KASIH tanpa syarat,
kasih agape,
tidak akan terpengaruh oleh waktu atau keadaan.
*Stephen Kendrick*
*
🌿🌷 ... .. . .
*Sabda Hidup:*
Rabu, 12 Oktober 2016
By Romo Noegroho Agoeng Sri Widodo Pr
Hari biasa
warna liturgi Hijau
*Bacaan:*
Gal. 5:18-25; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 11:42-46. BcO Sir. 15:11-20.
Bacaan Injil: Luk. 11:42-46.
42 Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
43 Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar.
44 Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya."
45 Seorang dari antara ahli-ahli Taurat itu menjawab dan berkata kepada-Nya: "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga."
46 Tetapi Ia menjawab: "Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jaripun.
*Renungan:*
DALAM menjalankan kebijakan kita memang perlu memilih prioritas yang perlu kita kerjakan. Pilihan program itu menjadi fokus kita dalam bekerja. Tapi kita pun perlu selalu waspada. Di luar prioritas program kita ada banyak hal yang tetap harus dikerjakan. Kita tidak bisa hanya mengerjakan yang menjadi prioritas kta dan mengabaikan yang mesti tetap berjalan walau bukan prioritas.
Yesus bersabda, "Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan" (Luk 11:42). Memang membayar persepuluhan adalah kewajiban yang mesti dilakukan orang Farisi. Namun demikian mereka tidak bisa mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Orang Farisi melakukan persepuluhan tetapi mereka mengabaikan keadilan dan kasih Allah.
Banyak hal yang rutin mesti kita kerjakan walau itu bukan prioritas. Keberlangsungan yang rutin akan mendukung keberhasilan pencapaian prioritas. Maka rasanya kita pun boleh memilih prioritas program hidup kita namun kita tidak bisa mengabaikan yang lain. Sinergi atas semua itu akan menghantar pencapaian kita.
*Kontemplasi:*
Pejamkan matamu sejenak. Lihatlah bagaimana anda menjalankan hidupmu. Lihatlah keselarasan antara yang prioritas dan yang rutin.
*Refleksi:*
Bagaimana melakukan sesuatu tanpa mengabaikan yang lain?
*Doa:*
Tuhan semoga kala mengejar sesuatu aku tidak mengabaikan yang lain. Semoga aku menemukan cara untuk mensinergikan langkah hidupku. Amin.
*Perutusan:*
Aku akan terlus belajar kala melakukan sesuatu tidak mengabaikan yang lain. -nasp-
*
⭕Mutiara Iman
*KEADILAN DAN KASIH ALLAH*
12 Oktober 2016
_"..tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah"_
(Luk 11:42)
Lectio
Gal 5:18-25; Mzm 1:1,2,3,4,6; Luk 11:42-46.
Daris adalah seorang sarjana yang mau kembali ke desanya untuk membangunnya.
Setelah seminggu di desa, setiap pagi ia melihat banyak anak kecil yang bermain, ada yang menemani orangtuanya berjualan dan ada yang mengojek.
Suatu siang ia bertanya kepada Tatag kepada desanya :
"Pak, kenapa banyak anak-anak yang tidak sekolah yah?"
Lalu Tatag menjawab :
"Kami sudah memberi bea siswa bagi anak yang cerdas. Bagi yang kurang cerdas, kami tidak ada anggaran mas."
Lalu Daris mengumpulkan dana, mencari sekolah yang mau menampung anak-anak, mengumpulkan orangtua yang tidak mampu dan berkata :
"Para orangtua, saya ingin anak-anak di desa ini minimal menjadi sarjana, supaya mereka bisa hidup sejahtera. Kami telah mendapatkan dana karena kasih Tuhan melalui penduduk desa ini."
Lalu begitu banyak orangtua yang menyambutnya.
Sepuluh tahun kemudian, desa itu menjadi desa yang maju. Tatag dan Daris sedang duduk melihat banyak orang sukses.
Daris berkata :
"Kasih dan keadilan Allah melalui penduduk di desa ini telah membuat desa ini berubah, ada yang menjadi polisi, jaksa, pedagang, akuntan, dokter, pilot, dan Pastor."
Yesus berkata :
"Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah."
Hukum Allah diwujudkan dalam keadilan dan kasih Allah.
Oratio
Ya Tuhan, tambahkanlah iman kami. Amin.
Missio
_Marilah kita melakukan karya kerahiman dengan menjunjung keadilan dan kasih Allah._
*Have a Blessed Wednesday.*
*
"Hukum dan Peraturan""
Rabu 12 Okt, Dalam Pekan Biasa XXVIII. Injil Lukas 11:44, menulis.
Yesus berkata: Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda orang-orang yang berjalan diatasnya tidak mengetahuinya."
Sikap munafik yang dihidupkan orang-orang Farisi dan para Ahli Taurat sangat dikecam keras oleh Yesus. Alasan mendasar , tafsiran hukum yang ketat baik larangan maupun kewajiban yang diberlakukan bukannya membuat orang lebih baik melainkan justru membebankan hidup rakyat.
Disisi lain hal pokok dan mendasar keadilan dan kasih merupakan hukum Allah yang sebenarnya harus dihayati dengan penuh syukur dan ikhlas mereka abaikan bahkan tidak memberikan teladan. Perhatian yang berlebihan atas hukum dan peraturan sering membuat orang menghayati hidup tanpa kasih. Hidup dilihat sebagai budak peraturan. Penekanan semacam ini dapat menghantar orang kepada penghayatan iman yang salah.
