Tuesday, November 14, 2017

Bacaan Liturgi 14 November 2017 Selasa Pekan Biasa XXXII. Tuan Atau Hamba. KETENTRAMAN.

SETIAP orang bisa menjadi hebat karena siapapun bisa melayani.

Anda tidak perlu menjadi seorang sarjana untuk melayani.

Anda tidak harus pandai berkata-kata untuk bisa melayani.

Anda hanya membutuhkan hati yang penuh kasih karunia, jiwa yang digerakkan oleh kasih.

*Martin Luther King Jr.*

#


*Tuan Atau Hamba*

BILA diberikan pilihan untuk menjadi tuan atau hamba, maka setiap orang memiliki kecenderungan memilih menjadi tuan.

Karena sebagai tuan, pastinya memiliki kewibawaan dan kekuasaan untuk memerintah, dihormati dan dilayani oleh hambanya.

Namun lewat perumpamaan pada hari ini, Yesus justru mengajak kita semua untuk hidup sebagai hamba, yang taat kepada tuannya, bersedia melepaskan kenyamanan diri untuk menyenangkan hati tuannya.

Sungguh sebuah ajakan yang tidak mudah untuk dilaksanakan.
Namun kita harus menyadari bahwa Yesus telah membebaskan kita dari belenggu kekuasaan dosa dan maut. Ia menebus kita dengan darahNya yang kudus.

Bahkan selama hidupNya yang singkat di dunia, Ia selalu melayani setiap mereka yang membutuhkan, dengan penuh kasih.

Jadi sudah selayaknya kita meneladan sikap hidupNya, untuk mengabdi kepadaNya dengan segenap jiwa raga dan sepenuh hati.

Mari ungkapkan rasa syukur dan terima kasih kita kepadaNya, dengan menghormati Dia, mengasihi Dia, mentaati seluruh perintahNya dengan sungguh-sungguh dan melayani Dia dan sesama, lewat profesi kita masing-masing, dengan penuh ketulusan dan kerendahan hati.

#


Bacaan Liturgi 14 November 2017

Selasa Pekan Biasa XXXII


Bacaan Pertama
Keb 2:23-3:9
Menurut pandangan orang bodoh, mereka itu mati,
padahal mereka menikmati ketenteraman.


Pembacaan dari Kitab Kebijaksanaan:

Allah telah menciptakan manusia untuk kebakaan,
dan ia dijadikan-Nya gambar hakekat-Nya sendiri.
Tetapi karena dengki setan maka maut masuk ke dunia,
dan yang menjadi milik setan mencari maut itu.

Tetapi jiwa orang benar ada di tangan Allah,
dan siksaan tiada menimpa mereka.
Menurut pandangan orang bodoh mereka mati nampaknya,
dan pulang mereka dianggap malapetaka,
dan kepergiannya dari kita dipandang sebagai kehancuran.
Namun mereka berada dalam ketenteraman.

Kalaupun mereka disiksa menurut pandangan manusia,
namun harapan mereka penuh kebakaan.
Setelah disiksa sebentar mereka menerima anugerah yang besar,
sebab Allah hanya menguji mereka,
lalu mendapati mereka layak bagi diri-Nya.
Laksana emas dalam dapur api diperiksalah mereka oleh-Nya,
lalu diterima bagaikan kurban bakaran.
Maka pada waktu pembalasan mereka akan bercahaya,
dan laksana bunga api berlari-larian di ladang jerami.
Mereka akan mengadili para bangsa dan memerintah sekalian rakyat.
Dan Tuhan berkenan memerintah mereka selama-lamanya.


Orang yang telah percaya pada Allah akan memahami kebenaran,
dan yang setia dalam kasih akan tinggal pada-Nya.
Sebab kasih setia dan belas kasihan
menjadi bagian orang-orang pilihan Allah.

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur
Mzm 34:2-3.16-19
R:2a
Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu.


*Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu;
puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku.
Karena Tuhan jiwaku bermegah;
biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya
dan bersukacita.

*Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar,
dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong;
wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat
untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi.

*Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan;
dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati,
Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.

Bait Pengantar Injil
Yoh 14:23
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku.
Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.


Bacaan Injil
Luk 17:7-10
Kami ini hamba-hamba tak berguna;
kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Yesus bersabda kepada para murid,
"Siapa di antaramu yang mempunyai seorang hamba
yang membajak atau menggembalakan ternak baginya,
akan berkata kepada hamba itu waktu ia pulang dari ladang,
'Mari segera makan'?
Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu,
'Sediakanlah makananku.
Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku
sampai selesai aku makan dan minum!
Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.'
Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu,
karena ia telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?

Demikian jugalah kalian.
Apabila kalian telah melakukan segala sesuatu
yang ditugaskan kepadamu,
hendaklah kalian berkata,
'Kami adalah hamba-hamba tak berguna;
kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan'."

Demikianlah Injil Tuhan.

#


Mutiara Iman

KETENTRAMAN
14 Nopember 2017

"Namun mereka dalam ketentraman" (Keb 3:3)


Lectio
Keb 1:1-7; Mzm 139:1-3,4-6,7-8,9-10; Luk 17:1-6

Suatu saat, di suatu WA dikejutkan dengan berpulangnya Bapak Petrus yang hidupnya sendirian dan selama ini bekerja di suatu panti asuhan. 


Herman, Ade dan Heri berencana pergi melayat ke rumah duka. Di perjalanan Herman berkata:"Kasian Petrus, sejak sekolah dulu sering dibully, tidak berkeluarga, hidupnya susah terus!" 


Lalu Ade menambahkan:"Sejak lulus SMA bareng sama kita, dia hanya bekerja di Panti Asuhan, paling cukup buat MAKAN saja."


Tetapi Heri menjawab:"Kita tidak tahu friends. Kita doakan Petrus saja!"


Setelah sampai, ternyata begitu banyaknya orang yang datang sampai penuh sesak. Lalu Heri bertanya kepada Satpam:"Pak ini, Pak Petrus yang meninggal, rame sekali ya?" 


Lalu Satpam itu dengan menangis berkata:"Pak Petrus orangnya sangat baik! Dia selalu ingin anak-anaknya bisa menjadi manusia yang TAKUT akan TUHAN, juga supaya bisa berguna bagi SESAMA. Dari panti, ada yang jadi dokter, ada yang jadi supir taksi, ada yang punya rumah duka ini, dan saya jadi Satpam. Kita benar-benar menjadi SATU KELUARGA dalam TUHAN". 


Mendengar itu Ade berkata:"Ternyata saya dan Herman salah duga. Dalam KEKECILANNYA dia telah menjadikan TUHAN sebagai SUMBERnya. Kita bisa merasakan KEDAMAIAN di Rumah ini, ini Rumah Kedamaian bukan Rumah Duka".

Salomo dalam kitabnya berkata:" dan KEPERGIANNYA dari kita dipandang sebagai KEHANCURAN, namun mereka berada dalam KETENTRAMAN"

JIWA ORANG BENAR ada di tangan ALAH, dan SIKSAAN tiada menimpa mereka.

Oratio
Ya Tuhan, ke dalam tangan-Mu kuserahkan JIWAKU. Amin

Missio
Marilah kita hidup dalam jalan Tuhan agar HIDUP kita berada dalam tangan-Nya.
Have a Blessed Tuesday.

#

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.