Friday, September 2, 2016

RenHar. Sep.2016. Berubah.

PERUBAHAN itu sulit
  karena orang melebih-lebihkan nilai yang mereka miliki
  dan meremehkan nilai yang akan diperoleh.

*James Belasco & Ralph Stayer*


*


Mutiara Iman.

ANGGUR BARU KANTONG BARU.
2 September 2016.

"Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula"
(Luk 5:38)

Lectio
1 Kor 4:1-5; Mzm 37:3-4,5-6, 27-28, 39-40; Luk 5:33-39.

Toni adalah seorang pria yang disukai banyak wanita, sehingga kerap dicap sebagai play boy.

Tetapi suatu ketika ia  bertemu dengan Mirna, seorang gadis sederhana dan mulai menyukainya. Namun setiap pendekatan yang dikakukannya selalu gagal, sampai suatu saat, di lorong kampus Toni bertanya :
"Mirna, mengapa kamu selalu menghindariku?"

Mirna menjawab :
"Apa yang kamu mau dariku Ton? Dan mengapa aku harus menerima cintamu? Aku tidak mengenalmu dan kamu juga tidak mengenalku."

Setelah lulus kuliah, mereka bertemu lagi di sebuah kantor, dan Toni telah berubah menjadi pria yang menghargai wanita.

Suatu hari Toni bertanya :
"Kamu mau makan siang bersamaku? Sekalian bernostalgia."

Setahun kemudian mereka pun membina relasi dan Toni bertanya :
"Mengapa kamu sekarang mau menerimaku menjadi kekasihmu?"

Mirna menjawab :
"Karena kamu bisa mendukung aku menjadi seperti yang Tuhan rencanakan untukku. Kamu sangat berbeda sekarang."

Yesus berkata :
"Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula."

Pasangan yang sejati adalah yang saling mendukung pasangannya menjadi seperti yang Tuhan mau.

Oratio
Ya Tuhan, jadikanlah hati kami baru agar Sabda-Mu bisa bertumbuh. Amin.

Missio
Marilah kita melakukan karya kerahiman dengan memperbaharui hari kita dengan Sabda-Nya.

Have a Blessed First Friday.

*

SabdaNya.
Jum'at 02 - 09 - 16.

1 Kor 4: 1-5.    
Luk 5 :33-39.

Shalom,
Org2 Yahudi sudah lama me nanti2kan kedatangan Mesias yg akan membebaskan mrk dr penjajahan bangsa asing n memberi mrk kehidupan baru yg berbahagia.
Mrk srg menggambarkan diri sbg seorg putri yg menantikan kedatangan calon mempelai pria yg akan membawa dia keluar dr rmh org tuanya, keluar dr kehidupan lama, untk menempuh hdp baru yg berbahagia. Krn itulah mrk srg menyebut diri (pria maupun wnt) sbg Putri2 Sion.

Ketika menjawab pertanyaan org Farisi ttg knp murid2Nya tdk berpuasa, Kristus menggunakan istilah kedatangan mempelai pria, untk menjelaskan kedatanganNya didunia, krn sesungguhnya Dia lah Mesias yg tlh ber abad2 di tunggu2.

Berpuasa adlh suatu sarana untk mendekatkan diri dg Allah shg kita lbh dimampukan untk memahami apa yg dikehendaki Allah n memp kekuatan untk mau n mampu melakukannya.
Dg mengetahui n melakukan kehendak Allah, berarti kita siap untuk diubah, Rahmat Tuhan yg senantiasa mengalir didlm diri setiap org yg diistilahkan dg anggur, hrs diterima dg sikap hati n cara berpikir yg baru (dg kantong yg baru).

Sayangnya, berpuasa srg kali dijadikan sarana untk mendesak (kata halus untk 'memaksa') Allah untk membantu kita mencapai apa yg kita inginkan.

Dg bgt kita tdk siap untk diubah ttp mlhn mau meminta Allah mengubah pikiranNya shg lbh mau memahami keinginan kita! 
Akibatnya, ketika Allah menganugerahkan sesuatu yg lbh indah dp yg kita rencanakan, kita tdk siap, tdk mampu memahaminya, shg mlhn berpikir Allah 'belum menjawab doa n puasa saya'.

Org2 Farisi adlh org2 yg juga me nanti2kan kedatangan Mesias.  Ttp mrk mempunyai gambaran sendiri ttg Siapa Mesias yg akan dtg n apa yg akan dikerjakanNya didunia ini.
Krn itu ketika Mesias dtg dlm wujud 'manusia yg sngt sederhana' n mengajarkan penafsiran2 baru ttg Firman Allah, mrk mlhn menolakNya.

Paulus adlh org yg siap dibentuk Allah. Spt bunda Maria, dia mem posisi kan diri sbg pelayan Kristus yg siap untk melaksanakn apa yg diperintahkan tuannya, lepas dr mengerti atau tdk. Dia tdk peduli apa yg akan dikatakan org lain ketika dia melakukan sesuatu yg berbeda dr yg biasa dipikirkan org banyak, sejauh itu sesuai dg kehendak Allah. Dia tdk peduli apakh dg melakukan kehendak Tuhan itu dia akan mengalami kesenangan atau suatu kesulitan krn bg dia yg terpenting adlh bgmn mengikuti kehendak Allah.

Sikap hati n cara berpikir Paulus yg spt ini menjadikan dirinya spt kantong baru yg siap untk menerima n menyimpan berkat n anugerah2 baru dr Allah.

Marilah kita periksa diri dg jujur. Apkh kita spt org2 Farisi yg beribadah demi untk 'memaksa' Allah memberi berkat2 spt yg kita inginkan, ataukah kita mampu menjadi spt Paulus yg menyediakan diri untk diubah n dipakai Allah menurut kehedakNya?

  Kita meminta pertolongan Allah dg doa n puasa, ttp siap kah kita untk menerima limpahan berkat Allah yg berbeda dg apa yg kita pikirkan seblmnya?

Smg dg bertekun dlm doa, puasa n FirmanNya, kita smkn mau diubah Allah untk msk kedlm rancanganNya yg sempurna.

Gbu all n hv a blessed Friday.

*

Luke 5:33-39.
Friday 2nd September.

Jesus told them a parable: "No one tears a piece from a new garment and puts it upon an old garment; if he does, he will tear the new, and the piece from the new will not match the old. And no one puts new wine into old wineskins; if he does, the new wine will burst the skins and it will be spilled, and the skins will be destroyed. But new wine must be put into fresh wineskins.'"

In the old days they didn't store wine in bottles which were far too expensive. They used containers made of animal skin, particularly convenient for transportation, as they could be carried easily, were lightweight, and would occupy less and less space as the liquid was consumed. However, wineskins had to be treated with care, since the leather became worn over time and could easily rupture, especially if filled with unfermented ("new") wine.

Over the years, the Pharisees had begun resisting more and more any 'new' approach to Divine Revelation to the one they already held. They thought they 'knew' everything and therefore they expected nothing 'new'. But Jesus came to preach the Good 'News' and the Pharisees weren't ready to receive it, like old wineskins that can't retain new wine: they leaked, they broke and they spilled everything.

Nowadays, some people like the Pharisees aren't ready to receive the Word of God. Jesus wants to speak to them and change their lives but they are not receptive. They don't want to know. They don't like anything new. They are comfortable as they are. They may even pray; they come, tell their story and leave; but they don't listen to God. 


Like the tale of a lady who was praying about her vocation; maybe God wanted her to become a nun, but she wasn't very keen on the idea. She would go to the chapel and pray in front of a statue of Our Lady holding Baby Jesus, and repeat again and again: –

'Should I become a nun or a wife?'


 One day the Baby Jesus opened His mouth and replied, –'A nun, my dear'. 


And the unhappy lady replied a bit upset: –'Be quiet, Child! I'm talking to Your Mother...' 

She obviously didn't want to know.

Mary, my Mother, may I learn from you to listen to God and to do what He wants me to do.

*

Tips of the day:
day 1455.

Kesabaran dalam penderitaan adalah sebuah kualitas yang jarang ditemui. Banyak orang kehilangan komitmen jangka panjang dan kesediaan untuk tetap menjalankan tugas saat menghadapi banyak tantangan.

Yeremia mengalami banyak kesulitan. Ia diabaikan dan dibenci, hidupnya sering terancam dan dianiaya. Namun Yeremia adalah seorang nabi yang tahan menderita. Ia harus bergantung pada kasih Allah ketika ia mengembangkan kesabaran.

Allah mungkin tidak menjauhkan kita dari situasi yang sulit, tetapi janji-Nya adalah menyertai kita dalam melewati semuanya itu.

Buatlah kesabaran menderita menjadi tema kita dalam tiap ujian yang kita hadapi hari ini.

"Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.""
(Yeremia 1:8).

Selamat pagi sahabat,
  have a blessed Friday!

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.