*Makna Mengikuti Yesus*
PETRUS mendapatkan teguran keras dari Yesus karena ia memiliki persepsi yang keliru tentang siapa Yesus.
Yesus bukanlah raja dunia yang datang untuk membebaskan bangsa Israel dari penjajahan bangsa Romawi, lewat perang dan kekerasan.
Melainkan, