Tuesday, February 21, 2017

RenHar. Selasa 21 Feb 2017. SEMUA tindakan pelayanan diberikan atas dasar kasih.

SEMUA tindakan pelayanan tidak berarti
  kecuali diberikan atas dasar kasih.


#


"GODAAN DALAM PELAYANAN"

Bacaan Liturgi 

21 Februari 2017 

Selasa Pekan Biasa VII
Bacaan: Sir 2:1-11 Mazmur 37:3-4.18-19.27-28.39-40
Markus 9:30-37.

Markus 9:37, menulis.

Yesus berkata: "Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini didalam namaKu, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku."

Godaan masih juga membayangi pikiran murid-murid Yesus. Siapa yang terbesar di antara mereka berdua belas? Sepanjang jalan mereka ramai mengguncingkan hal ini.


 Ketika Yesus menanyakan soal apa yang sedang dipermasalahkan, mereka justru diam. Betapa sedih hati Sang Guru. ...Baru saja Ia membeberkan kepada para murid mengenai resiko perjuanganNya dalam mewartakan Kerajaan Allah, yakni ditangkap, dianiaya, dan dibunuh secara keji, namun para murid tampaknya lebih tertarik pada godaan siapa yang terbesar diantara mereka. 


Di tengah dunia modern ini, kita masih saja diperhadapkan pada persoalan"siapa yang terbesar". Godaan ini dapat dapat membuat kita lalai terhadap tugas dan panggilan kita sebagai murid Yesus di tengah dunia ini. Hendaknya setiap kali godaan itu muncul,  kita kembali memandang seorang anak kecil yang dirangkul oleh Yesus dan mengingat pesanNya:"Jadilah yang terakhir, pelayan dari semuanya, dan menyambut Aku dalam diri orang yang lemah, papa dan kecil."

Marilah berdoa;
Tuhan, satu yang kuharapkan, jangan pernah Engkau meninggalkan diriku sehingga aku tidak terpisah dariMu dan jangan sampai aku tersesat oleh keinginan dan ambisi pribadi didalam pelayanan. Amin.
Met Hari Selasa.

#

Mutiara Iman

BERSEDIALAH UNTUK PENCOBAAN
21 Pebruari 2017


"..maka bersedialah untuk pencobaan" (Sir 2:1)

Lectio
Sir 2:1-11; Mzm 37:3-4,18-19,27-28,39-40; Mrk 9:30-37

Seorang pemuda bernama Viki masuk ke Kedai Soto dan berkata pada bapak yang melayani pembeli :
"Pak, saya pesan nasi dan kuah sotonya saja yah. Soalnya uang saya tak cukup!"

 
Lalu Bapak itu mengiyakan dan kemudian memberikan nasi soto lengkap dengan dagingnya sambil berkata :
"Ini berkat dari Tuhan buat mas yah." 


Setelah selesai makan, bapak itu menghampirinya dan bertanya :
"Mengapa wajahmu suram?" 


Viki menjawab :
"Saya adalah tulang punggung keluarga pak dan hari ini saya dipecat. Saya tidak tahu bagaimana harus menghidupi kedua orangtua dan adik-adik saya!" 


"Apakah kamu percaya Tuhan akan menolongmu?" tanya Bapak itu. 


"Saya hanya bisa tabah dengan berdoa dan hidup hemat. Saya percaya Tuhan akan memberikan jalan kepada saya. Terima kasih ya Bapak sudah memberikan berkat Tuhan!" jawab Viki.

Anakku, jikalau engkau bersiap untuk mengabdi kepada Tuhan, maka bersedialah untuk pencobaan.

Pencobaan adalah sarana yang dipakai Tuhan agar umat-Nya taat sampai akhir hayatnya.

Oratio
Ya Tuhan, tambahkanlah iman kami. Amin

Missio
Marilah kita hidup dalam kesabaran dan kesetiaan kepada Tuhan dalam setiap pencobaan.
Have a Blessed Tuesday.

#

SabdaNya 

Selasa.21 - 02 - 17

Sir 2: 1-11                  

 Mark 9:30-37

Shalom,
'Jikalau engkau bersiap untuk mengabdi Tuhan, maka bersedialah untuk pencobaan' (Sir 2:1).


Pencobaan itu bukan dari Tuhan tetapi karena kita harus melawan/ mengatasi nafsu2 kedagingan yg ada didalam diri kita, yg tidak sesuai dengan rancanganNya.
Pencobaan terjadi karena sering kehendak Allah tidak dapat dipahami, sehingga kita harus taat melaksanakannya meskipun tidak mengerti atau tidak seperti yg kita pikirkan.
Pencobaan dapat terjadi kapan saja dan dimana saja.

