Thursday, September 28, 2017

Bacaan Liturgi 28 September 2017 Kamis Pekan Biasa XXV PF S. Wenseslaus, Martir. Bertobat dan Bina Relasi Yang Erat DenganNya.

BAGAIMANA anda mengubah perilaku anda?


Ubahlah apa yang anda sembah.

*Timothy Keller*

#


 *Bertobat dan Bina Relasi Yang Erat DenganNya*

BERITA mengenai kehebatan Yesus sampai di telinga Herodes, mengusik hatinya, mengingatkan kembali akan kesalahannya di masa lampau. Rasa takut dan cemas membayanginya, karena ia menduga bahwa Yesus adalah Yohanes Pembaptis yang bangkit untuk membalas dendam.

Herodes ingin bertemu Yesus, dengan tujuan untuk memastikan kebenaran berita yang didengarnya  dan menyelidiki identitasNya. Herodes adalah raja yang gila akan kekuasaan, kemungkinan besar ia bermaksud untuk menyingkirkan Yesus karena ia takut akan kehadiranNya yang dapat menurunkan pamornya dan membahayakan posisi serta kekuasaannya.

Lewat sabdaNya pada hari ini, kita diundang untuk:

* Jangan merasa iri hati terhadap kesuksesan dan keberhasilan orang di sekitar kita. Ingatlah kembali betapa banyak anugerah dan berkat yang telah Tuhan curahkan kepada kita dan bersyukurlah atas kebaikan dan kemurahan hatiNya.

* Mengaku dosa; bila selama ini kita telah mengubur dosa begitu rapat di dalam lubuk hati. Jangan menyiksa diri lebih lama lagi dengan deraan rasa bersalah, cemas dan was-was yang menyebabkan kita kehilangan rasa damai dan tentram di dalam hidup kita. Dengan rendah hati datanglah ke hadapanNya, ungkapkan seluruh penyesalan kita dengan sungguh-sungguh, mohon pengampunanNya dan berjanji untuk mengubah dan menata kembali hidup kita. Ia pasti akan mengampuni dan menerima pertobatan kita dengan sukacita.

* Jangan meniru sikap Herodes yang bermaksud untuk menyingkirkan Yesus.  Melainkan binalah relasi yang erat dan akrab denganNya agar kita selalu mendapatkan kekuatan untuk tetap setia melangkah di jalanNya betapapun banyak godaan dan rintangan yang kita temui di sepanjang penziarahan hidup ini.

#


Bacaan Liturgi 28 September 2017

Kamis Pekan Biasa XXV
PF S. Wenseslaus, Martir.


Bacaan Pertama

Hag 1:1-8
Bangunlah rumah Tuhan, dan Aku akan berkenan menerimanya.


Pembacaan dari Nubuat Hagai:

Pada tahun kedua pemerintahan raja Darius,
pada hari pertama bulan keenam,
datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan nabi Hagai
kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda,
dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, bunyinya:
"Beginilah sabda Tuhan semesta alam,
'Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya
untuk membangun kembali rumah Tuhan!"

Maka datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya:
Apakah sudah tiba waktunya bagi kalian
untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik,
sedang rumah Tuhan tetap menjadi reruntuhan?
Oleh sebab itu beginilah sabda Tuhan semesta alam,
'Perhatikanlah keadaanmu!
Kalian menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit.
Kalian makan, tetapi tidak sampai kenyang.
Kalian minum, tetapi tidak sampai puas.
Kalian berpakaian, tetapi badanmu tidak menjadi hangat.
Dan orang yang bekerja untuk upah,
ia bekerja tetapi upahnya ditaruh dalam pundi-pundi yang berlubang!'

Beginilah sabda Tuhan semesta alam, 'Perhatikanlah keadaanmu!
Maka naiklah ke gunung,
bawalah kayu dan bangunlah Rumah Tuhan.

Maka Aku akan berkenan menerimanya,
dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ'."

