Sebagai orang beriman,
kita diajak untuk peduli kepada orang di sekitar kita yang mengalami kelumpuhan rohani.
Jangan hanya memikirkan keselamatan diri sendiri.
Mari bekerja sama dengan teman komunitas/lingkungan/anggota keluarga untuk membimbing mereka yang 'lumpuh' dengan tulus dan penuh kasih,
agar mereka kembali dekat kepada Yesus dan mengalami kasihNya yang menyelamatkan.
*
Renhar Jumat 15/1
I Sam 8:4-7, 10-22 a
Markus 2:1-12.
Injil Markus hari ini : Melihat IMAN mereka, berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu, "Hai anak-Ku, dosamu sudah DIAMPUNI !" .
Yesus tahu apa yang DIPIKIRKAN orang lumpuh ,sehinga Yesus ingin MENYEMBUHKAN dia sampai ke akar-akarnya.
Hati Yesus sungguh BERBELAS KASIH, melihat kebutuhan si lumpuh bukan hanya KESEMBUHAN, melainkan juga KESELAMATAN yaitu pengampunan dari Tuhan.
IMAN orang lumpuh dan teman teman nya, sungguh MENGGUGAH hati Yesus untuk MENOLONGNYA.
Apa yang dilakukan Yesus ,TIDAK disukai oleh ahli Taurat, mereka bahkan MENUDUH Yesus telah menghujat Allah.
Walaupun di hujat, Yesus tetap MENOLONG si lumpuh, sehingga BEBAS dari penderitaannya.
BERANIKAH kita membantu sesama yang membutuhkan pertolongan, walaupun kita HARUS dibenci orang?
Kalau itu BENAR ..
Kenapa TIDAK ?
Selamat pagi ..
Berkah Dalem.
*
Renungan Harian :
Rm.Antara.KAJ.
Jumat Biasa1.
15Jan16.
Silahkan download, pilih salah 1 dari link di bawah ini:
- Link 1 : https://drive.bitcasa.com/send/iII508kY13ol8b9zuqS39ODBJ-YeQpBge7wQyKpLW5qa
- Link 2 : https://app.box.com/s/gkxsh3iuk0pgfwrprw8ehgqzcoambb72
- Link 3 : http://ptkumala.com/Rm.Antara.KAJ%20Jumat%20Biasa1%2015Jan16.amr
- Link 5 : https://drive.google.com/file/d/0B53xUmle8cJDTEJSU3Y0MG9fZjQ/view?usp=docslist_api
*
Renungan Harian Katolik
"Bahasa Kasih"
Jumat, 15 Januari 2016.
1 Sam 8:4-7,10-22a;
Mzm 89:16-17,18-19;
Mrk 2:1-12.
RUMAH.
...... Tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. -- Mrk 2:1.
Setiap orang biasanya memiliki figur tertentu yg menjadi panutan dan kebanggaan dalam hidupnya, dan sayapun tidak terkecuali.
Sejak kecil, idola saya adalah sosok almarhum paman saya.
Dia.
Pribadi yang lemah lembut dan sangat mencintai keluarga.
Sejak masih anak-anak hingga sudah berkeluarga, paman merupakan tempat saya mencurahkan isi hati, sharing iman, dan meminta nasehat.
Setiap datang kerumahnya, saya selalu merasa at home.
Meskipun rumahnya bukan bangunan yang mewah, tapi karena figur dirinya yang membuat kita merasa nyaman berada di rumahnya.
Dalam bayangan saya, seperti itu kiranya orang-orang yang meyakini bahwa Yesus "ada di rumah".
Mereka mendatangi dan membawa kerinduan yang besar untuk mendengarkan dan berjumpa dengan Yesus, karena ia menyambut mereka dengan belas kasih.
Ia menyampaikan sabda, menyembuhkan, menghibur, dan memberi kekuatan pada mereka yang mencari-Nya.
