Sunday, August 28, 2011

TERHINDAR DARI BAHAYA KARENA BAIK HATI

 
Pada zaman dinasti Ming, ada seorang saudagar yang bernama Wang Shan, dia telah berumur empat puluh tahun lebih belum mempunyai keturunan. Pada suatu hari ketika pergi ke kota lain berdagang dia mendengar dikota tersebut ada seorang peramal nasib yang sangat pintar, lalu dia pergi pencari peramal nasib ini.


Peramal nasib ini setelah melihat wajah Wang Shan dengan wajah sedih berkata,
"Benarkah engkau sampai hari ini tidak mempunyai anak?"
Wang Shan menjawab, "Benar."
Peramal melanjutkan "Engkau tidak saja tidak akan mempunyai anak, bahkan bulan oktober yang akan datang engkau akan ditimpa bencana besar."

Wang Shan sangat percaya kepada peramal nasib ini,  dia lalu pergi ke Fengzhou, menutup semua usahanya membawa pulang semua hartanya bermaksud pulang ke kampung halamannya.

Pada saat itu bulan oktober musim hujan, air sungai meluap, perahu tidak dapat berlayar, oleh sebab itu sementara dia hanya bisa menginap di sebuah hotel.  Setelah senja cuaca mulai cerah kembali, untuk menghilangkan rasa bosan dia pergi jalan-jalan ke tepi sungai, dia melihat ada seorang perempuan terjun melompat ke sungai bunuh diri.

Dia langsung berteriak kepada tukang perahu yang ada disana meminta tolong sambil berkata,
"Siapa yang dapat menyelamatkan perempuan itu saya akan menghadiahkannya 20 Yuan."
Tukang perahu setelah mendengar perkataannya bergegas menyelam akhirnya perempuan tersebut dapat diselamatkan, dia memberikan 20 Yuan kepada tukang perahu.

Wang Shan bertanya kepada perempuan itu kenapa membunuh diri,
"Ketika suamiku pergi bekerja, di rumah saya ada seekor babi peliharaan kami, babi itu akan kami jual untuk membayar sewa sawah. Kemarin saya telah menjual babi saya, tetapi uang yang saya terima adalah uang palsu, karena takut dimarahi oleh suamiku dan keadaan perekonomian kami sangat susah, oleh sebab itu saya putus asa dan melompat kedalam sungai. "

Wang Shan setelah mendengar ceritanya sangat prihatin terhadapnya, lalu bertanya berapa harga babi yang telah dijualnya, dan dia lalu memberi kepadanya uang 2 kali lipat harga babi itu tersebut.
 
Ketika perempuan ini hendak pulang ke rumahnya ditengah jalan dia bertemu dengan suaminya, sambil menangis dia menceritakan kejadian ini kepada suaminya. Tetapi suaminya sangat curiga, pada malam hari, suami istri ini datang ketempat penginapan Wang Shan untuk bertemu dengannya, ketika sampai di penginapan, Wang Shan sedang berada dikamarnya, suami perempuan ini menyuruh istrinya mengetuk pintu kamar Wang Shan.

Wang Shan bertanya, "siapa yang mengetuk pintu?"
Wanita ini menjawab,"Saya adalah wanita yang tadi sore engkau selamatkan, saya datang khusus mengucapkan terima kasih."
Wang Shan dengan suara serius berkata, "Engkau adalah seorang wanita, saya adalah seorang lelaki, hari sudah malam tidak pantas bertemu, segera kembali ke rumahmu, jika ingin mengucapkan terima kasih, besok pagi engkau bersama suamimu dapat kembali."

Pada saat ini kecurigaan suami wanita ini langsung sirna, dengan tulus berkata, "Kami suami istri sekarang berada disini."
Wang Shan berjalan keluar dari kamarnya, pada saat itu dia mendengar sebuah suara keras seperti sesuatu yang ambruk, karena terkejut mereka lalu masuk kembali ke kamarnya melihat, rupanya dinding bagian belakang dari kamarnya telah ambruk karena longsor yang disebabkan hujan terus menerus, dinding tersebut menimpa tempat tidurnya sampai hancur. Jika dia pada saat ini tidak keluar dari kamarnya pasti ia akan tertimpa longsoran. Pasangan suami istri ini setelah mengucapkan terima kasih, pergi meninggalkan tempat itu.

