*Kehidupan Kekal*
MENANGGAPI pertanyaan orang Saduki yang tidak percaya akan adanya kebangkitan dan kehidupan kekal, dengan tegas Yesus menyatakan bahwa mereka orang-orang sesat.
Mereka sudah membaca kitab Musa, yang di dalamnya tertulis firman Allah yang berbunyi bahwa Ia adalah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Allah bukanlah Allah orang mati melainkan Allah orang hidup. Namun mereka tetap tidak mengerti akan Kitab Suci dan kuasa Allah.
Ketika manusia pertama jatuh ke dalam dosa, memang tercipta jurang yang tak terseberangi, yang memisahkan manusia dari Allah. Namun karena Allah sangat mencintai manusia, diutusNya putra TunggalNya, Yesus Kristus, agar manusia memperoleh keselamatan.
Lewat penderitaan, wafat dan kebangkitanNya, maut telah dikalahkan, relasi manusia dengan Allah dipulihkan kembali. Dengan demikian, kematian bukan akhir dari segalanya; kematian merupakan awal dari sebuah kehidupan baru. Karena hidup bukan dimusnahkan melainkan diubah.
Saat dibangkitkan, manusia dianugerahi tubuh spiritual, yang membuat manusia dapat menjalani hidup abadi seperti para malaikat di surga.
Kehidupan di dunia hanya bersifat sementara, oleh sebab itu kita harus mempersiapkan diri sedini mungkin untuk menjalani hidup seturut ajaranNya, agar ketika saat kita tiba, didapatiNya kita tetap setia kepadaNya sehingga kita diperkenankan untuk masuk ke dalam rumah Bapa, menikmati kehidupan kekal bersamaNya.
MENANGGAPI pertanyaan orang Saduki yang tidak percaya akan adanya kebangkitan dan kehidupan kekal, dengan tegas Yesus menyatakan bahwa mereka orang-orang sesat.
Mereka sudah membaca kitab Musa, yang di dalamnya tertulis firman Allah yang berbunyi bahwa Ia adalah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Allah bukanlah Allah orang mati melainkan Allah orang hidup. Namun mereka tetap tidak mengerti akan Kitab Suci dan kuasa Allah.
Ketika manusia pertama jatuh ke dalam dosa, memang tercipta jurang yang tak terseberangi, yang memisahkan manusia dari Allah. Namun karena Allah sangat mencintai manusia, diutusNya putra TunggalNya, Yesus Kristus, agar manusia memperoleh keselamatan.
Lewat penderitaan, wafat dan kebangkitanNya, maut telah dikalahkan, relasi manusia dengan Allah dipulihkan kembali. Dengan demikian, kematian bukan akhir dari segalanya; kematian merupakan awal dari sebuah kehidupan baru. Karena hidup bukan dimusnahkan melainkan diubah.
Saat dibangkitkan, manusia dianugerahi tubuh spiritual, yang membuat manusia dapat menjalani hidup abadi seperti para malaikat di surga.
Kehidupan di dunia hanya bersifat sementara, oleh sebab itu kita harus mempersiapkan diri sedini mungkin untuk menjalani hidup seturut ajaranNya, agar ketika saat kita tiba, didapatiNya kita tetap setia kepadaNya sehingga kita diperkenankan untuk masuk ke dalam rumah Bapa, menikmati kehidupan kekal bersamaNya.
#
Bacaan Liturgi 07 Juni 2017
Rabu Pekan Biasa IX
Bacaan Pertama
Tb 3:1-11a.13.16-17
Permohonan Tobit dan Sara di hadapan kemuliaan Allah dikabulkan.
Rabu Pekan Biasa IX
Bacaan Pertama
Tb 3:1-11a.13.16-17
Permohonan Tobit dan Sara di hadapan kemuliaan Allah dikabulkan.
Pembacaan dari Kitab Tobit:
Pada waktu itu Tobit bersedih hati, mengeluh dan menangis.
Dengan keluh kesah ia berdoa begini,
"Engkau adil, ya Tuhan, dan adillah semua perbuatan-Mu.
Segala tindakan-Mu penuh belas kasih dan kebenaran.
Engkaulah hakim atas dunia semesta.
Oleh sebab itu, ya Tuhan, ingatlah akan daku, pandanglah aku.
Jangan aku Kauhukum sekedar segala dosa dan kekhilafanku
atau setimpal dengan dosa nenek moyangku!
