Wednesday, October 18, 2017

Bacaan Liturgi 18 Oktober 2017 Pesta S. Lukas, Pengarang Injil . Dipanggil Dan Diutus Untuk Mewartakan Kabar Keselamatan.

SETIAP tindakan kasih merupakan sebuah karya damai, tidak peduli seberapa kecilnya.

*St. Teresa dari Kalkuta*

#


*Dipanggil Dan Diutus Untuk Mewartakan Kabar Keselamatan*

TUHAN menghendaki agar setiap orang memperoleh keselamatan. Untuk itu para rasul diutus untuk mewartakan kabar keselamatan ke segala penjuru dunia.

Sebagai murid Kristus, kita pun dipanggil untuk turut berpartisipasi dalam menyebarluaskan Injil lewat sikap dan kesaksian hidup kita.

Jalan yang ditempuh tidaklah mudah, kita akan banyak sekali menemui hambatan, kesulitan dan penolakan.

Walaupun begitu, kita harus maju terus, pantang mundur dan tetap mewartakannya dengan penuh kasih, kelemahlembutan dan dengan jalan damai, bukan dengan jalan kekerasan.

Mari tanggapi panggilanNya dengan segera. Beranikan diri keluar dari zona kenyamanan dan melangkah dengan iman.

Jangan terlalu tergantung kepada sarana dan prasarana yang dibutuhkan, namun andalkan Dia selalu.

Percayakan diri kita kepada pimpinanNya; Sang Gembala Agung pasti akan menyertai, membimbing, melindungi dan memberi dukungan kepada kita dalam melaksanakan tugas perutusanNya.

#


Bacaan Liturgi 18 Oktober 2017

Pesta S. Lukas, Pengarang Injil


Bacaan Pertama
2Tim 4:10-17a
Hanya Lukas yang tinggal dengan aku.


Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Timotius:

Saudaraku terkasih,
Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku.
Ia telah berangkat ke Tesalonika.
Kreskes telah pergi ke Galatia, sedang Titus ke Dalmatia.
Hanya Lukas yang tinggal dengan aku.
Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari,
karena pelayanannya penting bagiku.
Tikhikus telah kukirim ke Efesus.
Jika engkau ke mari,
bawalah juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus
dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu.

Aleksander, tukang tembaga itu,
telah banyak berbuat kejahatan terhadap aku.
Tuhan akan membalasnya menurut perbuatannya.
Hendaklah engkau juga waspada terhadap dia,
karena dia sangat menentang ajaran kita.
Pada waktu pembelaanku yang pertama
tidak seorang pun yang membantu aku;
semuanya meninggalkan aku.
-- Kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka --
tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku,
supaya dengan perantaraanku
Injil diberitakan dengan sepenuhnya
,
dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur
Mzm 145:10-11.12-13b.17-18
R:12
Para kudus-Mu, ya Tuhan,
memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia.


*Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan,
dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau.
Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu,
dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.

*Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia,
dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia.
Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi,
pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.

*Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya
dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.
Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya,
pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Bait Pengantar Injil
Yoh 15:16
Bukan kamu yang memilih Aku,
tetapi Akulah yang memilih kamu.
Aku telah menetapkan kamu
supaya pergi dan menghasilkan buah,
dan buahmu itu tetap.


Bacaan Injil
Luk 10:1-9
Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Pada suatu hari
Tuhan menunjuk tujuh puluh murid,
lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya
ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.
Kata-Nya kepada mereka, "Tuaian memang banyak,
tetapi sedikitlah pekerjanya.
Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian,
supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.


Pergilah!
Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba
ke tengah-tengah serigala.

Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut,
dan janganlah memberi salam kepada siapa pun
selama dalam perjalanan.

Kalau kamu memasuki suatu rumah,
katakanlah lebih dahulu,
'Damai sejahtera bagi rumah ini.'
Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera,
maka salammu itu akan tinggal padanya.

