Monday, March 20, 2017

Bacaan Liturgi 17 Maret 2017 Jumat Pekan Prapaskah II. Tuhan Sabar Menanti Pertobatan Kita.

*Tuhan Sabar Menanti Pertobatan Kita*
 
SAAT kita menerima sakramen Baptis, kita telah dikuduskan, dan diangkat menjadi anak-anak Allah. Tugas kita adalah menjaga agar hati kita tetap murni, hidup sesuai dengan martabat kita sebagai anak-anakNya, karena kelak kita harus mempertanggungjawabkan seluruh tindakan kita di hadapanNya.
 
Namun pergumulan hidup dan godaan duniawi kerap meruntuhkan iman kita. 

Melihat orang lain hidup lebih mapan, lebih hebat, lebih berhasil dari diri kita, membuat kita iri. 
Perasaan ini menggerogoti seluruh hidup kita, membuat kita lupa diri dan mendorong kita untuk melakukan hal-hal yang jahat.
 
Tuhan maha pengasih dan maha rahim. 
Walau kita sering mengecewakan hatiNya dengan melakukan tindakan yang berlawanan dengan ajaranNya, Ia selalu sabar menanti pertobatan kita.

Ia menghendaki agar semua orang mengalami keselamatan. Lewat homili romo, orang di sekitar kita, dan berbagai peristiwa yang kita alami, Ia berulang kali menegur kita agar kembali ke jalan yang benar.
 
Mari ubah sikap hidup kita. Buang rasa iri yang bersarang di lubuk hati, dan senantiasa bersyukur atas semua berkat yang telah kita terima. Bertekunlah untuk menyirami lahan hati dengan sabdaNya, doa dan sakramen agar iman kita bertumbuh subur dan berbuahkan kasih.

#

Bacaan Liturgi 17 Maret 2017

Jumat Pekan Prapaskah II
PF S. Patrick, Uskup

Bacaan Pertama
Kej 37:3-4.12-13a.17b-28

Lihat, tukang mimpi datang, marilah kita bunuh dia.

Pembacaan dari Kitab Kejadian:

Israel lebih mengasihi Yusuf daripada semua anaknya yang lain, 
sebab Yusuf itulah anak yang lahir pada masa tuanya; 
dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.

Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, 
bahwa ayah mereka lebih mengasihi Yusuf 
daripada semua saudaranya, 
maka bencilah mereka itu kepada Yusuf, 
dan tidak mau menyapanya dengan ramah.

Pada suatu hari
pergilah saudara-saudara Yusuf 
menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem.

Lalu Israel berkata kepada Yusuf, 
"Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan 
kambing domba dekat Sikhem? 
Marilah engkau kusuruh kepada mereka." 

Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya itu, 
dan didapatinyalah mereka di Dotan.
Dari jauh ia telah kelihatan kepada mereka. 

Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, 
mereka telah bermufakat 
mencari daya upaya untuk membunuhnya.

Kata mereka seorang kepada yang lain, 
"Lihat, tukang mimpi kita itu datang!
Sekarang, marilah kita bunuh dia, 
dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, 
lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. 
Dan kita akan lihat nanti, 
bagaimana jadinya dengan mimpinya itu!"

Ketika Ruben mendengar hal ini, 
ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka, 
sebab itu kata Ruben, "Janganlah kita bunuh dia!"
Lagi kata Ruben kepada mereka, 
"Janganlah tumpahkan darah!
Lemparkan saja dia ke dalam sumur 
yang ada di padang gurun ini, 
tetapi janganlah apa-apakan dia."
Maksud Ruben: ia hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka 
dan membawanya kembali kepada ayahnya.

Baru saja Yusuf sampai pada saudara-saudaranya, 
mereka pun menanggalkan jubah Yusuf, 
jubah maha indah yang dipakainya itu.
Lalu mereka membawa dia 
dan melemparkan dia ke dalam sumur. 
Sumur itu kosong, tidak berair.
Kemudian duduklah mereka untuk makan. 

Ketika mereka mengangkat muka, 
kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael 
yang datang dari Gilead 
dengan untanya yang membawa damar, 
balsam dan damar ladam.
Mereka sedang dalam perjalanan mengangkut barang-barang itu ke Mesir.

Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu, 
"Apakah untungnya kita membunuh adik kita itu 
dan menyembunyikan darahnya?
Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, 
tetapi janganlah kita apa-apakan dia, 
karena ia saudara kita, darah daging kita." 
Dan saudara-saudaranya pun mendengarkan perkataannya itu.

Ketika saudagar-saudagar Midian itu lewat, 
Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, 
kemudian dijual kepada orang Ismael itu 
dengan harga dua puluh syikal perak. 
Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.

Demikianlah sabdaTuhan.

Mazmur
Mzm 105:16-17.18-19.20-21
R:5a
Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib
yang dilakukan Tuhan.

*Ketika Tuhan mendatangkan kelaparan ke atas tanah Kanaan,
dan menghancurkan seluruh persediaan makanan,
diutus-Nyalah seorang mendahului mereka,
yakni Yusuf yang dijual menjadi budak.

*Kakinya diborgol dengan belenggu,
lehernya dirantai dengan besi,
sampai terpenuhinya nubuatnya,
dan firman Tuhan membenarkan dia.

*Raja menyuruh melepaskan dia, 
penguasa para bangsa membebaskannya.
Dijadikannya dia tuan atas istananya, 
dan pengelola segala harta kepunyaannya.

Bait Pengantar Injil
Yoh 3:16
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, 
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, 
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya 
beroleh hidup yang kekal.

Bacaan Injil
Mat 21:33-43.45-46
Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa
Yesus berkata kepada imam-imam kepala
serta tua-tua bangsa Yahudi,
"Dengarkanlah perumpamaan ini,
Seorang tuan tanah membuka kebun anggur 
dan menanam pagar sekelilingnya. 
Ia menggali lubang tempat memeras anggur 
dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. 
Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap 
lalu berangkat ke negeri lain.

Ketika hampir tiba musim petik, 
ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu 
untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya.
Tetapi para penggarap menangkap hamba-hambanya itu: 
yang seorang mereka pukul,
yang lain mereka bunuh,
dan yang lain lagi mereka lempari dengan batu.
Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, 
lebih banyak daripada yang semula.
Tetapi mereka pun diperlakukan sama 
seperti kawan-kawan mereka.

Akhirnya tuan itu menyuruh anaknya kepada mereka, 
pikirnya, 'Anakku pasti mereka segani.'
Tetapi ketika para penggarap melihat anak itu, 
mereka berkata seorang kepada yang lain: 
Ia adalah ahli waris!
Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita.
Maka mereka menangkap dia,
dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, 
lalu membunuhnya.

Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, 
apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?"

Kata imam-imam kepala dan tua-tua itu kepada Yesus,
"Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu,
dan kebun anggurnya akan disewakannya 
kepada penggarap-penggarap lain
yang akan menyerahkan hasil kepadanya pada waktunya."

Kata Yesus kepada mereka, 
"Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: 
Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan 
telah menjadi batu penjuru?
Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, 
suatu perbuatan ajaib di mata kita.
Sebab itu Aku berkata kepadamu, 
Kerajaan Allah akan diambil dari padamu, 
dan akan diberikan kepada suatu bangsa 
yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu."

Mendengar perumpamaan Yesus itu,
imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mengerti 
bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya.
Maka mereka berusaha menangkap Dia, 
tetapi mereka takut kepada orang banyak, 
karena orang banyak itu menganggap Yesus nabi.

Demikianlah Injil Tuhan.

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.