KERJAKAN HAL-HAL KECIL DGN SETIA DAN CINTA KASIH YG BESAR.
(Luk 16:9-15).
PW ST. LEO AGUNG,Paus dan Pujangga Gereja.
Pagi ini kita diingatkan Tuhan perihal kesetiaan."Barang siapa setia pada perkara-perkara kecil, ia setia juga pada perkara-perkara besar".
Tuhan mengajarkan pentingnya berlaku setia dan bertanggung jawab dlm setiap pekerjaan dan berkat yg diberikan dan dipercayakan Tuhan, sekecil apapun pekerjaan atau berkat tersebut, hendaknya kita syukuri dan setia melakukannya dgn cinta yg besar.
Sesungguhnya, tdk ada sesuatu bisa menjadi besar tanpa diawali dari yg kecil. Suatu karya besar haruslah dimulai dgn belajar setia pd hal-hal kecil dan sederhana.
Dlm pengalaman hidup setiap hari mengerjakan perkara-perkara kecil memang butuh kasih, kerendahan hati, ketekunan, kesabaran dan ketabahan serta ketelitian. Jika kita setia melakukannya, maka Tuhan akan mempercayakan pekerjaan yg lebih besar lagi kpd kita.
YUK KITA LAKUKAN SETIAP AKTIVITAS KITA SEPANJANG HARI INI DGN CINTA YG BESAR LEWAT KESETIAAN,KETEKUNAN & KOMITMEN YG KUAT, KRN SEMUANYA ITU MERUPAKAN KUNCI MENUJU KESUKSESAN SEJATI,
Gbu.
(C. Siu Tjen)
____________
F̲̅I̲̅L̲̅S̲̅A̲̅F̲̅A̲̅T̲̅ 5 J̲̅A̲̅R̲̅I̲̅
1. Ada si gendut jempol yang selalu berkata baik dan menyanjung.
2. Ada telunjuk yang suka menunjuk dan memerintah.
3. Ada si jangkung jari tengah yang sombong, paling panjang dan suka menghasut jari telunjuk.
4. Ada jari manis yang selalu menjadi teladan, baik, dan sabar sehingga diberi hadiah cincin.
5. Dan ada kelingking yang lemah dan penurut
Dengan perbedaan positif dan negatif yang dimiliki masing-masing jari,
mereka bersatu untuk mencapai tujuan ( menulis, memegang, menolong anggota tubuh yg lain dan melakukan pekerjaan ).
Pernahkah kita bayangkan bila tangan kita hanya terdiri dari jempol semua?
Filosofi ini sederhana namun sangat berarti.
Kita diciptakan dengan segala perbedaan yang kita miliki dengan tujuan supaya bisa bersatu saling menyayangi, saling menolong, saling membantu, saling mengisi, bukan untuk saling menuduh, menunjuk apalagi merusak.
Semua perbedaan dari setiap kita adalah keindahan yang diciptakan Tuhan agar kita bisa belajar rendah hati, toleransi utk menerima orang lain apa adanya serta menghargai orang lain, karena tidak ada satupun pekerjaan yang dapat kita kerjakan sendiri.
Mungkin kelebihan kita adalah kekurangan orang lain,
tapi juga kelebihan orang lain mungkin juga kekurangan kita.
Dan Tuhan mau supaya kita semua bekerja sama untuk menjadi gambaran Tuhan.
Supaya keseluruhan Talenta yang dimiliki semuanya menjadi satu dan sempurna (sebagai kesatuan)
dan bukan untuk menjadi satu individu yang sempurna (Egois).
Orang pintar bisa gagal,
Orang hebat bisa jatuh,
tetapi Orang yang mengandalkan Tuhan dalam segala hal akan selalu melihat kemuliaan-Nya.
_____________
Pernah ada anak lelaki dengan watak buruk. Ayahnya memberi dia sekantung penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap kali dia kehilangan kesabarannya atau berselisih paham dengan orang lain.
Hari pertama dia memaku 37 batang paku di pagar.
Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari.
Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri daripada memaku di pagar.
Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya.
Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari, bila dia berhasil menahan diri/bersabar.
Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya, bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar.
Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata:
"Anakku, kamu sudah berlaku baik, tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar."
Pagar ini tidak akan kembali seperti semula.
Kalau kamu berselisih paham atau bertengkar dengan orang lain, hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada pagar.
Kau bisa menusukkan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali, tetapi akan meninggalkan luka.
Tak peduli berapa kali kau meminta maaf/menyesal, lukanya tetap tinggal.
Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik.
Kawan-kawan adalah perhiasan yang langka.
Mereka membuatmu tertawa dan memberimu semangat.
Mereka bersedia mendengarkan jika itu kau perlukan,
mereka menunjang dan membuka hatimu.
Tunjukkanlah kepada teman-temanmu, betapa kau menyukai mereka.