Tetapi jika tidak, salammu itu akan kembali kepadamu.
Tinggallah dalam rumah itu,
makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu,
sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.
Janganlah berpindah-pindah rumah.
Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota
dan kamu diterima di situ,
makanlah apa yang dihidangkan kepadamu,
dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ,
dan katakanlah kepada mereka,
'Kerajaan Allah sudah dekat padamu.'
"

Demikianlah Injil Tuhan.

#


Mutiara Iman

*PERUTUSAN*

18 Oktober 2017

_"Sesungguhnya Aku mengutus kamu.."_
(Luk 10:3)


Lectio
2 Tim 4:10-17b; Mzm 145:10-11,12-13ab,17-18; Luk 10:1-9

Setelah menghabiskan uang keluarganya untuk berjudi, Rudi diusir sehingga dia pun hidup dengan menjual minuman di depan gereja dan sekolah. Karena sekolah baru dimulai pukul 7, setiap pagi Rudi selalu mengikuti misa dahulu walaupun belum dibaptis. 


Setahun kemudian dia memberanikan diri menghadap Romo Romanus dan berkata :
"Romo, saya ingin dibaptis."
Jawab Romo :
"Mengapa?"
Jawab Rudi :
"Saya ingin melanjutkan PERUTUSAN yang telah diberikan Yesus."
Romo bertanya lagi :
"Perutusan apa yang akan kamu lakukan?"
Rudi menunduk, lalu dengan mata berkaca-kaca dia menjawab :
"Saya akan datang ke rumah orangtua dan MOHON MAAF karena pernah berdosa. Dan saya juga akan datangi semua orang yang saya hutangi, untuk minta maaf dan akan saya usahakan lunasi dengan mencicil. Saya ingin benar-benar mewartakan PERSAUDARAAN dengan sesama, mulai dari keluarga saya. Mohon doanya ya Romo."
Lalu dengan terharu Romo pun berdoa bersama Rudi.

Kata Yesus kepada murid-murid-Nya :
"KERAJAAN ALLAH SUDAH DEKAT PADAMU"

Menjalankan MISI adalah MENGAJAK sesama menjalani jalan HIDUP baru sebagai SATU SAUDARA.

Oratio
Ya Bapa, tuntunlah selalu jalan hidup kami. Amin

Missio
_Marilah kita hidup sebagai SATU saudara tanpa MEMBEDA-BEDAKAN satu dengan yang lainnya._


*Have a Blessed Wednesday.*


Mutiara-Iman.org

#


Mencintai Dunia

By Romo Tarcisius Puryatno Pr


"Saudaraku terkasih, Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galilea, sedang Titus ke Dalmatia." (Tim 4,10) 

KECINTAAN Marc Marquez terhadap dunia balap motor ternyata telah terpupuk sejak usia dini. Dia telah bercita-cita untuk berkecimpung di dalam dunia balap motor sejak kecil. Saat diwawancarai, dia menyatakan dengan yakin bahwa dirinya akan menjadi mekanik, setelah dia tidak menjadi rider MotoGP. Dia tidak mempunyai keinginan untuk bekerja di luar dunia balap. Kecintaan MM terhadap hal ini rupanya sudah ditularkan dari orang tuanya, yang juga menyukai dunia balap.

Apa yang dialami oleh Marc Marquez rupanya juga mirip dengan apa yang dialami oleh Valentino Rossi. VR juga begitu mencintai dunia MotoGP. Hal ini nampak dalam tekadnya yang begitu besar untuk kembali ke lintasan MotoGP, setelah dia mengalami patah kaki menjelang balapan GP di San Marino dan harus beristirahat sekitar 30-40 hari. Seorang pembalap yang mengalami patah kaki, dan setelah 20 hari kembali ke MotoGP menunjukkan bahwa VR benar-benar menyenangi dunia balap dan selalu menginginkan hal itu.