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur
Mzm 149:1-6a.9b
R:4a
Tuhan berkenan akan umat-Nya.


*Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru!
Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh!
Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya,
biarlah Sion bersorak-sorak atas raja mereka!

*Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian,
biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi!
Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya,
Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan.

*Biarlah orang-orang saleh beria-ria dalam kemuliaan,
biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur!
Biarlah pujian pengagungan Allah
ada dalam kerongkongan mereka;
itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil
Yoh 14:6
Akulah jalan, kebenaran dan hidup;
hanya melalui Aku 

 orang sampai kepada Bapa.

Bacaan Injil
Luk 9:7-9
Yohanes kan telah kupenggal kepalanya.
Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal besar itu?


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Ketika Herodes, raja wilayah Galilea, mendengar segala yang terjadi,
ia merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan,
bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati.
Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali,
dan ada pula yang mengatakan,
bahwa seorang dari nabi-nabi zaman dahulu telah bangkit.
Tetapi Herodes berkata, "Yohanes kan telah kupenggal kepalanya.
Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal besar itu?"
Lalu ia berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus.

Demikianlah Injil Tuhan.

#

Mutiara Iman

PERHATIKANLAH KEADAANMU!
28 September 2017

"Perhatikanlah keadaanmu
!" (Hag1:5)

Lectio
Hag 1:1-8; Mzm 149:1-2,3-4,5-6a,9b; Luk 9:7-9

Dalam perjalanan pulang bekerja sekitar jam 11 malam, Rudi melihat bangunan gereja yang mangkrak karena tidak ada yang meneruskan pembangunannya. Lalu dia berkata dalam hatinya :
"Gereja ini kok tidak selesai-selesai yah"


Keesokan harinya, Rudi jalan pagi bersama rekan-rekannya. Lalu Samuel salah satu temannya berkata :
"Kelihatannya Gereja di dekat perumahan kita perlu diselesaikan. Yuk ajak lingkungan kita ikut membantu, bisa dengan tenaga, uang, ide, apa aja silakan. Kalau gereja sudah selesai, bagus juga untuk kita, bisa ikut misa harian, tinggal jalan kaki."
Namun Rudi berkata :
"Bisnis lagi banyak yang susah bro! Pembangunan gereja nanti saja. Kalau bisnis baik, kita baru lanjutkan!" 


Dan Sam menjawab lagi :
"Justru kita harus menyelesaikan RUMAH TUHAN dulu bro. Supaya KEMULIAAN-NYA makin dinyatakan. Saya percaya, bisnis baik atau tidak baik, tapi kalau kita bekerja sama, dan tentu dengan pertolongan TUHAN, gereja bisa diselesaikan!" 


Mendengar itu, sadarlah Rudi akan apa yang dikatakannya, tidak sesuai dengan apa yang dipikirkannya semalam. Lalu dia berkata :
"Baiklah Sam, saya siap bantu dengan ide, tenaga dan dana."
"Nah begitu dong Rud! Kita semua jangan hanya membuat raga kita sehat, tapi Rumah tempat umat bersekutu juga perlu dijadikan "SEHAT." kata Sam yang disambut dengan keceriaan dari sahabat-sahabatnya.

Firman Tuhan dengan perantaraan nabi Hagai: "Perhatikanlah keadaanmu! Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman Tuhan".

Ketika kita membangun RUMAH ALLAH terlebih dahulu, maka rumah kita akan TERBERKATI.

Oratio
Ya Bapa, di atas bumi seperti di dalam surga. Amin

Missio
Marilah kita selalu MEMBANGUN RUMAH ALLAH, dengan berbagai USAHA.

Have a Blessed Thursday.