Ya Tuhan Yesus, bantulah aku dengan rahmatMu agar dengan penuh syukur dan gembira melaksanakan perintahMu. Amin.
Met Hari Rabu.
Bacaan: Gal 5:18-25. Mzm 1:1-6. Lukas 11:42-46.
*
SabdaNya.
Rabu 12 - 10 - 16.
Gal 5 : 18-25. Luk 11 : 42-46.
Shalom,
Jika kita hdp oleh Roh,hdp kita jg dipimpin oleh Roh (Gal 5 :25). Dg dmkn buah Roh (kasih, suka cita,damai sejahtera, kesabaran,kesetian, kebaikan, kelemah lembutan n pengusaan diri) akan tampak dlm diri kita.
Kristus menegur dg keras org2 Farisi n mengingatkan mrk bhw mrk akan celaka kl tdk mau bertobat,krn mskpn mrk terlihat bgt teliti melakukan hkm Taurat secra detail n harafiah, ttp didlm peri laku se hari2, mrk mengabikan keadilan n kasih. Dg dmkn mrk sbnrnya tdk hdp didlm (Roh) Tuhan.
Kristus jg menyamakan mrk spt sebuah kuburan yg tdk memakai tanda. Org yg berjalan melewatinya dpt terjatuh krn tdk melihatnya.
Dg sgl kemunafikan,org2 Farisi mlhn bisa membuat org lain jatuh kedlm dosa krn hati mrk yg busuk. Cepat/ lambat,org akan kecewa kepd Tuhan kl melihat tingkah laku hamba2Nya tdk mengenal kasih.
Kata2 keras Kristus ini dpt dijadikan refleksi untk memeriksa diri kita. Apkh perbutan n kata2 kita setiiap hari sungguh tlh mencerminkan diri sbg murid Kristus sejati shg menarik bnyk org untk ikut menjadi muridNya, ataukah justru krn tingkah laku kita, membuat org sinis n tdk percaya akan ajaran2 Kristus.
Selain org2 Farisi, Kristus jg mengecam para ahli Taurat yg bukannya membantu bnyk org agar dpt mengalami kasih Allah, ttp mrk mlhn membuat berbagai peraturan yg memberatkan umat shg umat merasa tdk akan pernah mampu mendekat kepd Allah.
Lbh celaka lg, mrk yg membuat berbagai peraturan itu jg tdk mau melakukanya sendiri.
Dlm kehidupan saat ini hal kontroversial spt ini juga terus terlihat. Org2 yg menamakan diri sbg hamba2 Allah tdk mewartakan Injil sbg suatu kabar yg mendatangkan damai n kegembiraan ttp mlhn ketakutan,dg berbagai ancaman kutukan 'Alkitabiah' atau ttg akhir jaman yg mengerikan.
Baptisan membuat Roh Kudus hadir didlm diri kita. Dg dmkn sehrsnya buah roh jg tampak dlm diri setiap kita. Kegagalan dlm mengikuti kehendak Roh adlh krn kita srg ragu n tdk rela benar2 menyalibkan nafsu2 kedagingan.
Berdoa n berpusa, merenungkan Firman setiap hari n hdp dlm komunitas2 Kristiani untk dpt slg mengingatkan n meneguhkan akan membuat kita lbh mampu menyalibkan kedagingan, shg dg sendirinya kita akan lbh dimampukan untk mengikuti kehendak Roh.
Gbu all n hv a blessed Wednesday.
*
Wednesday, 12th OCTOBER. 2016.
Luke 11:42-46
"But woe to you Pharisees! For you tithe mint and rue and every herb, and neglect justice and the love of God; these you ought to have done, without neglecting the others. Woe to you Pharisees! For you love the best seat in the synagogues and salutations in the market places."
The tithe was a requirement of the Law in which all Israelites were to give 10% of everything they earned and grew to the temple. Pharisees were very diligent about paying that. They didn't have any problem "doing" or "giving" things. Their problem was that they had neglected "justice and the love of God."
Apparently they thought that God could be satisfied with things. They didn't consider that God doesn't need 10% of anything because He OWNS everything already. God is not an employer. God didn't create men to "work for Him". God created us to LOVE Him. God doesn't want our things. He wants our hearts. The only 'gift' with which we can satisfy Him is 'love'.
You remember the story of Cain and Abel. The Book of Genesis says that "Cain brought to the Lord an offering of the fruit of the ground, and Abel brought of the firstlings of his flock and of their fat portions." But God loved the offering of Abel and rejected the one of Cain.
Why?
Certainly it has nothing to do with God not liking vegetables or preferring meat. It wasn't the thing that was offered. It was the love with which it was offered. Maybe Cain was just fulfilling his duty. But Abel loved God and wanted to offer Him the best he could.
When we go to Mass, say our prayers, work and study or we offer up some sacrifice, we need to make sure that we aren't just fulfilling our duty: we are loving God.
Kissing your grandma, for example, can be just a duty (grandchildren are supposed to kiss grandmas) or a real act of affection. Think of a bride asking her groom: 'Do you love me?' and the newly-married man, distracted, looking at his phone, waving a hand and replying 'Yeah, yeah, whatever!'
Mary, my Mother, help me to put my heart into everything that I do for God, to do everything for the right intention; teach me, Mother, to love God with everything I am and everything I do.
*
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.