Monday, September 12, 2016

Bacaan Liturgi.  12 September 2016 Senin Pekan Biasa XXIV. Iman Dan Kerendahan Hati.

*Iman Dan Kerendahan Hati*

BANGSA Yahudi menganggap bangsa Romawi sebagai bangsa yang kafir, dengan demikian orang Yahudi dilarang untuk menginjakkan kaki di rumah orang Romawi.

Menyadari adanya larangan tersebut, meski jabatannya tinggi, perwira Romawi tersebut dengan rendah hati mau datang ke hadapan Yesus.

Ia memohon agar Yesus mengucapkan sepatah kata saja untuk menyembuhkan hambanya, tanpa perlu masuk ke dalam rumahnya. Sang perwira tidak memiliki keraguan sedikitpun akan kuasa Yesus, ia menunjukkan iman yang sungguh luar biasa.

Kisah tersebut di atas mengundang kita, sebagai orang beriman, untuk memiliki:

* Iman yang hidup, yang berdampak positif terhadap orang di sekitar kita. Tumbuhkembangkan sikap kepedulian dan bela rasa terhadap sesama yang menderita, tanpa memandang status, jabatan, dan latar belakang agama; dan wujudkan dalam tindakan nyata

* Iman yang kokoh disertai kerendahan hati. Menyadari bahwa kita adalah orang berdosa, yang sebenarnya tidak layak menerima kasihNya yang agung; namun kita mau bergantung total kepadaNya, yakin dan percaya bahwa Ia pasti memberikan solusi terindah untuk semua persoalan dan kesulitan yang kita hadapi

Mari perbaharui diri kita, belajar meneladani kerendahan hati dan keteguhan iman sang perwira Romawi, agar kita dapat menghantar semakin banyak orang kepada Yesus untuk mengalami kasihNya.


*


Bacaan Liturgi.

 12 September 2016
Senin Pekan Biasa XXIV.

Bacaan Pertama
1Kor 11:17-26
Bila ada perpecahan di antara kalian,
itu bukanlah caranya untuk makan perjamuan Tuhan.


Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus
kepada Jemaat di Korintus:

Saudara-saudara,
dalam hal mengatur yang berikut ini aku tidak dapat memuji kalian.
Sebab pertemuan-pertemuanmu tidak mendatangkan kebaikan,
melainkan keburukan.
Pertama-tama aku mendengar bahwa
apabila kalian berkumpul sebagai Jemaat,
ada perpecahan di antaramu;
hal itu sedikit banyak aku percaya.
Memang perpecahan harus ada di antara kalian,
supaya nyatalah siapa di antara kalian yang tahan uji.
Apabila kalian berkumpul bersama-sama,
ternyata berkumpulmu itu bukan untuk perjamuan Tuhan.
Sebab pada perjamuan itu
masing-masing memakan dahulu makanannya sendiri,
sehingga yang seorang lapar dan yang lain mabuk.
Apakah kalian tidak mempunyai rumah sendiri
untuk makan dan minum?
Atau kalian mau menghina Jemaat Allah,
dan membuat malu orang-orang yang tidak mempunyai apa-apa?
Apakah yang akan kukatakan kepadamu? Memuji kalian?
Dalam hal ini, pastilah tidak!

Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah kuterima dari Tuhan,
yaitu bahwa Tuhan Yesus pada malam Ia diserahkan,
mengambil roti,
dan setelah mengucap syukur atasnya
Ia memecahkan roti itu seraya bersabda,
"Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagimu;
perbuatlah ini sebagai kenangan akan Daku."


Demikian pula Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu bersabda,
"Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan dalam darah-Ku.
Setiap kali kalian meminumnya,
perbuatlah ini sebagai kenangan akan Daku."


Sebab setiap kali kalian makan roti ini dan minum dari cawan ini,
kalian mewartakan wafat Tuhan sampai Ia datang.

Demikianlah sabda Tuhan.


*

Mazmur
Mzm 40:7-10.17
R:1Kor 11:26b
Wartakanlah wafat Tuhan, sampai Ia datang.


*Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan
tetapi Engkau telah membuka telingaku;
kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut.
Lalu aku berkata: "Lihatlah Tuhan, aku datang!"

*"Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku:
aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku;
Taurat-Mu ada di dalam dadaku."

*Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar,
bibirku tidak kutahan terkatup;
Engkau tahu itu, ya Tuhan.

*Biarlah bergembira dan bersukacita
semua orang yang mencari Engkau;
biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu
tetap berkata: "Tuhan itu besar!"

*


Bait Pengantar Injil
Yoh 3:16
Begitu besar kasih Allah kepada dunia,
sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal.
Setiap orang yang percaya akan Dia, memiliki hidup abadi.


Bacaan Injil.
Luk 7:1-10
Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:


Pada suatu ketika,
setelah mengakhiri pengajaran-Nya kepada orang banyak,
masuklah Yesus ke Kapernaum.


Di situ ada seorang perwira
yang mempunyai seorang hamba yang amat ia hargai,
Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati.
Ketika mendengar tentang Yesus,
ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya
untuk meminta agar Ia datang dan menyembuhkan hambanya.


Mereka datang kepada Yesus,
dan dengan sangat mohon pertolongan-Nya, katanya,
"Sudah selayaknya Engkau menolong dia,
sebab ia mengasihi bangsa kita,
dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami."
Maka pergilah Yesus bersama mereka.

Ketika Yesus tidak jauh lagi dari rumahnya,
perwira itu menyuruh beberapa sahabatnya untuk mengatakan kepada Yesus,
"Tuan, janganlah bersusah-susah,
sebab aku merasa tidak layak menerima Tuan dalam rumahku.
sebab itu aku juga merasa tidak pantas
datang sendiri mendapatkan Tuan.
Tetapi katakanlah sepatah kata saja, maka hambaku itu akan sembuh.
Sebab aku pun seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit.
Jika aku berkata kepada salah seorang, 'Pergi' maka ia pergi;
atau kepada yang lain, 'Datanglah!' maka ia datang;
dan jika aku berkata kepada hambaku, 'Kerjakanlah ini!'
maka ia pun mengerjakannya."

Mendengar itu, heranlah Yesus akan dia.
Sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti-Nya,
Ia berkata,
"Aku berkata kepadamu:
Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai."
Setelah orang-orang suruhan itu kembali ke rumah,
mereka mendapati hamba yang sakit itu sudah sehat kembali.

Demikianlah Injil Tuhan.


*



No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.