,
"Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"

Maka Yesus pun berhenti
dan menyuruh orang mengantar dia kepada-Nya.
Ketika si buta itu sudah dekat, Yesus bertanya kepadanya,
"Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu?"
Jawab orang itu, "Tuhan, semoga aku melihat!"

Maka Yesus berkata,
"Melihatlah, imanmu telah menyelamatkan dikau!"
Pada saat itu juga ia melihat,
lalu mengikuti Yesus sambil memuliakan Allah.
Seluruh rakyat menyaksikan peristiwa itu dan memuji-muji Allah.

Demikianlah Injil Tuhan.

#


Mutiara Iman

*MENETAPKAN HATINYA*

20 Nopember 2017


_"Namun demikian ada banyak orang Israel yang menetapkan hatinya.."_
(1Mak 1:62)


Lectio
1 Mak 1:10-15,41-43,54-57,62-64; Mzm 119:53,61,134,150,155,158; Luk 18:35-43

Seorang pemuda duduk di paling belakang gereja. Dia hanya duduk terdiam sambil mengikuti misa. Dia tidak menerima komuni. Setelah memberikan berkat, Pastor berjalan ke belakang untuk menyalami umat. Menjelang sampai ke pintu belakang, pemuda itu membukakan pintunya sehingga Romo bisa keluar dan umat bisa keluar sambil bersalaman.


Setelah selesai Romo berkata kepada pemuda itu :
"Terima kasih Mas. Hatimu begitu baik."
Namun Pemuda itu berkata :
"Iya Romo tapi masa lalu saya penuh KEGELAPAN. Saya tidak yakin TUHAN mengampuni saya."
Romo memandang wajah Pemuda itu :
"Urusan MENGAMPUNI bukan urusan kita. Tetapi yang harus kita miliki adalah KOMITMEN untuk MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH. Kamu tadi sudah MAU MELAYANI. Jadi kamu sudah memiliki KOMITMEN itu." 


Dengan wajah sukacita pemuda itu berkata :
"Terima kasih Romo. Saya ingin mengawali Komitmen saya dengan MENGAKU DOSA saya."

Dalam Kitab Makabe disebutkan :
"Namun demikian ada banyak orang Israel yang MENETAPKAN HATINYA dan MEMASANG TEKAD untuk tidak makan apa yang haram."

Setiap orang yang MENGIKUTI TUHAN memerlukan KOMITMEN TOTAL.

Oratio
Ya Tuhan, tinggallah selalu di dalam hati kami. Amin

Missio
_Marilah kita hidup dengan PENUH KOMITMEN dalam MENGIKUTI TUHAN._


*Have a Blessed Monday.*

Mutiara-Iman.org

#

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.