Kehadiran Yesus di rumah itu sungguh membawa sukacita dan harapan.
Marilah kita juga mengajak Yesus untuk masuk ke dalam rumah relung hati kita, agar Ia meraja dalam hati kira dan damai-Nya memenuhi hati kita sehingga kitapun dapat membagikannya kepada orang-orang yang datang kepada kita. (Ld).
Apakah Yesus sudah meraja dalam hati saya...?
*
FRESH JUICE 15 JAN 2016.
Tema : Mari Bekerjasama-
demi Kebaikan-
Sesama.
Mrk. 2:1-12.
Oleh : RD Yohanes Paulus-
Aang Winarko.
Keuskupan Malang.
http://bit.ly/FJ150116
SALAM FRESH JUICE! GBU.
--------------------------------------------
*
JUMAT, 15 JANUARI 2016
1 Sam 8:4-7.10-22a | Mzm 89:16-19 |
Mrk 2:1-12
Di dunia ini Anak Manusia memiliki kuasa mengampuni dosa.
Disalin dari buku Berjalan Bersama SANG SABDA, Refleksi Harian Kitab Suci 2016 -Provinsi SVD Jawa
Santo Arnoldus Jansen adalah seorang santo yang hanya mempunyai keahlian dalam bidang eksakta, khususnya matematika.
Ia bukan seorang yang ahli dalam bidang filsafat, teologi, kitab suci dan spiritualitas.
Ia hanya ahli di bidang "hitung-menghitung" dan sesekali menulis puisi rohani dan refleksif.
Berarti ia juga punya minat jurnalistik.
Dalam "keterbatasannya" dan berbekal "keberanian" dengan topangan daya iman, ia mendirikan tiga tarekat besar yakni SVD, SSpS dan SSpSAP yang saat ini berkembang pesat.
Setelah tiga tarekat ini didirikan, Arnoldus berpikir tentang "bekal apa" yang harus menjadi andalan bagi para misionaris saat diutus ke tanah misi, selain doa, kitab suci dan brevir?
Arnoldus akhirnya berpikir bahwa bekal yang harus dibawa seorang misionaris ke medan visi adalah, "visi antropologis, visi budaya dan visi etnologis".
Bagi Arnoldus, kalau seorang misionaris memahami karakter, budaya pola hidup suatu bangsa secara serius, maka ia akan mudah menyesuaikan diri secara baik dan lebih mudah berada dan tinggal di antara umat yang ia layani.
Arnoldus memahami bahwa misi Allah itu tidak melulu berjalan dalam kenyataan-kenyataan "mujizat" atau kenyataan-kenyataan "simsalabim", melainkan berjalan dalam prosedur normal yang sangat manusiawi.
Setiap orang perlu bertumbuh dalam iman agar ia mampu membaca
"Apa maunya Tuhan"
dalam hidupnya, sehingga ia sungguh menghargai rencana dan kehendak Tuhan secara wajar dan baik.
Kreativitas para pengusung orang yang sakit lumpuh, untuk membongkar atap rumah agar memohon bantuan Yesus, menjadi gambaran bahwa, manusia selain membekali diri dengan pengetahuan praktis, tetapi juga perlu memiliki iman agar dapat berpikir melampaui keterbatasan pengetahuan dalam memahami kehendak dan bantuan Tuhan bagi dirinya.
Iman menjadi daya ilahi yang sangat menopang kita, di zaman yang sangat kompleks ini.
Tanpa iman, kita akan cenderung mengarahkan hidup kita dalam deretan-deretan tragedi yang mewarnai keadaan zaman kita saat ini. (fm)
*
Lima RenHar. Jumat, 15 Januari 2016. "Peduli". +"Berani menolong". +Rm.Antara.KAJ. +Bahasa Kasih. "RUMAH" +FRESH JUICE. "Bekerjasama demi Kebaikan Sesama." +SANG SABDA. "Iman & Visi"
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.