Friday, January 8, 2016

Empat RenHar Katolik. Jumat, 08 Januari 2016. Cafe Rohani. +Melaksanakan Perintah Allah. +"Bahasa Kasih". +FRESH JUICE. Kerahiman Ilahi yang Menyembuhkan.

JUMAT, 8 JANUARI 2016

1 Yoh 5:5-13 |
Mzm 147:12-13.14-15.19-20 | 
Luk 5:12-16

Sr. Marcelina Lindawati, H.Carm.
Sumber: Renungan Harian Bercitarasa Katolik.
Cafe Rohani bulan Januari 2016

Kita memasuki bulan kedua Tahun Yubileum Agung Kerahiman.

Kita bersukacita karena kita diingatkan bahwa Dia selalu datang menolong kita dalam segala kelemahan kita.

Selain itu, kita juga diminta menjadi alat kerahiman karena kitalah yang pertama menerima kerahiman dari Allah.

Injil hari ini mengundang kita untuk bertanya mengapa orang yang sakit kusta itu, ketika melihat Yesus, tidak segera menyuruh Yesus untuk menyembuhkannya, melainkan dia tersungkur dan memohon,
"Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."

Orang yang sakit kusta itu merasa benar-benar tidak layak di hadapan Yesus, karena penyakit kusta dikaitkan dengan dosa.

Namun, Yesus justru mengulurkan tangan, menjamahnya dan berkata,
"Aku mau, jadilah engkau tahir!"

Kemauan seseorang untuk disembuhkan, baik secara jasmani maupun rohani mendorongnya untuk menjumpai Yesus yang diimaninya sebagai penyembuh.

Jadi, kemauan dalam hal ini tidak bisa dilepaskan dari iman.
Sakit merupakan pengalaman manusiawi biasa, namun seringkali di balik suatu penyakit tersembunyi "sakit hati" atau "luka batin" yang membuat kita berdosa.

Dan kalau kita memohon kesembuhan, Yesus tidak hanya memberi kesembuhan jasmani tetapi juga kesembuhan rohani;
relasi dengan Tuhan dan sesama juga disembuhkan-Nya.

Kemauan Yesus untuk menyembuhkan si kusta, merupakan kehendak Allah sendiri yang ingin agar orang mengenal kerahiman Allah.

Yesus menyatakan sifat Allah Bapa yang tak pernah menyerah sampai Ia menemukan kembali orang sakit dan orang-orang untuk diselamatkan.

Dalam bulla "Misericordiae Vultus" (Wajah Kerahiman) No. 10,
Paus Fransiskus mengatakan bahwa kerahiman merupakan dasar dari kehidupan Gereja.

Kredibilitas Gereja terlihat bagaimana ia menunjukkan kasih yang penuh kerahiman dan berbelaskasihan.

Kita mengakui bahwa praktik kerahiman memudar dalam budaya yang lebih luas. Namun, tanpa kesaksian kerahiman, hidup menjadi sia-sia dan mandul, seolah diasingkan di sebuah gurun yang tandus.

Kini waktunya bagi Gereja untuk kembali menanggung kelemahan-kelemahan saudara-saudari kita seperti si kusta yang tersungkur memohon belas kasihan.

Semoga kita sebagai Gereja mampu bermurah hati dan mentahirkan banyak orang.

*
Melaksanakan Perintah Allah

By Romo Tarcisius Puryatno Pr 

"Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat."
(1 Yoh 5, 3)

PADA saat monitoring penggunaan dana APP, seorang Romo Paroki mengatakan bahwa bantuan dana APP tidak bisa segera diberikan kepada pemohon.  

Ketika pemohon diminta untuk melengkapi perincian penggunaan dana yang akan diterima, pemohon malahan berkomentar,
"Mendapat dana dua juta saja kok ribet dan tuntutannya bermacam-macam. Kenapa harus sulit-sulit membuat perincian penggunaan dana? Kenapa dana dua juta tidak langsung dikasihkan saja?"

