Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalah hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan, maupun dalam hal kekurangan
(Filipi 4:12)
Siapa yang mau ditimpa masalah? Rasanya tidak ada seorangpun, tetapi di sisi lain siapa yang bisa menghindari masalah dalam hidupnya?
Tidak ada
Rasul Paulus adalah teladan yang patut kita contoh, dalam menghadapi masalah, kesulitan, deraan, ancaman, ia tidak menjadi kecewa, sebaliknya ketika ia diberkati, diberi kenyamanan, kelimpahan, ia tidak menjadi hanyut.
Tuhan memang tidak pernah menjanjikan orang percaya, bebas dari masalah, karena dunia tidak dirancang sebagai disney world atau dream world atau dunia fantasi dimana manusia dapat mendapatkan kegembiraan sesaat, dibuai tokoh-tokoh impian.
Tuhan tidak merancang dunia yang membuat manusia rapuh dan lembek, walau mungkin dunia seperti itulah yang kita idam-idamkan, justru iman itu teruji dari goncangan-goncangan yang menimpa kita.
Dalam khotbah yang berjudul; "Dua kesalahan" dikatakan bahwa hidup kita bukanlah produk "sekali jadi" melainkan suatu "proses menjadi"
Bergerak, berkembang, bertumbuh, berubah.
Dalam setiap proses pertumbuhan ini, satu unsur tak terhindarkan; kesakitan, masalah dan bertumbuh itu menyakitkan.
David Watson, seorang pendeta dari Inggris, ketika ia tahu bahwa ia menderita kanker usus, ia mengumpulkan teman-temannya dan membentuk kelompok doa, berdoa dengan keyakinan penuh bahwa Watson akan mengalami mujizat kesembuhan.
Ternyata ia tidak sembuh juga, ia menulis buku; "fear no evil", di situ ia bersaksi bahwa yang ia butuhkan adalah iman yang menopang, iman yang mengajarkan kepadanya "seni menghadapi maut", di mana mati secara baik adalah prestasi, bukan kegagalan, yang harusnya disadari oleh orang beriman dan pula iman yang tidak silau dalam kemakmuran.
Tuhan Yesus memberkati.
God Bless All of You.
(Filipi 4:12)
Siapa yang mau ditimpa masalah? Rasanya tidak ada seorangpun, tetapi di sisi lain siapa yang bisa menghindari masalah dalam hidupnya?
Tidak ada
Rasul Paulus adalah teladan yang patut kita contoh, dalam menghadapi masalah, kesulitan, deraan, ancaman, ia tidak menjadi kecewa, sebaliknya ketika ia diberkati, diberi kenyamanan, kelimpahan, ia tidak menjadi hanyut.
Tuhan memang tidak pernah menjanjikan orang percaya, bebas dari masalah, karena dunia tidak dirancang sebagai disney world atau dream world atau dunia fantasi dimana manusia dapat mendapatkan kegembiraan sesaat, dibuai tokoh-tokoh impian.
Tuhan tidak merancang dunia yang membuat manusia rapuh dan lembek, walau mungkin dunia seperti itulah yang kita idam-idamkan, justru iman itu teruji dari goncangan-goncangan yang menimpa kita.
Dalam khotbah yang berjudul; "Dua kesalahan" dikatakan bahwa hidup kita bukanlah produk "sekali jadi" melainkan suatu "proses menjadi"
Bergerak, berkembang, bertumbuh, berubah.
Dalam setiap proses pertumbuhan ini, satu unsur tak terhindarkan; kesakitan, masalah dan bertumbuh itu menyakitkan.
David Watson, seorang pendeta dari Inggris, ketika ia tahu bahwa ia menderita kanker usus, ia mengumpulkan teman-temannya dan membentuk kelompok doa, berdoa dengan keyakinan penuh bahwa Watson akan mengalami mujizat kesembuhan.
Ternyata ia tidak sembuh juga, ia menulis buku; "fear no evil", di situ ia bersaksi bahwa yang ia butuhkan adalah iman yang menopang, iman yang mengajarkan kepadanya "seni menghadapi maut", di mana mati secara baik adalah prestasi, bukan kegagalan, yang harusnya disadari oleh orang beriman dan pula iman yang tidak silau dalam kemakmuran.
Tuhan Yesus memberkati.
God Bless All of You.
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.