- Tahbisan Imam dan Refleksi Panggilan RD Yakin Ciptamulya
______________
RenHar
Kamis, 22/8.
Hak 11:29-39a.
Mat 22:1-14.
Injil di hari PW SP Maria, Ratu hari ini kita diingatkan undangan yang ditawarkan Tuhan tentang keselamatan. Kita tanggapi tidak dengan cara penguatan diri melainkan dengan pelepasan dari segala sesuatu yang berpusat pada diri.
Laku doa hening eling setiap saat dan matiraga, meski pelan tapi pasti mampu melepas keserakahan (keinginan melebihi yang diperlukan), kebencian (penolakan terhadap yang tidak disuka), dan konsep si aku yang sejatinya pusat konflik . Dengan laku doa hening belajar melepaskan si aku .. ..
Selamat pagi ..
Berkah Dalem...
<3
⌣Jʧܧ♪ΒŁÊ§§♪Ů⌣☺
________________
Tahbisan Imam dan Refleksi Panggilan RD Yakin Ciptamulya
Dear all,
Pada hari ini, Kamis 22 Agustus 2013, di Gereja St. Arnoldus Janssen Bekasi, Mgr. Ignatius Suharyo mentahbiskan 9 orang calon imam.
Salah satunya adalah Frater/Romo Antonius Yakin Ciptamulya, yang berasal dari Paroki Santo Thomas Rasul Bojong Indah.
Ayah beliau, Bp. Damianus Hindra Kumala, kini tinggal di Sutera Feronia Park, Alam Sutera (baru pindah).
Refleksi kesaksian panggilan imamat beliau dapat dibaca di website Santo Laurensius, dengan link:
http://www.santo-laurensius.org/2013/08/22/refleksi-imamat-yakin/
Berikut beberapa penggal dari tulisan beliau:
Pada saat pengumumam penerimaan disampaikan, perasaan saya saat itu bercampur aduk, antara senang dan bingung. Senang karena diperkenankan masuk menjadi frater, bingung karena saya belum memberitahu orang tua. ...
Papa membebaskan saya untuk memilih jalan hidup yang saya pilih, namun reaksi mama berbeda, beliau tidak setuju dengan pilihan saya. Bahkan ketidak-setujuan itu, diungkapkan dengan tidak pernah hadirnya mama dalam pelbagai acara yang diadakan oleh seminari. ...
Lalu mama memalingkan wajahnya kepada saya dan berkata dengan suara lirih, "Kim (panggilan kecil saya), kalau kamu benar mau jadi romo ya sudah, nggak apa-apa. Yang penting kamu bisa bahagia. Kamu mau jadi romo atau tidak, kamu tetap anak kesayangan mama."
Walau terdengar pelan, mama kembali berkata, "Kim, jadi romo yang benar yah, kamu anak mama yang baik." Lalu mama memejamkan mata dan tidur. ...
Saat saya baru memarkir mobil di garasi paroki, saya mendapat telepon dari papa yang menyampaikan pesan bahwa mama sudah kembali ke pangkuan Bapa si surga.
Segera, setelah mendapat izin romo paroki, saya kembali menuju rumah. Selama menyetir, saya kembali teringat perkataan dan pesan terakhir mama. Saya sungguh merasakan kasih mama melalui pesan yang membebaskan tersebut.
Pesan itulah yang membuat saya semakin mencintai dan berani memperjuangkan jalan panggilan ini. Sejak saat itu saya sungguh menghayati panggilan Tuhan ini sebagai anugerah. ...
Selamat kepada ke-9 Imam yang ditahbiskan pada hari ini.
Mengutip kalimat penutup dari refleksi Rm. Yakin, semoga Allah yang telah memulai karya baik ini, berkenan menyelesaikannya pula.
Amin.
________________
God Bless All of You.
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.