Tuesday, November 8, 2011

Hati Sebagai Hamba

Mutiara Iman
8 Nopember 2011
"Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan" (Luk 17:10)

Lectio:
Keb 2:23-3:9; Mzm 34:2-3,16-17,18-19; Luk 17:7-10

HATI SEBAGAI HAMBA

Di setiap rumah umumnya memiliki pembantu rumah-tangga, yang mana kalau kita perhatikan sejak dari bangun tidur sampai kita mau tidur malam, begitu banyaknya pekerjaan yang harus mereka lakukan
dari mulai mencuci, mengepel, menyiapkan sarapan, membawa tas kerja, menyiapkan sepatu dan kaos kaki, menyeterika pakaian dsb. Begitu banyaknya jasa mereka, apakah dalam setiap kali pekerjaan mereka selesai, kita mengucapkan terima kasih?


Cerita di atas memberikan suatu contoh kepada kita bagaimana kita harus memiliki hati, sikap dan perilaku sebagai hamba. Hamba yang telah ditebus dosanya oleh darah Kristus. Artinya bahwa kita harus melakukan perintah-Nya dengan memberitakan Injil dengan rendah hati, mau melayani sesama dengan mencintai dan mengasihi. Atas semua pekerjaan tersebut, kita tidak perlu mengharapkan pujian, ucapan terima kasih dsb, karena memang kita sudah seharusnya melakukannya sesuai dengan perintah-Nya.
Apakah kita sudah memiliki hati sebagai hamba yang mau taat dan setia kepada Bapa?

Oratio:
Ya Tuhan Yesus, Puji syukur karena Engkau telah menebus kami. Kami ingin mengikutimu sebagai hamba yang hanya ingin melakukan perintah-Mu. Amin

Missio:
Saya akan melakukan segala perintah Yesus dengan rendah hati, taat dan setia.
Have a Blessed Tuesday!
_________________________
-SATU JAM SAJA-

Suatu hari seorang anak kecil datang kepada ayahnya dan bertanya :
"Apakah kita bisa hidup tidak berdosa selama hidup kita…? "
Ayahnya memandang kepada anak kecil itu dan berkata :
"Tidak, nak… "

Putri kecil ini kemudian memandang ayahnya dan berkata lagi…
"Apakah kita bisa hidup tanpa berdosa dalam setahun…?"
Ayahnya kembali menggelengkan kepalanya, sambil tersenyum kepada putrinya.

"Oh ayah, bagaimana kalau 1 bulan, apakah kita bisa hidup tanpa melakukan kesalahan…?"
Ayahnya tertawa…
"Mungkin tidak bisa juga, nak…"

"OK ayah, ini yang terakhir kali…
Apakah kita bisa hidup tidak berdosa dalam 1 jam saja…?"
Akhirnya ayahnya mengangguk.
"Kemungkinan besar, bisa nak…"

Anak ini tersenyum lega…
"Jika demikian, aku akan hidup benar dari jam ke jam, ayah…
Lebih mudah menjalaninya, dan aku akan menjaganya dari jam ke jam, sehingga aku dapat hidup dengan benar… "

Pernyataan ini mengandung kebenaran sejati…
Marilah kita hidup dari waktu ke waktu, dengan memperhatikan cara kita menjalani hidup ini…
Dari latihan yang paling kecil dan sederhana sekalipun…
Akan menjadikan kita terbiasa…
Dan apa yang sudah biasa kita lakukan akan menjadi sifat…
Dan sifat akan berubah jadi karakter…

HIDUPLAH 1 JAM TANPA :
Tanpa kemarahan,
Tanpa hati yang jahat,
Tanpa pikiran negatif,
Tanpa menjelekkan orang,
Tanpa keserakahan,
Tanpa pemborosan,
Tanpa kesombongan,
Tanpa kebohongan,
Tanpa kepalsuan…
Lalu ulangi lagi untuk 1 jam berikutnya.. .

HIDUPLAH 1 JAM DENGAN :
Dengan kasih sayang kpd sesama…
Dengan damai,
Dengan kesabaran,
Dengan kelemah lembutan,
Dengan kemurahan hati,
Dengan kerendahan hati..
Dengan ketulusan..
Dan Mulailah dari Jam ini…

1 jam yang sederhana, tapi sangat mungkin akan berarti bagi perjalanan 10 tahun kedepan, bahkan mungkin sampai akhir hayat!:).
Mari kita mulai sejak detik ini. Tuhan memberkati.
_________________________
(Bro.Hendrato/ Team CFC)

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.