Aku telah berdosa di hadapan-Mu dan melanggar segala perintah-Mu.
Maka kami Kauserahkan untuk dirampasi, ditawan dan dibunuh.
Kami Kaujadikan sindiran dan tertawaan,
orang ternista di tengah sekalian bangsa
di mana kami Kaucerai-beraikan.
Memang tepatlah hukuman-Mu,
jika kini aku Kauperlakukan sekedar segala dosaku.
Karena kami tidak memenuhi perintah-perintah-Mu,
dan tidak hidup baik di hadapan-Mu.
Kini berbuatlah kepadaku sekehendak-Mu,
sudilah mencabut nyawaku,
sehingga lenyaplah aku dari muka bumi dan kembali menjadi debu.
Sebab mati lebih berguna bagiku dari hidup.
Karena aku harus mengalami nista dan fitnah,
dan sangat sedih rasa hatiku.
Ya Tuhan, biarlah aku lepas dari susah ini,
biarlah aku lenyap menuju tempat abadi.
Janganlah wajah-Mu Kaupalingkan dari padaku, ya Tuhan.
Lebih bergunalah mati saja
daripada melihat banyak susah dalam hidupku.
Sebab kalau mati, tidak dapat lagi aku mendengar nista."
Pada hari yang sama terjadilah
bahwa Sara, puteri Raguel, di kota Ekbatana di negeri Media
mendengar dirinya dihina
oleh seorang pelayan perempuan ayahnya.
Adapun Sara itu sudah diperisterikan kepada tujuh pria.
Tetapi mereka semua dibunuh oleh Asmodeus, setan jahat,
sebelum Sara bersatu mereka
sebagaimana layaknya seorang isteri.
Kata pelayan itu kepada Sara,
"Engkau sendirilah yang membunuh para suamimu!
Engkau sudah diperisterikan kepada tujuh orang,
tetapi tidak ada seorangpun yang kaunikmati!
Masakan kami kaucambuki karena mereka mati!
Baiklah engkau menyusul mereka saja, supaya kami tidak pernah
melihat seorang putera atau puteri dari engkau!"
Maka pada hari itu juga Sara sangat sedih hati,
lalu menangis tersedu-sedu.
Kemudian ia naik ke bilik atas kepunyaan ayahnya
dengan maksud menggantung diri.
Tetapi berpikirlah ia dalam hati,
"Kiranya ayahku nanti dinistakan karena hal itu
dan orang akan berkata kepadanya,
'Bapa hanya punya satu puteri kesayangan.
Celaka Bapa, ia telah menggantung diri.'
Niscaya karena sedihnya,
ayahku yang lanjut umur itu akan mati.
Lebih baik aku tidak menggantung diri,
melainkan berdoa kepada Tuhan, supaya aku mati saja
sehingga tak usah mendengar lagi nista selama hidupku."
Segera Sara menadahkan tangannya, lalu berdoa, katanya,
"Terpujilah Engkau, ya Allah penyayang!
Aku mengarahkan mataku kepada-Mu.
Semoga aku dilenyapkan saja dari muka bumi,
sebab aku tidak mau lagi mendengar nista."
Pada saat itu juga kedua orang tersebut, yakni Tobit dan Sara,
dikabulkan permohonannya di hadapan kemuliaan Allah.
Allah mengutus Rafael untuk menyembuhkan kedua-duanya,
yaitu dengan menghapus bintik-bintik putih dari mata Tobit,
sehingga ia dapat melihat cahaya Allah dengan matanya sendiri,
dan dengan memberikan Sara, puteri Raguel, kepada Tobia, putera Tobit, sebagai isteri,
dan dengan melepaskannya dari Asmodeus, setan jahat itu.
Memang Tobia lebih berhak memperoleh Sara
dari semua orang lain yang ingin memperisteri dia.
Pada saat yang sama
Tobit kembali dari pelataran masuk ke rumahnya,
dan Sara, puteri Raguel, turun dari bilik atas itu.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Mzm 25:2-4a.4b-5ab.6-7bc.8-9
R:1b
Kepada-Mu, ya Tuhan, kuarahkan jiwaku.
*Allahku, kepada-Mu aku percaya;
janganlah kiranya aku mendapat malu;
janganlah musuh-musuhku beria-ria atas diriku.
*Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan,
tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku.
Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku,
sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
*Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan,
sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala.
Ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu,
oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
*Tuhan itu baik dan benar;
sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat.
Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum,
dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
Bait Pengantar Injil
Yoh 11:25a.26
Akulah kebangkitan dan kehidupan.
Barangsiapa percaya kepada-Ku, tak akan mati.
Bacaan Injil
Mrk 12:18-27
Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Pada suatu hari, datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki,
yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan.
Mereka bertanya kepada-Nya,
"Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita,
'Jika seseorang yang mempunyai saudara laki-laki,
mati dengan meninggalkan seorang isteri
tetapi tidak meninggalkan anak,
saudaranya harus kawin dengan isterinya itu
dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya.'
Ada tujuh orang bersaudara.
Yang pertama kawin dengan seorang wanita,
lalu mati tanpa meninggalkan keturunan.
Maka yang kedua mengawini dia,
tetapi juga mati tanpa meninggalkan keturunan.
Demikian juga yang ketiga.
Dan begitulah seterusnya,
ketujuh-tujuhnya tidak meninggalkan keturunan.
Akhirnya wanita itu pun mati.
Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit,
siapakah yang menjadi suami perempuan itu?
Sebab ketujuh-tujuhnya telah beristerikan dia."
Jawab Yesus kepada mereka,
"Kalian sesat,
justru karena kalian tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah.
Sebab di masa kebangkitan orang mati,
orang tidak kawin atau dikawinkan;
mereka hidup seperti malaikat di surga.
Mengenai kebangkitan orang mati,
tidakkah kalian baca dalam kitab Musa,
yaitu dalam ceritera tentang semak berduri,
bahwa Allah bersabda kepada Musa,
'Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub?
Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.
Kamu benar-benar sesat."
Demikianlah Injil Tuhan.
#
Mutiara Iman
BERDOA
7 Juni 2017
"..dikabulkan permohonannya di hadapan kemuliaan Allah" (Tob 3:16)
Lectio
Tob 3:1-11a, 16-17a; Mzm 25:2-4a, 4b-5ab, 6-7bc, 8-9; Mrk 12:18-27
Lalu Paul masuk ke ruang DOA dalam rumahnya yang sudah TIDAK PERNAH didatanginya sejak dia dipromosikan menjadi Direktur.
BERDOA
7 Juni 2017
"..dikabulkan permohonannya di hadapan kemuliaan Allah" (Tob 3:16)
Lectio
Tob 3:1-11a, 16-17a; Mzm 25:2-4a, 4b-5ab, 6-7bc, 8-9; Mrk 12:18-27
Lalu Paul masuk ke ruang DOA dalam rumahnya yang sudah TIDAK PERNAH didatanginya sejak dia dipromosikan menjadi Direktur.
Ketika masuk ruangan itu, TERDENGAR lagu Rohani sendu, lalu TERINGAT lah masa-masa indah ketika masih OMK di mana Paul begitu dekat dengan Tuhan dan dia selalu melayani-Nya dan sesama. Lalu dia pun terduduk di lantai dan sambil memandang Salib dia BERDOA :
"Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosaku dan selamatkanlah aku."
"Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosaku dan selamatkanlah aku."
Setelah selesai berdoa, dia pun keluar dari ruang doa, memeluk Dina dan berkata :
"Maafkan saya mam. Terima kasih kamu telah MEMBAWAKU kembali ke tempat yang dulu kita selalu bersama."
Dina pun memeluk suaminya dengan tangisan bahagia karena suaminya telah KEMBALI."
Pada saat itu juga kedua orang itu, yakni Tobit dan Sara, dikabulkan permohonannya di hadapan kemuliaan Allah.
Segala DOA yang didaraskan dengan SEPENUH HATI berkenan pada ALLAH.
Oratio
Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah itu kepadaku. Amin
Missio
Marilah kita selalu MEMUJI ALLAH setiap saat.
Have a Blessed Wednesday.
#
"DALAM KRISTUS ADA KEBANGKITAN"
Bacaan Liturgi 07 Juni 2017
Rabu Pekan Biasa IX
Bacaan Pertama Tb 3:1-11a.13.16-17
Mazmur 25:2-4a.4b-5ab.6-7bc.8-9. Injil Markus 12:18-27.
Injil Markus 12: 27b, menulis.
Yesus berkata:" Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."
Pada saat mengikuti perayaan Ekaristi untuk mendoakan arwah seseorang, kita selalu di ingatkan akan kebenaran iman kita.
