Thursday, May 10, 2012

RENUNGAN PAGI. Kamis, 10 Mei 2012

Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita dan menangislah dengan orang yang menangis
Roma 12:15


Musibah selalu datangnya tiba-tiba, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dan seringkali menyisakan keterkejutan yang hebat, kesesakan dan kesedihan yang mendalam

Ada rasa duka, ada rasa tidak percaya dan rasa tak berdaya ketika musibah itu datang
Kita memang harus bersyukur atas penyertaan Tuhan atas kita, yang mennghindarkan kita dari kejadian-kejadian buruk, namun jangan sampai kita mengabaikan orang lain yang sedang tertimpa musibah, nyatakan bentuk kasih kita lewat berbagai bentuk simpati, empati, rasa sepenanggungan dan kepedulian


Kalau musibah itu yang menimpa, apa yang akan kita lakukan?
protes keras kepada Tuhan?
berseru kepada Tuhan ketika maut hampir menjemput?
tidak peduli apakah kita mengenal Tuhan atau tidak

Seorang hamba Tuhan pada waktu menjelang kematiannya karena penyakit yang mematikan berkata begini; "saya disadarkan, betapa Tuhan yang saya ikuti tak selalu menyenangkan, tapi tak pernah mengecewakan.

Mata rohaninya dicelikkan, untuk melihat betapa dia adalah orang yang diberkati Tuhan dengan kekayaan yang luar biasa berupa keluarga, yang maknanya tak tergantikan oleh apapun juga"

"Saya telah hampir tiba di penghujung jalan perjalanan hidup saya, dalam situasi seperti ini, ketika tangan dan upaya manusia tak lagi mampu melakukan apa-apa yang bermakna, kita bersyukur karena bagi orang beriman selalu ada yang amat berarti yang dapat dilakukan, berdoa, kita menyatakan penyerahan diri kita, seraya mempersilahkan tangan-Nya bertindak dan kehendak-Nya berlaku dengan leluasa"

Ketika teknologi tidak dapat diandalkan, ketika siapapun tidak dapat menolong kita lagi, situasi yang barangkali dialami oleh para penumpang pesawat yang hilang, apa yang kita akan lakukan?

Paulus berkata: "Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan"

Tuhan Yesus memberkati

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.