Wednesday, November 7, 2012

Renungan Rabu, 7 November 2012. Pencuri Semangka. Cinta dari Hati.

PENCURI SEMANGKA
----------------------------

Lihatlah ke dalam diri sendiri sebelum kita bisa menilai keburukan orang lain.
Kira-kira demikian yang bisa disimpulkan dari kisah yang ditulis oleh Anthony de Mello, dalam The Prayer of The Frog berikut ini.

Tiga orang anak yang dituduh telah mencuri buah semangka dibawa ke pengadilan dan menghadap hakim dengan perasaan takut. Mereka berpikir akan menerima hukuman berat karena hakim itu dikenal sebagai orang yang sangat keras.
Akan tetapi, meski berpembawaan keras ternyata hakim itu juga seorang pendidik yang bijaksana. Dengan satu ketokan palu ia berkata,
"Kalau di sini ada orang yang ketika masih anak-anak belum pernah mencuri buah semangka, silakan tunjuk jari."

Ia menunggu. Para pegawai pengadilan, polisi, pengunjung – dan hakim sendiri – tetap meletakkan tangan mereka di meja mereka.
Ketika sudah puas melihat bahwa tidak ada satu jari pun yang diangkat dalam sidang itu, hakim itu berkata,
"Perkara ditolak."
_______________


CINTA DARI HATI
------------------------
Suatu hari, seorang pemuda dan pemudi jatuh cinta. Sayang, si pemuda berasal dari keluarga miskin. Orangtua si pemudi kurang begitu berkenan. Oleh karena itu, pemuda tadi tak hanya merayu si pemudi, namun juga "merayu" kedua orangtuanya. Sampai suatu hari, orangtua si pemudi melihat bahwa pemuda tadi cocok untuk putrinya.
 
Namun ada satu persoalan: pemuda itu seorang tentara. Segera, begitu pecah perang ia pun dikirim ke medan perang. Seminggu sebelum pemuda tadi maju ke medan perang ia bertanya ke gadisnya, "Maukah kamu menikah denganku?" Sambil menghapus air mata bahagia, pemudi tadi mengiyakan permintaan si pemuda. Mereka pun bertunangan dan berjanji untuk menikah begitu ia pulang setahun kemudian.

Sayang, sebuah tragedi terjadi. Tak seberapa lama pemuda tadi pergi, si pemudi mengalami kecelakaan mobl. Tabrakan yang hebat. Ketika ia bangun di rumah sakit, ia melihat ayah dan ibunya menangis. Segera ia sadar. Ada sesuatu yang salah yang terjadi!
Pemudi tadi kemudian tahu akibat dari kecelakaan yang dialaminya. Salah satu bagian dari otak yang mengontrol otot-otot wajahnya terluka. Wajahnya menjadi tak berbentuk. Ia menjerit histeris begitu melihat wajahnya di cermin.
"Kemarin saya adalah seorang gadis cantik. Sekarang saya seperti monster."
Tubuhnya juga penuh dengan bekas-bekas luka.

Oleh karena ia memutuskan untuk melupakan janji tunangannya. Ia sadar bahwa kekasihnya tak akan menerima dirinya. Ia mencoba melupakan dan tidak akan pernah bertemu dengan kekasihnya.
Selama hampir setahun itu, kekasihnya yang berada di medan perang menulis banyak surat untuknya. Namun tidak pernah dibalasnya. Begitu dengan panggilan tak terjawab tidak ditanggapinya.
Setelah setahun berlalu, ibu pemudi tadi mengetuk kamar anak gadisnya. "Ia telah kembali dari medan perang!"
Si pemudi langsung berteriak, "Tidak! Jangan katakan kondisiku kepadanya. Jangan bilang saya ada di sini!"
Ibunya berkata, "Ia akan menikah." Lalu diberikannya kartu undangan pernikahan itu. Gadis itu sedih. Ia tahu, cintanya masih untuk si pemuda itu. Namun ia sudah berusaha melupakan dia. Dengan kesedihan yang mendalam, ia membuka kartu undangan itu.
Hatinya terkejut ! Namanya ada di sana ! Kebingungan ia bertanya ke ibunya, "Apa yang terjadi?"
Seketika pemuda tadi masuk ke ruangan dengan sebuket bunga. Ia berlutut dan mengulang janji setahun silam,
"Maukah kamu menikah denganku?"
Gadis itu menutupi wajahnya sambil berkata, "Saya jelek sekarang!"
Pemuda itu berkata, "Tanpa izin dari kamu, Ibumu mengirimkan fotomu setelah kecelakaan itu. Ketika memandangnya saya menyadari, tak ada yang berubah. Kamu masih gadis yang membuatku jatuh cinta. Kamu masih secantik yang dulu. Karena aku cinta kamu!"
[Selvia Zheng / Gorontalo]
Sumber: Endless Love
______________


God Bless All of You.
























No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.