Akan tetapi jika Anak manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?
Lukas 18;8b
Iman dalam bahasa ibrani berarti percaya, jadi dalam bahasa sederhana iman adalah sebuah sikap percaya tanpa keraguan sedikitpun kepada Allah pencipta alam semesta
Iman itu dinamis, bisa melemah, mati, tetapi bisa juga bertumbuh dan hidup
Alkitab menunjukkan iman yang kekanak-kanakan dan iman yang dewasa atau iman yang benar dan tidak benar
Iman yang kekanak-kanakan adalah iman yang egosentris, berpusat pada diri-sendiri, mengebu-gebu agar keinginannya dipenuhi, tapi bersungut-sungut bila doanya tidak segera dikabulkan
Iman yang dewasa adalah iman yang mampu menjalin hubungan cinta yang dewasa
Mencintai Tuhan seperti apa adanya, bukan karena Ia selalu baik dan pemurah kepada kita, tetapi semata-mata karena Tuhan adalah Tuhan
Iman yang dewasa, benar, justru tampak nyata ketika harus berhadapan dengan hidup yang jauh dari mudah
Seperti Ayub yang berkata; "Mengapa kita hanya mau menerima yang baik dari Allah dan tidak yang buruk?"
Iman yang dewasa, benar, seharusnya dimiliki oleh setiap orang percaya, mendominasi setiap tindakan
Iman yang benar pasti melahirkan buah yang benar, yang terukur, teruji dan dikenali
Oleh karena itu kita harus bercermin, jangan hanya mengatakan kita orang beriman karena sekedar sebuah kesembuhan, mujizat, jalan keluar, kelepasan
Kita seolah-olah memposisikan diri kita sebagai agennya Tuhan
Jangan sampai Tuhan berkata; "Aku tidak pernah mengenal kamu, enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan"
Karena bukan setiap orang yang berseru Tuhan, Tuhan, akan masuk ke dalam kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-ku yang di Sorga
Tuhan Yesus memberkati
Lukas 18;8b
Iman dalam bahasa ibrani berarti percaya, jadi dalam bahasa sederhana iman adalah sebuah sikap percaya tanpa keraguan sedikitpun kepada Allah pencipta alam semesta
Iman itu dinamis, bisa melemah, mati, tetapi bisa juga bertumbuh dan hidup
Alkitab menunjukkan iman yang kekanak-kanakan dan iman yang dewasa atau iman yang benar dan tidak benar
Iman yang kekanak-kanakan adalah iman yang egosentris, berpusat pada diri-sendiri, mengebu-gebu agar keinginannya dipenuhi, tapi bersungut-sungut bila doanya tidak segera dikabulkan
Iman yang dewasa adalah iman yang mampu menjalin hubungan cinta yang dewasa
Mencintai Tuhan seperti apa adanya, bukan karena Ia selalu baik dan pemurah kepada kita, tetapi semata-mata karena Tuhan adalah Tuhan
Iman yang dewasa, benar, justru tampak nyata ketika harus berhadapan dengan hidup yang jauh dari mudah
Seperti Ayub yang berkata; "Mengapa kita hanya mau menerima yang baik dari Allah dan tidak yang buruk?"
Iman yang dewasa, benar, seharusnya dimiliki oleh setiap orang percaya, mendominasi setiap tindakan
Iman yang benar pasti melahirkan buah yang benar, yang terukur, teruji dan dikenali
Oleh karena itu kita harus bercermin, jangan hanya mengatakan kita orang beriman karena sekedar sebuah kesembuhan, mujizat, jalan keluar, kelepasan
Kita seolah-olah memposisikan diri kita sebagai agennya Tuhan
Jangan sampai Tuhan berkata; "Aku tidak pernah mengenal kamu, enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan"
Karena bukan setiap orang yang berseru Tuhan, Tuhan, akan masuk ke dalam kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-ku yang di Sorga
Tuhan Yesus memberkati
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.