#


*Kamis, 28 September 2017*
*Pekan Biasa XXV*

¤ Hag 1:1-8
¤ Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b
¤ Luk 9:7-9
*"Rex"*
~ Raja ~

   Mengacu pada bacaan Injil hari ini ditampilkan dua figur raja yakni _Herodes_ dan _Yesus._

Namun figur kedua raja ini sangat berbeda.
   *Herodes* - sang pecundang adalah tipikal orang yang haus akan kekuasaan, bahkan gila kuasa. Dia memerintah dengan tangan besi, konon dia tega membunuh keluarganya sendiri untuk mempertahankan kekuasaannya, bahkan siapapun yang menghalangi dia, akan dibunuh; salah satunya Yohanes Pembaptis.
   *Yesus* - sang penyelamat, yang dipenuhi oleh kemuliaan Raja dan menyelamatkan hidup kita. Kristus hadir sebagai Raja dan Tuhan yang berkuasa atas hidup kita.

   Perbedaan figur raja inilah yang membuat hati Herodes _cemas-gelisah_. Adapun tiga keinginan Herodes untuk mencoba mengatasi kecemasan dan kegelisahannya, antara lain:
1. *Mendengar*
2. *Menjumpai*
3. *Mengakui*


1. *Mendengar.*
   Herodes ingin _mendengar_ kepastian _siapa sesungguhnya Yesus_ karena beritanya simpang siur. Itulah sebabnya ia ingin mencari berita dan _mendengar_ kepastian siapa Dia itu sebenarnya.

   Kecemasan Herodes bersumber pada ketakutannya akan kehilangan kekuasaan dan terbongkarnya kebobrokan moralnya.

   Disinilah kita melihat betapa kerdilnya jiwa Herodes sebagai raja; sekaligus mengajak kita untuk rajin mendengarkan sabda Allah agar kita lebih merasakan kehadiran-Nya.

2. *Menjumpai*
   Herodes ingin _menjumpai_ Yesus karena ingin membunuh Yesus, sebagaimana dia juga melakukannya terhadap Yohanes Pembaptis.
Herodes selalu melihat orang lain dalam dua sisi, memihak dia atau melawan dia.

   Disinilah kita melihat kekejaman Herodes sebagai raja; sekaligus menginspirasi kita untuk menjumpai Yesus sebagai sumber keselamatan.

3. *Mengakui*
   Herodes tahu dan _mengakui_ akan perbuatannya memenggal kepala Yohanes Pembaptis itu salah. Herodes _mengakui_ Yohanes Pembaptis adalah orang benar yang tidak bersalah.

   Disinilah kita melihat betapa gelisahnya seseorang yang melawan nuraninya sendiri. Maka kitapun diajak untuk selalu bertobat dan memohon kerahimanNya.

   Saudaraku, banyak orang masih dikuasai hawa nafsunya dan kekuatiran dirinya sendiri.
Jangan biarkan apapun atau siapapun memegang kendali atas diri kita selain Allah yang memiliki hidup kita.


Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus senantiasa menyertai kita sekeluarga yang membiarkan Kristus hadir dan merajai hati kita. Amin.

#


Rehar : Kamis. ; 280917.

Hag1:1-8; Mzm149:1-2,3-4,
5-6a, 9b; Luk.9:7-9.

Injil hari ini mengisahkan: " Ketika Herodes, raja wilayah Galilea, mendengar segala sesuatu yg terjadi, ia merasa cemas, sebab  ada orang yg mengatakan bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orng mati. Adalagi yg mengatakan bahwa Elia telah muncul kembali dan ada pula yg mengatakan bahwa seorang  dari nabi nabi zaman dahulu telah bangkit. tetapi herodes berkata:" Yohanes telah kupenggal kepalanya, Siapa gerangan Dia ini kabarnya  melakukan hal hal besar itu.?
Lalu ia berusaha  untuk dapat  bertemu dengan Yesus. ( Luk9:7-9).


Bagi seorang pemimpin yang Tamak seperti Herodes, Bila tampil seorang yang berpotensi bisa mengunggulinya. maka dia akan mencari berbagai cara untuk menyingkirkannya.
Keinginan seseorang untuk bertemu Yesus  sesungguhnya  baik, asal niatnya juga baik.  