Pada saat kita di baptis, maka kita turut mati bersama Kristus, dan ikut bangkit bersama Dia pula. Melalui pembaptisan kita diangkat menjadi pengikut Kristus. Kristus wafat, maka kita ikut mati bersama Dia. Saat Kristus bangkit, kita pun bangkit bersama Dia. Dalam Kristus ada kebangkitan, maka kematian tidak ada padaNya, yang ada hanya kehidupan.
Kristus bagi kita adalah jalan, kebenaran dan hidup. Melalui Kristus kita mendapatkan jalan untuk memperoleh kebenaran dan hidup. Kristus telah bangkit dengan mulia, maka kita para pengikutNya juga turut bangkit bersama Dia.
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah jalan, kebenaran dan kehidupan. Semoga aku yang menjadi pengikutMu kelak juga turut bangkit mulia bersama Engkau dalam Kerajaan Surga. Amin.
Met Hari Rabu.
#
🐼/div>
St Justin (100–165) was a brilliant philosopher who discovered the Christian faith and left everything to place his intelligence and talents at the service of Christ. He produced a huge number of writings in defence of our Faith. When the time came, he gave the ultimate witness to his faith with his life. We still preserve the record of his trial, during which, the Prefect Rusticus said: 'Sacrifice, all of you, to the gods. If you do not obey, you will be tortured without mercy'. Justin replied: 'That is our desire, to be tortured for Our Lord, Jesus Christ, and so to be saved, for that will give us salvation and firm confidence at the more terrible universal tribunal of Our Lord and Saviour'. He and his companions were scourged and beheaded. They lost their heads rather than lose their hope in the resurrection.
Holy Mary, Our Hope, help me to remember always, especially in difficult times, that there is a Life after this, and that
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah jalan, kebenaran dan kehidupan. Semoga aku yang menjadi pengikutMu kelak juga turut bangkit mulia bersama Engkau dalam Kerajaan Surga. Amin.
Met Hari Rabu.
#
🐼/div>
Wednesday, 7th JUNE
Mark 12:18-27
And Sadducees came to him, who say that there is no resurrection; and...Jesus said to them, "as for the dead being raised, have you not read in the book of Moses, in the passage about the bush, how God said to him, 'I am the God of Abraham, and the God of Isaac, and the God of Jacob? He is not God of the dead, but of the living; you are quite wrong."
The Sadducees didn't believe in resurrection, Heaven or life after death. Jesus had to explain to them very clearly that there is a Heaven and that man was meant to live forever.
Mark 12:18-27
And Sadducees came to him, who say that there is no resurrection; and...Jesus said to them, "as for the dead being raised, have you not read in the book of Moses, in the passage about the bush, how God said to him, 'I am the God of Abraham, and the God of Isaac, and the God of Jacob? He is not God of the dead, but of the living; you are quite wrong."
The Sadducees didn't believe in resurrection, Heaven or life after death. Jesus had to explain to them very clearly that there is a Heaven and that man was meant to live forever.
God is 'God of the living', because all the people that have lived in the past still exist. Life without Heaven doesn't make any sense, like a marathon without a finish line, running for no purpose. As we pray in the Creed: we 'look forward to the resurrection of the dead and the life of the world to come' because we were made for it, for an intimate and eternal friendship with God.
St Justin (100–165) was a brilliant philosopher who discovered the Christian faith and left everything to place his intelligence and talents at the service of Christ. He produced a huge number of writings in defence of our Faith. When the time came, he gave the ultimate witness to his faith with his life. We still preserve the record of his trial, during which, the Prefect Rusticus said: 'Sacrifice, all of you, to the gods. If you do not obey, you will be tortured without mercy'. Justin replied: 'That is our desire, to be tortured for Our Lord, Jesus Christ, and so to be saved, for that will give us salvation and firm confidence at the more terrible universal tribunal of Our Lord and Saviour'. He and his companions were scourged and beheaded. They lost their heads rather than lose their hope in the resurrection.
Holy Mary, Our Hope, help me to remember always, especially in difficult times, that there is a Life after this, and that
*it is worthwhile to fight for it!*
It's worthwhile to leave everything I have to leave and do anything it takes to 'get a Life' - an eternal one, of course.
"Can you imagine what it will be like to arrive there and meet God, to see that beauty, that love which is poured out into our hearts, which satisfies without satiating? Eye has not seen, nor ear heard...' It's worthwhile my children, it's worthwhile" (St. Josemaría).
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.