Keesokan harinya dalam perjalanan pulang ke kampungnya Wang Shan bertemu dengan peramal nasib itu. Setelah bertemu dengan Wang Shan dengan terkejut dia berkata kepada Wang Shan, "Wajahmu sangat cerah, engkau tentu telah melakukan sebuah kebaikan besar. Hal tersebut tidak saja membuat engkau terhindar dari malapetaka, di lain hari engkau akan mendapatkan balasan besar yang tidak terduga."

Akhirnya benar saja, Wang Shan berturut-turut mendapatkan sebelas anak, diantaranya 2 orang anaknya menjadi pejabat besar. Sedangkan Wang Shan sendiri berumur panjang sampai 98 tahun baru meninggal dunia.
[Liana Yang, Surabaya]


====================================
Senin, 29 Agustus 2011
Hari Biasa Pekan XXII
Pw.Wafatnya S.Yohanes Pembaptis, Martir

Yer.1:17-19   +   Mzm.71:1-6,15ab,17   +   Mrk.6:17-29
----------------------------------------------------------
Song : http://www.youtube.com/watch?v=6KRetc5NcI4&feature=grec_index
http://www.youtube.com/watch?v=f_VJBEC5Oas&feature=grec_index

----------------------------------------------------------
Kisah seorang gadis.
       Andaikata aku tidak pernah jatuh ke dalam kehidupan yang kelam, mungkin aku tidak akan pernah dapat bercerita tenang keselamatan dan penebusan Tuhan bagiku. Aku adalah anak yang tidak diharapkan oleh orang tuaku. Ibuku tidak ingin mempunyai anak. Aku merasa sedih, kecewa dan marah kepada Tuhan, orang tua, dan lingkungan di sekitarku.
      Aku iri hati apabila melihat keluarga yang harmonis dan saling mengasihi. Perlahan-lahan aku meninggalkan Tuhan. Aku terlibat dalam kuasa kegelapan, mengikuti sekte anti-Kristus, perdukunan dan tenaga dalam hitam dan tidak pernah absen dari kehidupan malam.
      Kujalani kehidupan ini bertahun-tahun sampai suatu hari aku mengikuti sebuah retret dan Tuhan menjamah aku. Dia menyelamatkan aku. Betapa indahnya rahmat pertobatan dan pengampunaan-Nya. Karena Rahmat-Nya, aku tidak gentar untuk menceritakan kasih-Nya kepada semua orang, sekalipun mereka mencemoohkan aku. Bagiku belum terlambat untuk mengenal Dia yang mengasihi dan menyelamatkan aku.

--------------------------------------------------------
Mrk.6:14-29 = Yohanes Pembaptis dibunuh
(17)
Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya,
      karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri.
(18)
Karena Yohanes pernah menegor Herodes:
      "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"
(19)
Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia,
       tetapi tidak dapat,
(20)
       sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu,
             bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci,
                    jadi ia melindunginya.
Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes,
       hatinya selalu terombang-ambing,
             namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.
(21)
Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias,
      ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarnya perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea.
(22)
Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari,
      dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya.
Raja berkata kepada gadis itu:
      "Minta dari padaku apa saja yang kauingini,
            maka akan kuberikan kepadamu!",
(23)
       lalu bersumpah kepadanya:
            "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu,
            sekalipun setengah dari kerajaanku!"
(24)
Anak itu pergi dan menanyakan ibunya:
      "Apa yang harus kuminta?"
Jawabnya: 
      "Kepala Yohanes Pembaptis!"
(25)
Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta:
      "Aku mau,
              supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!"
(26)
Lalu sangat sedihlah hati raja,
      tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya.
(27)
Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes.
Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara.
(28)
Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya.
(29)
Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya,
      lalu membaringkannya dalam kuburan.
======================================

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.