[Lili Ng / Ternate]
Sumber: Kisah
______________
God Bless All of You.
(Luk 16:9-15).
PW ST. LEO AGUNG,Paus dan Pujangga Gereja.
Pagi ini kita diingatkan Tuhan perihal kesetiaan."Barang siapa setia pada perkara-perkara kecil, ia setia juga pada perkara-perkara besar".
Tuhan mengajarkan pentingnya berlaku setia dan bertanggung jawab dlm setiap pekerjaan dan berkat yg diberikan dan dipercayakan Tuhan, sekecil apapun pekerjaan atau berkat tersebut, hendaknya kita syukuri dan setia melakukannya dgn cinta yg besar.
Sesungguhnya, tdk ada sesuatu bisa menjadi besar tanpa diawali dari yg kecil. Suatu karya besar haruslah dimulai dgn belajar setia pd hal-hal kecil dan sederhana.
Dlm pengalaman hidup setiap hari mengerjakan perkara-perkara kecil memang butuh kasih, kerendahan hati, ketekunan, kesabaran dan ketabahan serta ketelitian. Jika kita setia melakukannya, maka Tuhan akan mempercayakan pekerjaan yg lebih besar lagi kpd kita.
YUK KITA LAKUKAN SETIAP AKTIVITAS KITA SEPANJANG HARI INI DGN CINTA YG BESAR LEWAT KESETIAAN,KETEKUNAN & KOMITMEN YG KUAT, KRN SEMUANYA ITU MERUPAKAN KUNCI MENUJU KESUKSESAN SEJATI,
Gbu.
(C. Siu Tjen)
____________
F̲̅I̲̅L̲̅S̲̅A̲̅F̲̅A̲̅T̲̅ 5 J̲̅A̲̅R̲̅I̲̅
1. Ada si gendut jempol yang selalu berkata baik dan menyanjung.
2. Ada telunjuk yang suka menunjuk dan memerintah.
3. Ada si jangkung jari tengah yang sombong, paling panjang dan suka menghasut jari telunjuk.
4. Ada jari manis yang selalu menjadi teladan, baik, dan sabar sehingga diberi hadiah cincin.
5. Dan ada kelingking yang lemah dan penurut
Dengan perbedaan positif dan negatif yang dimiliki masing-masing jari,
mereka bersatu untuk mencapai tujuan ( menulis, memegang, menolong anggota tubuh yg lain dan melakukan pekerjaan ).
Pernahkah kita bayangkan bila tangan kita hanya terdiri dari jempol semua?
Filosofi ini sederhana namun sangat berarti.
Kita diciptakan dengan segala perbedaan yang kita miliki dengan tujuan supaya bisa bersatu saling menyayangi, saling menolong, saling membantu, saling mengisi, bukan untuk saling menuduh, menunjuk apalagi merusak.
Semua perbedaan dari setiap kita adalah keindahan yang diciptakan Tuhan agar kita bisa belajar rendah hati, toleransi utk menerima orang lain apa adanya serta menghargai orang lain, karena tidak ada satupun pekerjaan yang dapat kita kerjakan sendiri.
Mungkin kelebihan kita adalah kekurangan orang lain,
tapi juga kelebihan orang lain mungkin juga kekurangan kita.
Dan Tuhan mau supaya kita semua bekerja sama untuk menjadi gambaran Tuhan.
Supaya keseluruhan Talenta yang dimiliki semuanya menjadi satu dan sempurna (sebagai kesatuan)
dan bukan untuk menjadi satu individu yang sempurna (Egois).
Orang pintar bisa gagal,
Orang hebat bisa jatuh,
tetapi Orang yang mengandalkan Tuhan dalam segala hal akan selalu melihat kemuliaan-Nya.
_____________
Pernah ada anak lelaki dengan watak buruk. Ayahnya memberi dia sekantung penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap kali dia kehilangan kesabarannya atau berselisih paham dengan orang lain.
Hari pertama dia memaku 37 batang paku di pagar.
Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari.
Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri daripada memaku di pagar.
Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya.
Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari, bila dia berhasil menahan diri/bersabar.
Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya, bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar.
Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata:
"Anakku, kamu sudah berlaku baik, tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar."
Pagar ini tidak akan kembali seperti semula.
Kalau kamu berselisih paham atau bertengkar dengan orang lain, hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada pagar.
Kau bisa menusukkan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali, tetapi akan meninggalkan luka.
Tak peduli berapa kali kau meminta maaf/menyesal, lukanya tetap tinggal.
Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik.
Kawan-kawan adalah perhiasan yang langka.
Mereka membuatmu tertawa dan memberimu semangat.
Mereka bersedia mendengarkan jika itu kau perlukan,
mereka menunjang dan membuka hatimu.
Tunjukkanlah kepada teman-temanmu, betapa kau menyukai mereka.
[Lili Ng / Ternate]
Sumber: Kisah
______________
God Bless All of You.
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.