Friday, June 2, 2017

Kasih Menjembatani, Menciptakan Persatuan*Bacaan Liturgi 01 Juni 2017 Kamis Pekan Paskah VII PW S. Yustinus, Martir.

*Kasih Menjembatani, Menciptakan Persatuan*

TUHAN menciptakan manusia sebagai pribadi yang unik. Tiada satu pun manusia yang sama, bahkan yang terlahir kembar pun, pasti memiliki perbedaan.

Sebagai murid Kristus, hendaknya kita berusaha dengan sekuat tenaga untuk meminimalkan perbedaan dan mengutamakan persatuan.

Jadikan perbedaan yang ada sebagai sarana untuk saling mengisi, melengkapi dan menyempurnakan.

Kembangkan sikap saling menghormati dan menghargai agar ikatan persaudaraan semakin bertumbuh sehingga terjalin suatu kerja sama yang solid.

Mengetahui bahwa manusia yang dikasihiNya adalah insan yang rapuh dan lemah, Yesus mendoakan kita semua agar kita dapat bersatu, meneladani relasi Tritunggal Mahakudus, tiga pribadi yang berbeda, namun bersekutu dalam persatuan kasih.

Bersyukurlah atas kasihNya yang tanpa batas, dan mohon bimbingan serta rahmat kekuatan daripadaNya agar kita senantiasa memancarkan kasihNya di dalam seluruh perkataan dan perbuatan kita; yang akan memampukan kita untuk menjembatani jurang perbedaan, menciptakan kehidupan yang rukun dan damai.

#


Bacaan Liturgi 01 Juni 2017

Kamis Pekan Paskah VII
PW S. Yustinus, Martir

Bacaan Pertama
Kis 22:30;23:6-11
Hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.
Pembacaan dari Kisah Para Rasul:

Setelah Paulus ditangkap di kota Yerusalem,
kepala pasukan ingin mengetahui dengan teliti
apa yang dituduhkan orang-orang Yahudi kepada Paulus.
Karena itu ia menyuruh mengambil Paulus dari penjara
dan memerintahkan supaya
imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama berkumpul.
Lalu ia membawa Paulus dari markas
dan menghadapkannya kepada mereka.

Paulus tahu bahwa
sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki
dan sebagian termasuk golongan orang Farisi.
Oleh karena itu ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya,
"Hai saudara-saudaraku,
aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi;
aku dihadapkan ke Mahkamah ini,
karena aku mengharap kebangkitan orang mati."

Ketika Paulus berkata demikian,
timbullah perpecahan
antara orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki,
dan terbagi-bagilah orang banyak itu.

Sebab orang-orang Saduki mengatakan,
bahwa tidak ada kebangkitan, dan tidak ada malaikat atau roh,
tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya.
Maka terjadilah keributan besar.
Beberapa ahli Taurat dari golongan Farisi tampil ke depan
dan membantah dengan keras, katanya,
"Kami sama sekali tidak menemukan sesuatu yang salah pada orang ini!
Barangkali ada roh atau malaikat yang telah berbicara kepadanya."
Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut,
kalau-kalau mereka akan mengoyak-ngoyak Paulus.
Karena itu ia memerintahkan pasukan supaya turun ke bawah
dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka
lalu membawanya ke markas.

Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisi Paulus
dan berkata kepadanya,
"Kuatkanlah hatimu,
sebab sebagaimana engkau dengan berani
telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem,
demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur
Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10.11
R:1
Jagalah aku, ya Tuhan,
sebab pada-Mu aku berlindung.


*Jagalah aku, ya Allah,
sebab pada-Mu aku berlindung.
Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku.
Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku,
Engkau sendirilah
yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.

*Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku,
pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku.
Aku senantiasa memandang kepada Tuhan;
karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.

*Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai,
dan tubuhku akan diam dengan tenteram;
sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati,
dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.

*Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan;
di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah,
di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

Bait Pengantar Injil
Yoh 17:21
Semoga mereka semua menjadi satu,
sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku
dan Aku di dalam Engkau,
supaya dunia percaya
bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.


Bacaan Injil
Yoh 17:20-26
Supaya mereka sempurna menjadi satu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Dalam perjamuan malam terakhir,
Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi para pengikut-Nya,
"Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa,
tetapi juga untuk orang-orang,
yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;
supaya mereka semua menjadi satu,
sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku
dan Aku di dalam Engkau,
agar mereka juga di dalam Kita,
supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

Aku telah memberikan kepada mereka
kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku,
supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:
Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku,
supaya mereka sempurna menjadi satu,
agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku,
dan bahwa Engkau mengasihi mereka,
sama seperti Engkau mengasihi Aku.

Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada,
mereka juga berada bersama-sama dengan Aku,
yakni mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku,
agar mereka memandang kemuliaan-Ku
yang telah Engkau berikan kepada-Ku,
sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.

Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau,
tetapi Aku mengenal Engkau,
dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku;
dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka
dan Aku akan memberitahukannya,
supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka
dan Aku di dalam mereka."

Demikianlah Injil Tuhan.

#


Mutiara Iman

BERANI BERSAKSI
1 Juni 2017

"Kuatkanlah hatimu.." (Kis 23:11)

Lectio
Kis 22:30; 23:6-11; Mzm 16:1-2a, 5,7-8,9-10,11; Yoh 17:20-26

Ketika sedang piket jaga malam, suster Sandra dipanggil pasien, yang berkata :
"Suster, saya merasa takut dan kesepian. Apakah yang harus saya lakukan?"
Awalnya Sandra bingung, lalu ia berkata :
"Boleh saya doakan bapak sesuai dengan iman saya?"
Pasien itu menganggukan kepalanya. Lalu Sandra MENENGADAH ke atas dan berdoa, dan setelah itu dia menyanyikan lagu pujian untuk memuji Tuhan.
"Bagaimana perasaanya Pak?" tanya Sandra.
"Saya jauh lebih lega dan damai. Bagaimana suster bisa melakukannya?"
Lalu Sandra berkata :
"Sejak SD saya besar di gereja Pak. Belajar bernyanyi pujian, berdoa, dan membaca Kitab Suci. Suatu saat ketika saya SMP, saya mendoakan Ibu saya yang sedang sakit keras. Tuhan mendengar doa saya. Tidak lama kemudian Ibu sembuh dan kami berdua memuji Allah."
Lalu dengan mata berkaca-kaca, pasien itu berkata :
"Syukur kepada Allah."

Tuhan berkata kepada Paulus :
"Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem."

Hidup kita adalah BERANI mewartakan Kristus yang bangkit.

Oratio
Datanglah ya Roh Kudus, penuhi hati umat-Mu dengan MENGATASI segala PERBEDAAN. Amin

Missio
Marilah dengan penuh semangat kita MELAYANI sesama.
Have a Blessed Thursday.

#



No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.