"Sometimes a winner is just a dreamer that never gave up."
-----------
RENUNGAN PAGI
Rabu, 9 Mei 2012
Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan
(Ayub 2:3)
Berapa sering kita menyaksikan dimana orang berbicara namun berbeda dengan apa yang dilakukan
Para pejabat selalu berkata "atas nama rakyat" tetapi tindakannya justru memanfaatkan rakyat untuk kepentingannya
Dalam dunia politik, pendidikan bahkan termasuk agama, ketidaksatuan antara perkataan dan tindakan, sudah merupakan hal yang lumrah
Dalam buku "Menjadi manusia sempurna" integritas bukan hanya sekedar kejujuran tetapi tindakan aktif menjauhkan diri dari kejahatan
Mencari orang yang punya integritas saat ini sama sulitnya dengan mencari jarum di tumpukan jerami
Semakin hari, semakin langka menemukan pemimpin yang berintegritas, pemimpin yang berani mengatakan ya untuk ya dan tidak unuk tidak, pemimpin yang bertanggung jawab pada dirinya, tanpa pernah mencuci tangan dan melemparkan kesalahan kepada pengikut atau pembantunya
Ironisnya lagi, tidak banyak pemimpin agama yang memiliki integritas yang baik, gerejapun acapkali bukan hanya mandul ke dalam, tetapi sekaligus juga menjadi skandal ke luar, ketika yang diteriakkan adalah "kasih" tapi yang ditebar adalah "kebencian", "permusuhan" , yang dianjurkan aalah "rendah hati", tapi yang nampak adalah "arogansi"
Banyak orang percaya juga kelihatan rohani tetapi kehidupannya menjadi etalase kebobrokan, bahkan ada yang berkata; "Pada hari Minggu, membohongi Tuhan dan hari lainnya membohongi sesamanya, temannya, relasinya"
Pemazmur menuliskan; "siapa yang boleh menumpang di dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus?"
Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebarkan fitnah, tidak berbuat jahat terhadap temannya, yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya, tidak makan riba, tidak menerima suap
Tuhan Yesus memberkati
-----------
RENUNGAN PAGI
Rabu, 9 Mei 2012
Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan
(Ayub 2:3)
Berapa sering kita menyaksikan dimana orang berbicara namun berbeda dengan apa yang dilakukan
Para pejabat selalu berkata "atas nama rakyat" tetapi tindakannya justru memanfaatkan rakyat untuk kepentingannya
Dalam dunia politik, pendidikan bahkan termasuk agama, ketidaksatuan antara perkataan dan tindakan, sudah merupakan hal yang lumrah
Dalam buku "Menjadi manusia sempurna" integritas bukan hanya sekedar kejujuran tetapi tindakan aktif menjauhkan diri dari kejahatan
Mencari orang yang punya integritas saat ini sama sulitnya dengan mencari jarum di tumpukan jerami
Semakin hari, semakin langka menemukan pemimpin yang berintegritas, pemimpin yang berani mengatakan ya untuk ya dan tidak unuk tidak, pemimpin yang bertanggung jawab pada dirinya, tanpa pernah mencuci tangan dan melemparkan kesalahan kepada pengikut atau pembantunya
Ironisnya lagi, tidak banyak pemimpin agama yang memiliki integritas yang baik, gerejapun acapkali bukan hanya mandul ke dalam, tetapi sekaligus juga menjadi skandal ke luar, ketika yang diteriakkan adalah "kasih" tapi yang ditebar adalah "kebencian", "permusuhan" , yang dianjurkan aalah "rendah hati", tapi yang nampak adalah "arogansi"
Banyak orang percaya juga kelihatan rohani tetapi kehidupannya menjadi etalase kebobrokan, bahkan ada yang berkata; "Pada hari Minggu, membohongi Tuhan dan hari lainnya membohongi sesamanya, temannya, relasinya"
Pemazmur menuliskan; "siapa yang boleh menumpang di dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus?"
Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebarkan fitnah, tidak berbuat jahat terhadap temannya, yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya, tidak makan riba, tidak menerima suap
Tuhan Yesus memberkati
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.