Namun keinginan Herodes untuk bertemu Yesus dengan niat tidak baik  dan mau mencelakakan dan menyingkirkanNya
jadi pertemuan itu tidak membawa hal positif buat Herodes. 


"Yohanes telah kupenggal kepalanya, siapa gerangan Dia ini.yang kabarnya  melakukan hal hal besar itu? lalu ia berusaha untuk dapat bertemu dengan Yesus". (Luk 9:9 ).

Apa yang mendasari ketakutan Herodes ?


Herodes takut Yohanes bangkit dan menuntut balas kepadanya krn dia sudah memenggal kepalanya.


Kedua, Herodes takut Elia atau  para nabi terdahulu bangkit dan menuntut balas darah darinya.


Ketakutan dan kegelisahan  juga pasti pernah muncul dalam hidup kita.

 Bisa jadi kegelisahan itu juga sebagai teguran atau koreksi  atas apa yg tidak beres dalam hidup kita. 

 Bisa jadi ketakutan itu karena kita menyembunyikan sesuatu yg negatif dalam diri kita. Dan Roh Kudus dalam diri kita berkarya mengingatkan kita  inilah yang  sering disebut Hati Nurani.


Untuk mengatasinya buanglah segala hal negatif  termasuk pikiran negatif dan  dan berpikir dan berharaplah pada hal-hal  positif termasuk berpikir positif.  Maka kasih Tuhan akan selalu menyertai kita.


Bagaimana dengan anda ?

Masuklah dalam keheningan.
Cinta kasih Allah menyembuhkan dari ketakutan dan kegelisahan.

H   e   n    i     n     g.

Marilah berdoa:
Tuhan Yesus, ampunilah aku karena aku masih menyembunyikan kesalahan dan hal hal negatif dalam hidupku. Hatiku belum terbuka secara jujur apa adanya dalam segala hal. Ubahlah hatiku dan penuhi dengan Roh KudusMu, ya Tuhan  dan ubah lah menjadi hati yang baru yang selalu memuliakan Engkau. 

Sb Engkaulah Tuhan dan penyelamat kami. Bapa kami, kemuliaan, amin(ht).

#


SabdaNya Kamis  28 - 09 -17

Hagai 1 : 1-8

 Luk 9 : 7-9

Shalom,
Herodes raja wilayah Yudea adalah raja yg sangat arogan. Demi menyenangkan istri tidak sah nya, dg keji dia membunuh Yohanes Pembaptis yg sebenarnya dia percaya adalah seorang nabi.


Ktika mendengar Yesus dari wilayah Galilea mulai berkarya diwilayahnya dan ada sangat banyak orang yg selalu mengerumuniNya saat sedang mengajar, dia ingin untuk bertemu.


 Dia mulai ber tanya2 siapa sebenarnya Yesus. Dia dibayangi ketakutan sendiri, jangan2 Yesus adalah Yohanes Pembaptis yg telah bangkit dari kematiannya.

Secara ajaib, bangsa Israel yg sudah sangat tidak berdaya dan sudah 50 th hidup sebagai budak di Babel, dg bantuan raja Persia dapat kembali ketanah airnya. Para nabi yg hidup pada saat itu mengingatkan mereka bahwa itulah karya Tuhan yg Maha Rahim untuk menggenapi nubuat para nabi sebelumnya. Ketika mereka telah sampai ditanah airnya, Yahwe berbicara melalui nabi Hagai agar mereka segera membangun Bait Allah terlebih dahulu dari pada membangun rumah2 pribadi mereka sendiri. Hal ini sebagai wujud bahwa mereka tahu bersyukur kepada Tuhan dan menjadikan Yahwe diatas segalanya, termasuk kepentingan2  pribadi mereka.


