Tuesday, June 6, 2017

Bacaan Liturgi 06 Juni 2017Selasa Pekan Biasa IXPF S. Norbertus, Uskup.

*Keseimbangan Hidup*

SABDA Yesus pada hari ini mengajarkan kita semua agar seimbang dalam menjalani hidup.
Jangan hanya berfokus pada yang satu dan mengabaikan yang lain.

Tanpa keseimbangan, kehidupan kita akan timpang. Sebaliknya, dengan keseimbangan, hidup kita akan membuahkan keharmonisan.

Untuk itu, di dalam  menjalani kehidupan ini, kita harus menerapkan hal-hal berikut:

* Kasih kepada Allah harus terwujud di dalam kasih kepada sesama. Dan kasih terhadap sesama harus dilandasi oleh kasih kepada Allah. Sadari bahwa Hukum Kasih ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

* Karya dan pelayanan harus dilandasi doa. Tanpa dukungan doa, hanya berkarya dan melayani terus menerus, membuat kita menjadi lelah, jenuh dan mengalami kekeringan. Pada akhirnya karya dan pelayanan kita menjadi suatu rutinitas belaka tanpa dijiwai kasih. Sebaliknya, berdoa saja tanpa berusaha sedikitpun untuk berkarya dan melayani, sama halnya dengan iman tanpa perbuatan, yang pada hakikatnya adalah mati.

* Kehidupan menggereja tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bermasyarakat. Sebagai anggota gereja yang baik, kita harus mau ikut terlibat dan memberikan kontribusi yang positif dan berharga bagi masyarakat sekitar. Jangan bersikap eksklusif, karena tanpa kesediaan untuk berbaur dan berkecimpung di dalam masyarakat, maka sikap dan tindakan kita hanya akan memperlebar jurang pemisah.

Mari mohon rahmat kebijaksanaan dan pengendalian diri daripadaNya, agar kita dapat menjadi warga gereja dan warga masyarakat yang baik, hidup seimbang seturut kehendakNya.
#

Bacaan Liturgi 06 Juni 2017

Selasa Pekan Biasa IX
PF S. Norbertus, Uskup.

Bacaan Pertama

Tb 2:10-23
Semakin aku diolesnya dengan obat, semakin buta mataku,
karena bintik-bintik putih itu.
Pembacaan dari Kitab Tobit:

Pada malam sesudah menguburkan jenazah,
Aku, Tobit, membasuh diri.
Lalu aku pergi ke pelataran rumah
dan tidur dekat pagar temboknya.
Mukaku tidak tertudung karena udara panas.

Aku tidak tahu bahwa ada burung pipit di tembok
tepat di atas diriku.
Maka jatuhlah tahi hangat ke dalam mataku,
lalu muncullah bintik-bintik putih.
Aku pun lalu pergi kepada tabib untuk berobat.
Tetapi semakin aku diolesnya dengan obat,
semakin buta mataku karena bintik-bintik putih itu,
sampai buta sama sekali.
Empat tahun lamanya aku tidak dapat melihat.
Semua saudaraku merasa sedih karena aku.
Dua tahun lamanya aku dipelihara oleh Ahikar
sampai ia pindah ke kota Elumais.

Di masa itu isteriku Hana mulai memborong pekerjaan wanita.
Pekerjaan itu pun diantarkannya kepada para pemesan
dan ia diberi upahnya.
Pada suatu hari, yaitu tanggal tujuh bulan Dustrus,
diselesaikannya sepotong kain,
lalu diantarkannya kepada pemesan.
Seluruh upahnya dibayar,
dan ditambah juga seekor anak kambing jantan untuk dimakan.
Tetapi setibanya di rumahku anak kambing itu mengembik.
Maka aku memanggil isteriku dan bertanya,
"Dari mana anak kambing itu? Apa itu bukan curian?
Kembalikanlah kepada pemiliknya!
Sebab kita tidak boleh makan barang curian!"

Sahut isteriku,
"Kambing itu diberikan kepadaku sebagai tambahan upah."
Tetapi aku tidak percaya kepada isteriku.
Maka kusuruh dia
mengembalikan anak kambing itu kepada pemiliknya.
Karena perkara itu, aku sangat malu karena isteriku.
Tetapi dia membantah, katanya, "Apa gunanya kebajikanmu?
Apa faedahnya semua amalmu itu?
Lihat saja apa gunanya bagimu!"

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur
Mzm 112:1-2.7bc-8.9
R:7c
Hati orang jujur teguh,
penuh kepercayaan kepada Tuhan.

*Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan,
yang sangat suka kepada segala perintah-Nya.
Anak cucunya akan perkasa di bumi;
keturunan orang benar akan diberkati.

*Ia tidak takut kepada kabar buruk,
hatinya tabah, penuh kepercayaan kepada Tuhan.
Hatinya teguh, ia tidak takut.
Sehingga ia mengalahkan para lawannya.

*Ia murah hati, orang miskin diberinya derma;
kebajikannya tetap untuk selama-lamanya,
tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

Bait Pengantar Injil
Ef 1:17-18
Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus
menerangi mata budi kita
agar kita mengenal harapan panggilan kita.


Bacaan Injil
Mrk 12:13-17
Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar,
dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Pada waktu itu
beberapa orang Farisi dan Herodian disuruh menghadap Yesus,
untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan.
Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya,
"Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur.
Engkau tidak takut kepada siapa pun,
sebab Engkau tidak mencari muka,
tetapi dengan jujur mengajar jalan Allah.
Nah, bolehkah kita membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?

Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka,
lalu berkata kepada mereka, "Mengapa kamu mencobai Aku?
Tunjukkanlah suatu dinar untuk Kulihat!"
Mereka menunjukkan sekeping dinar.
Lalu Yesus bertanya, "Gambar dan tulisan siapakah ini?"
Jawab mereka, "Gambar dan tulisan Kaisar."

Maka kata Yesus kepada mereka,
"Berikanlah kepada Kaisar apa yang menjadi hak Kaisar,
dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah!"
Mereka sangat heran mendengar Dia.

Demikianlah Injil Tuhan.
#



Sent from KH.

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.