Mutiara Iman :
27 Januari 2016.
TANAH YANG BAIK.
"Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah" (Mrk 4:8).
Lectio:
2 Sam 7:4-17;
Mzm 89:4-5,27-28,29-30;
Mrk 4:1-20.
Setelah pulang dugem di tengah malam, Ridwan menunggu bis di halte. Lalu seorang nenek menghampirinya dan berkata:
"Nak..ini untukmu. Dengarkanlah bila ada waktu."
Ridwan pun menerimanya dan memasukannya di saku. Keesokannya, kembali ia pergi di malam hari bersama teman-temannya untuk bersenang-senang. Teringat akan pemberian nenek itu, Ridwan lalu mendengarkannya. Ketika mendengarnya berubahlah wajahnya, sambil tetap terus mendengar dengan serius.
Setelah makan malam, temannya berkata:
"Wan..ayo happy-happy! Kok elu diam saja!"
Merasa ditegur, Ridwan berkata:
"Gua malam ini tidak ikut dulu ya!"
Lalu ia pun segera pulang.
Keesokan harinya yang kebetulan hari Minggu, temannya datang ingin mengajak pergi, kaget melihat Ridwan sudah rapi.
"Mau ke mana Wan?" tanya temannya itu.
Lalu Ridwan menjawab:
"Ikut aku yuk ke Gereja!"
Akhirnya mereka pun pergi ke Gereja.
Penasaran atas apa yang terjadi dengan Ridwan, setelah mengikuti misa, temannya bertanya:
"Wan, apa yang terjadi denganmu?
Elu tidak sedang sakit kan?"
Lalu Ridwan menjawab:
"Gua mendapatkan sebuah MP3 dari seorang nenek dan setelah kudengar, ternyata itu adalah Sabda Tuhan. Aku tidak bisa berhenti, bahkan semakin ingin mendengarnya!"
Temannya lalu memegang pundaknya sambil berkata:
"Tuhan mengasihimu Wan!."
Yesus berkata:
"Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah."
Tanah yang baik adalah hati yang rendah hati dan terbuka akan Sabda Tuhan.
Oratio:
Ya Tuhan, Sabda-Mu adalah terang dan kehidupan kami. Amin.
Missio:
Marilah kita melakukan karya kerahiman dengan setia mendengarkan Sabda Tuhan dan tekun melaksakannya agar dapat berbuah bagi sesama.
Have a Blessed Wednesday.
*
--------------------------------------------
FRESH JUICE 27 JAN 2016.
Tema : Sabda yg Bertumbuh.
Mrk. 4:1-20.
Oleh : RP. Robertus Agung-
Suryanto, OFM
Jakarta.
http://bit.ly/FJ270116
SALAM FRESH JUICE! GBU.
--------------------------------------------
*
SabdaNya.
Rabu 27 - 01 - 2016
2 Sam 7 : 14-17.
Mark 4 : 1-20
Shalom,
Kristus memberi gambaran bgmn Tuhan menaburkan FirmanNya spt seorg penabur yg menaburkan bibit disemua jalan yg dilewatinya.
Kalau dilihat dr segi efisiensi, apa yg dilakukan penabur itu dpt dianggap sbg pemborosan yg sia2.
Sehrsnya dia memilih dulu tnh yg baik, baru menaburkan bibitnya.
Namun gambaran penabur yg bekerja spt ini, dipakai Kristus untk menjelaskan bhw sbnrnya Firman Tuhan dianugerahkan kepd semua org tanpa kecuali mskpn pd kenyataannya firman yg sama itu dpt berbuah ber limpah2,dpt jg tdk berbuah sama skl,krn tgt kepd jenis tanah dimana bibit ditabur.
Allah menaburkan firmanNya, meng anugerahkan kebaikan2Nya kepd semua org,tanpa kecuali. Ttp ada org yg sama skl tdk mau peduli krn menganggapnya sbg sesuatu yg mmg sdh seharusnya terjadi (take it for granted),ada yg mau menerimanya sejauh tdk merepotkan atau mengusik kesibukannya (tnh yg berbatu).
Ada jg yg menerima firman dg pnh antusias ttp kmdn krn mengalamai tekanan, tantangan atau pencobaan2 didlm hdp, dia kehilangan kepercayaannya.