Kalau mereka mengabaikan Firman ini, dan tetap mendahulukan kepentingan pribadi, mereka akan hidup dalam kegelisahan dan kehampaan : 'kamu menabur banyak tetapi membawa pulang sedikit. Kamu makan dan tetapi tidak sampai kenyang. Kamu minum tetapi tidak sampai puas. Kamu berpakaian tetapi badanmu tidak sampai panas. Orang yg bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yg ditaruh didalam pundi2 yg berlubang!' (Hagai 1: 6)

Mari kita periksa hidup kita saat ini. Sungguhkan Tuhan telah meraja didalam hati kita sehingga segala keinginanNya yg kita dahulukan? 


Ketika disakiti dan diperlakukan tidak adil, sebagai manusia kita ingin memberikan balasan yg setimpal. Tetapi Firman Tuhan meminta kita untuk mengampuni dan membiarkan pembalasan menjadi hak Allah (Rm 12:19).

Maukah kita mentaatinya?


Ketika mendapat peluang besar untuk mendapatkan keuntungan tetapi dg cara2 yg melawan kepantasan dan kejujuran, apakah kita berani untuk menolaknya karena sadar bahwa Tuhan tidak akan memberi kita kebahagiaan dg cara yg melawan kehendakNya?


Herodes terbelenggu kegelisahan karena dia telah mengabaikan Allah demi menyenangkan keluarganya dan harga dirinya sendiri.
Banyak orang yg hidup dalam kemewahan materi tetapi tidak berbahagia bahkan hidup dalam kehampaan  karena tidak sungguh2 menjadikan Tuhan sebagai Raja didalam hidup pribadinya. 


Ibadat mingguan mungkin tetap dilakukan tetapi itu lebih karena suatu tradisi atau karena takut kena kutukan Allah, dari pada karena kerinduan untuk bertemu Kristus dan menerima FirmanNya.


Semoga kita semakin hari akan semakin dapat menjadikan Tuhan sebagai Raja didalam kehidupan kita, agar damai sejahtera Allah menetap didalam hati dan pikiran kita.

#


Thursday, 28th SEPTEMBER
Luke 9:7-9

Herod the tetrarch heard of all that was done, and he was perplexed, because it was said by some that John had been raised from the dead, by some that Elijah had appeared, and by others that one of the old prophets had risen. Herod said, "John I beheaded; but who is this about whom I hear such things?" And he sought to see him.

If Herod sought to see Jesus… why didn't he go to Him? Everybody knew where to find Jesus. As king of Judea, Herod had everything he could wish for; what would a powerful and rich king want from a poor Rabbi who had nothing except a few disciples? 


The fact is that the tetrarch's house was full of things but his heart was empty, and as Pope Francis says: 'The emptier a person's heart is, the more he or she needs things to buy, own and consume.'

We are attracted by God like iron to a magnet, and nothing on earth will stop that attraction. God made us to be happy, and the only real and complete happiness can be found in Him: "You made us, Lord, for Yourself and our hearts are restless until they rest in You" (St. Augustine). 


To try to satisfy the longing for happiness with things is like scratching your itchy skin; it may relieve the discomfort for a few seconds, but the burning feeling eventually only gets worse. God wants to fill your heart up with His Love, but if the heart is full of 'junk' there is no more room for God's Love.

A young boy explained his conversion in an interview. When he was young his parents and grandparents had given him everything he wanted and more - tablet, smartphone, video games; he explained that he "had more gadgets in his room than the NASA research centre". But he wasn't happy. 


For his birthday, not knowing what to give him (since he had everything already), a family friend bought him a good edition of the Gospels. He was amused at the idea but he decided to read it, out of curiosity. There he found Jesus Christ, and was so fascinated by His Life and Death... that he changed his life and is now studying to become a priest: _'I was looking for Him'_ he said, _'but I didn't know it; I was trying to find God but I had so much junk in front of me that I couldn't see Him!'


Mary, my Mother, "may I seek Jesus, may I find Jesus, may I love Jesus." (St Josemaría)


Gbu all n hv a blessed Thursday.

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.