Intinya, pemohon keberatan untuk memenuhi permintaan itu.

Tiga bulan kemudian, dana tersebut baru diberikan, setelah pemohon menyerahkan perincian penggunaan dananya.

Dalam urusan permohonan bantuan dana, donatur atau para funding agencies sering mencantumkan banyak ketentuan atau persyaratan yang harus dipenuhi.

Banyak pemohon sering enggan atau malas untuk memenuhinya.
Mereka tidak mau ribet dan sering tidak sabar. Ketentuan, peraturan atau perintah sering dirasa berat.

Pengalaman ini tentu tidak hanya terbatas dalam urusan permohonan bantuan dana, tetapi juga bisa dialami di tempat lain.

Setiap lembaga, kelompok, panitia atau organisasi mempunyai aturan, ketentuan atau perintah yang harus dipenuhi.

Dalam banyak kesempatan, setiap orang dihadapkan pada aturan, ketentuan atau perintah, baik dalam keluarga, di tempat kerja atau dalam kelompok lain.

Banyak orang sering merasa berat atau terbebani dengan hal itu; apalagi kalau dirinya punya pendapat berbeda, disposisi batinnya menolak dan tidak mau menerima.

Sebuah perintah terasa berat, karena harus dilakukan dengan keterpaksaan dan tanpa atau setengah hati.

Renungan Harian Katolik
"Bahasa Kasih"
Jumat, 08 Januari 2016.

Jumat sesudah Penampakan Tuhan.
1 Yoh 5:5-13.
Mzm 147:12-13, 14-15, 19-20.
Luk 5:12-16.

DIA YANG MENGABULKAN DOA.

Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya. -- 1 Yoh 5:10.

Suatu ketika seorang sahabat diminta untuk menjabat dalam kepengurusan dewan paroki di gerejanya.
Ia sadar bahwa secara tdk langsung, ia harus meluangkan lebih banyak waktu dan tenaga jika ia menerima tanggung jawab tersebut.

Di sisi lain, pada waktu bersamaan, ia sedang mengalami pencobaan.
Toko tempat mata pencahariannya yang ia peroleh dengan susah payah selama ini, ternyata harus mengalami penggusuran karena tidak sesuai dengan letak tata kota.

Saat itu ia bingung dan bertanya-tanya kepada Tuhan. Berat rasanya untuk menerima jabatan itu karena ia juga harus fokus untuk membereskan masalah tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga.

Namun sekali lagi, ia tetap mencoba untuk setia dalam menerima panggilannya.

Teman ini terus berdoa dan mengimani pasti ada jalan keluar dan percaya bahwa sebagai anak Bapa, ia telah menerima berkat atas jalan yang telah ditentukan oleh-Nya.

Ketka tokonya digusur, ia tidak menyerah. Uang ganti rugi ditambah dgn sisa tabungannya digunakan untuk membeli ruko yang agak jauh posisinya dari pusat keramaian.

Secara logika sulit utk mendapatkan pelanggan seperti tokonya terdahulu.
Namun ia meyakini bahwa Tuhan sudah menyiapkan jalan yg baru baginya. Dan benar, omzetnya meroket dalam jangka waktu singkat.
Sekalipun tokonya sudah pindah, namun pelanggan lamanya telah mencarinya.

Tuhan sungguh menyatakan bahwa apa yang diminta dalam doa dan ketika kita mengimani mendapatkannya, akan dikabulkan-Nya sesuai dengan kehendak-Nya. (Md).

Apakah saya mengimani apa yang saya doakan...?

*

--------------------------------------------
FRESH JUICE 08 JAN 2016.

​Tema : Kerahiman Ilahi yang
             Menyembuhkan.
             Luk 5:12-16.
Oleh   : RD Alip Suwito
             Keuskupan Agung
             Semarang.

       http://bit.ly/FJ080116

SALAM FRESH JUICE! GBU.
--------------------------------------------

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.