Ttp bgmnpun jg sll ada org yg sungguh2 menerima Firman dg pnh suka cita, menanamkannya dilm hati n pikirannya shg mengubah dirinya n membuat buah roh sbgmn diuraikan Paulus dlm Gal 5 : 22-23a : (kasih,suka cita,damai, kesabaran , kelembutan dlsb) sll tampak dlm dirinya.
Daud senantiasa membiarkan dirinya dibimbing n dipakai Tuhan menjadi alatNya. Krn itu ketika semua org takut n gentar menghadapi tantangan Goliat yg terlihat bgt perkasa, dia bgt berani n bersemangat menghadapinya.
Ketika Allah menganugerahkan kekuaasaan n kemewahan sbg raja, Daud pun tdk henti2nya memuji Tuhan dg bermazmur. Dia membawa Tabut Perjanjiaan kedlm istananya krn dia tdk ingin berjauhaan dg Allah.
Allah sngt berkenan kepd kesetiaannyaa shg mel nabi Natan, Allah berjanji kerajaannya tdk akan berkesudahan.
Janji ini digenapi Tuhan,krn dr keturunan Daud, Mesias dilahirkan. Kerajaan yg dibangun Mesias dimuka bumi ini adlh kerajaan Allah yg tdk pernah berkesudahan.
Melalui perumpamaan ttg penabur, Kristus ingin kita percaya penuh akan FirmanNya, lepas dr mengerti/ memahaminya atau tdk.
Kepercayaan akan firman n mau menjadi pelaku2 firman, akan membuat hdp kita pnh dg kedamaian serta membawa damai sejahtera itu jg kepd org2 disekitar kitaa. Dg dmkn kitapun mengambil bgn dlm pekerjaan Allah untk meneguhkan KerajaanNya ditengah dunia ini.
Teruslah berbuat baik, teruslah mengampuni n mengasihi semua org terlepas dr apakh org yg kita kasihi itu mengerti, menghargai n mensyukuri apa yg kita lakukan, krn kita sbnrnya tdk tahu sejauh mana kebaikan n Firman yg tlh kita taburkan itu bertumbuh n berkembang didlm diri seseorg.
Gbu all n hv a blessed Wednesday.
*
St Angela Merici.
Wed 27th Jan.
Mk 4:1-20.
"A sower went out to sow. And as he sowed, some seed fell along the path, and the birds came and devoured it.
Other seed fell on rocky ground, where it had not much soil, and immediately it sprang up, since it had no depth of soil; and when the sun rose it was scorched, and since it had no root it withered away.
Other seed fell among thorns and the thorns grew up and choked it, and it yielded no grain.
And other seeds fell into good soil and brought forth grain, growing up and increasing and yielding thirtyfold and sixtyfold and a hundredfold."
The sower was scattering seed everywhere. He wasn't analysing the quality of the soil or avoiding particular patches of land: he was sowing all over the place.
Because he knew that some seed may not work but some other will yield a hundredfold. The sower knew that the seed is a small thing in comparison with the harvest.
It is the same with our apostolate: a nice word, a reference to God in our conversation, giving good example, an act of kindness are also little things but they can have great consequences in souls.
We should try never to miss an opportunity to help people. Whenever we meet people, even if it is for a short instant, we should try to leave in them a divine seed that God could use to bring them to Him.
On one occasion St Josemaría was inspecting the building works in a new house when an Italian builder yelled a blasphemy.
The same builder explained years later: 'Suddenly I saw that priest looking at me. Silent. I can't describe his sorrowful glance. All I can say is that I wanted to cry there and then. I imagine that those were the same features that St Peter saw in Jesus' face when he denied Our Lord. at glance changed my life as words could never do."
On another occasion St Josemaría went to buy new trousers with two other priests in Italy. As the other two were trying on the clothes he struck up a conversation with the shop assistant. When it was his turn to try on the trousers the shop assistant turned round and said to the others:
—"Il vostro compagno non perde il tempo, eh!"
[Your friend wastes no time, eh!].
As the same saint wrote, we should be "burning embers that will set alight each heart they come into contact with" and 'that first spark' will turn one day "into a burning fire".
*
Empat Renhar. 27 Januari 2016. Mutiara Iman "TANAH YANG BAIK."
FRESH JUICE. SabdaNya. 'A Sower.'
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.