Para rasul telah menyaksikan bagaimana Ktistus membuat mujizat2 yg luar biasa. Mereka juga melihat begitu banyak orang yg selalu mengerumuniNya. Karena itu mereka sangat yakin bahwa suatu saat Dia akan menjadi raja. Karena mereka adalah orang2 yg terdekat dgNya, maka salah satu diantara merekalah yg akan diangkat menjadi wakilNya.
Itulah yg mereka perdebatkan didalam perjalanan, sehingga meskipun Kristus menyampaikan kejadian yg ' sangat menyeramkan' yg akan Dia alami, mereka tidak memperhatikannya. Mereka terlalu yakin apapun yg akan terjadi, Kristus pasti akan dapat mengatasinya.


Motivasi mereka dalam mengikuti Kristus, yg semula begitu murni untuk selalu berada didekatNya dan mendengarkan ajaran2Nya yg menerangi hati dan pikiran, mulai bergeser kearah duniawi yaitu kekuasaan.


Motivasi yg keliru dan ambisi duniawi seperti itulah yg membuat mereka, pada saat Kristus wafat, tenggelam didalam frustasi hebat.
Kristus ingin meluruskan kembali motivasi mereka. 

Dia memeluk seorang anak kecil dan mengatakan: 'Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam namaKu,ia menyambut Aku'.


Seorang anak kecil belum dapat membalas kebaikan yg diberikan kepadanya.Dengan begitu, ketika kita mengasihinya, menolongnya, kita pasti tidak mengharap akan mendapat balasan.Inilah ketulusan.
Kristus ingin kita taat dan mengasihi Dia dengan tulus, bukan karena ingin mendapat balasan/ imbalan duniawi.


Sirakh mengajarkan kita untuk percaya penuh kepada Tuhan.Jangan mengharap balasan, meskipun Tuhan karena kebaikanNya pasti akan memberikan ganjaran yg indah kepada semua orang yg taat kepadaNya (Sir 2:7-8).

Seperti para rasul yg motivasinya bergeser kearah duniawi dalam perjalanan mengikuti Kristus, kitapun sering kali tergoda dg motivasi2 duniawi seperti itu.Kita mau berkarya dalam pelayanan, berbuat kasih kepada sesama dlsb tetapi kemudian menuntut Allah mengabulkan segala keinginan kita: kesuksesan usaha, kesembuhan dari penyakit dlsb.Akibatnya, ketika Allah mempunyai rencana yg lain, kita menjadi kecewa dan marah.


Allah yg Maha Kuasa telah memberi segala yg kita perlukan sehingga kita dimampukan untuk berkarya.Dia pasti senang kalau kita menyatakan syukur atas kebaikanNya dengan taat kepadaNya.Dia pasti tidak lalai untuk memberi ganjaran yg indah kepada orang yg taat.Tetapi biarkan itu menjadi hakNya.Tidak pantas kita menuntut Allah untuk memberikan apa yg kita mau sebagai imbalan ketaatan.
Gbu all n hv a blessed Tuesday.

#

21st FEBRUARY
St Peter Damian
Mark 9:30-37


Jesus was teaching his disciples, saying to them, "The Son of man will be delivered into the hands of men, and they will kill him; and when he is killed, after three days he will rise." But they did not understand the saying, and they were afraid to ask him.

The reaction of the Apostles is quite surprising: "they were afraid to ask him." They knew Jesus well. They had heard Him preaching and teaching - and all of them had spent memorable times in conversation with Him. But now He is talking about suffering and death. They didn't like that. They preferred not to know. Later, on Good Friday, all of them (with the exception of John) ran away from the Cross.

In a primary school, the new RE teacher was asked by the headmistress what book she planned to use. She said that she only wanted to use the Bible. The headmistress pointed out: 'That's fine by me. But make sure that you leave aside those nasty bits at the end'. By 'nasty bits' she was referring to the Passion and Death of Our Lord. 


For many Christians the Cross is just a nasty bit they prefer not to know about. Like an ostrich, some think that if they bury their head in the sand and don't see the Cross... it may disappear.

The cross is necessary. It was necessary for Jesus to redeem us and it is necessary for us to follow Him: "Whoever does not bear his own cross and come after me, cannot be my disciple". Those who prefer not to hear about sacrifice don't know anything about love, because love suffers. 


A mother suffers for her children. 

Husbands suffer for their wives. 

Friends suffer for their friends. 

God suffers for us. 

And we... we should be ready to suffer for Him.

St Josemaria wrote: "don't drag the Cross... Carry it squarely on your shoulder... Don't bear your Cross with resignation: resignation is not a generous word. Love the Cross. When you really love it, your Cross will be... a Cross, without a Cross", a noble burden of love.

Mary, My Mother, with your help may I learn to take up my cross for Jesus with generosity, following Jesus' steps closely - because then (with Him) it won't be just 'my' cross, it will be 'ours', Jesus' and mine.

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.