"Marilah, baiklah kita berperkara! Firman Tuhan, sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba"
(Yesaya 1;18)
Setiap dari kita pasti pernah berbuat dosa atau baru saja berbuat dosa atau mungkin akan berbuat dosa, baik secara sadar atau tanpa disadari
Bahkan alkitab mencatat, " jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita"
Tapi yang penting bukan soal berdosanya melainkan bagaimana kita bisa diampuni dan memperoleh kelepasan, sebab upah dosa ialah maut
Marilah kita berperkara, artinya kita harus membereskan masa lampau, apakah kita sadar bahwa kita kerapkali melakukan kejahatan? Kerugian bagi orang lain? Kerusakan-kerusakan yang kita timbulkan?
Kalau kita menyadari kita orang berdosa, maka pola hidup kita tidak boleh menjadi orang yang sok suci, seolah-olah seperti malaikat, munafik, melainkan dengan rendah hati mau dibentuk oleh Tuhan sendiri
Selain itu pada ayat selanjutnya dikatakan "jika kamu menurut dan mau mendengar" , artinya bukan cuma penyesalan tetapi juga pertobatan
Penyesalan selalu melihat kebelakang, apa yang telah kita lakukan, sedangkan pertobatan selalu melihat ke depan, menyangkut tekad untuk menjadi lebih baik, berbalik 180 derajat dari kesalahan yang pernah kita lakukan
Keduanya adalah kesatuan yang tak terpisahkan, penyesalan tidak cukup hanya dengan cucuran air mata meratapi apa yang telah kita lakukan atau tidak kita lakukan, tetapi harus dibuktikan melalui sikap, tindak tanduk, ucapan yang berbeda, yang lebih baik, yang baru
Daud pernah memohon kepada Tuhan dalam pertobatannya: "Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju"
Sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita
Tuhan Yesus memberkati.
(Yesaya 1;18)
Setiap dari kita pasti pernah berbuat dosa atau baru saja berbuat dosa atau mungkin akan berbuat dosa, baik secara sadar atau tanpa disadari
Bahkan alkitab mencatat, " jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita"
Tapi yang penting bukan soal berdosanya melainkan bagaimana kita bisa diampuni dan memperoleh kelepasan, sebab upah dosa ialah maut
Marilah kita berperkara, artinya kita harus membereskan masa lampau, apakah kita sadar bahwa kita kerapkali melakukan kejahatan? Kerugian bagi orang lain? Kerusakan-kerusakan yang kita timbulkan?
Kalau kita menyadari kita orang berdosa, maka pola hidup kita tidak boleh menjadi orang yang sok suci, seolah-olah seperti malaikat, munafik, melainkan dengan rendah hati mau dibentuk oleh Tuhan sendiri
Selain itu pada ayat selanjutnya dikatakan "jika kamu menurut dan mau mendengar" , artinya bukan cuma penyesalan tetapi juga pertobatan
Penyesalan selalu melihat kebelakang, apa yang telah kita lakukan, sedangkan pertobatan selalu melihat ke depan, menyangkut tekad untuk menjadi lebih baik, berbalik 180 derajat dari kesalahan yang pernah kita lakukan
Keduanya adalah kesatuan yang tak terpisahkan, penyesalan tidak cukup hanya dengan cucuran air mata meratapi apa yang telah kita lakukan atau tidak kita lakukan, tetapi harus dibuktikan melalui sikap, tindak tanduk, ucapan yang berbeda, yang lebih baik, yang baru
Daud pernah memohon kepada Tuhan dalam pertobatannya: "Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju"
Sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita
Tuhan Yesus memberkati.
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.