MM dan VR adalah dua orang yang benar-benar mencintai dunianya, yakni dunia balap. Mungkin ada juga orang lain yang juga mencintai dunia balap, entah dengan terlibat aktif sebagai pembalap atau hanya sekedar sebagai penonton. 


Setiap orang mempunyai dunia masing-masing dan banyak orang juga mencintai dunianya. Banyak guru dan dosen benar-benar mencintai dunia pendidikan; dokter dan perawat mencintai dunia kesehatan; para atlet mencintai dunia olah raga; para turis mencintai dunia pariwisata. Setiap orang mencintai dunianya, selaras dengan minat, bakat dan hobinya.

Orang yang sungguh-sungguh mencintai dunianya akan mencurahkan seluruh perhatian, pikiran, tenaga dan sumber dayanya terhadap dunianya. Dia tidak akan memikirkan pekerjaan atau profesi lain; tidak akan dengan mudah berpindah ke dunia lainnya, seperti dialami oleh MM dan VR. Bahkan sakit atau penderitaan bukan menjadi halangan untuk mencintai dunianya.

Apa yang dialami oleh MM dan VR, rupanya juga dialami oleh Demas. Dia juga begitu mencintai dunia ini. Memang tidak dijelaskan dunia macam apa yang dicintai oleh Demas. Mungkin bukan dunia balap, dunia pendidikan atau kesehatan. Demas begitu mencintai dunia ini, yakni hal-hal yang sifatnya duniawi, seperti makan, minum, pakaian, serta berbagai macam hiburan dan kesenangan duniawi lainnya. Banyak orang juga begitu mencintai dunia dengan begitu kuatnya, karena dorongan hedonisme dan konsumerisme. Akibatnya orang tidak begitu tertarik terhadap hal-hal yang rohani dan spiritual; menomorduakan nilai-nilai Injil dan keyakinan iman. 


Gus Mus pernah mengatakan bahwa orang yang begitu mencintai dunia secara berlebihan, akan mengakibatkan matanya buram, artinya tidak bisa melihat kebenaran; tidak bisa membedakan antara baik dan buruk. Apakah karena hal-hal ini, Demas akhirnya meninggalkan Paulus.


Apakah yang membuat saya begitu mencintai dunia ini ?

#


"DAMAI SEJAHTERA"

Bacaan Liturgi 18 Oktober 2017
Pesta S. Lukas, Pengarang Injil
Bacaan Pertama 2Tim 4:10-17a
Mazmur 145:10-11.12-13b.17-18 

Bacaan Injil Luk 10:1-9.

Injil Lukas 10:5, menulis.

Yesus berkata: "Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini."

Damai, damai sejahtera...sangat didambakan masyarakat. Semua agama, semua budaya mengajarkan dan memaklumkan damai. Tetapi kenyataannya? Hampir setiap hari koran, radio, televisi, face book, WA, memberitakan bahwa dalam masyarakat kita tidak ada damai. Perang, kerusuhan antar kelompok/kampung/desa..pertikaian antar elit politik. Berbagai gang motor yang meresahkan masyarakat. 


Hari ini Yesus mengamanatkan satu langkah kongkrit: Kalau kamu memasuki satu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini." Dengan ini, Yesus mau membangun tradisi untuk membawa damai kemanapun kita pergi.  Oleh sebab itu, kiranya amanat Yesus itu kita tanggapi dengan serius, setiap kali berkunjung kerumah saudara, kerabat, tetangga, kita katakan "damai sejatera." Jawabnya? "Damai sejahtera" (syalom). Dengan cara ini, kita membangun diri menjadi pembawa damai. Marilah kita mulai.

Tuhan, Engkau mengutus kami untuk membawa damai sejahtera. Penuhilah hati kami dengan damai sejati. Semoga kemanapun kami pergi, kami selalu menjadi pembawa damai sejati. Semoga dengan demikian masyarakat kami semakin diliputi damai sejati. Amin.
Santo Lukas...doakanlah kami.

Met Hari Rabu.

#


No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.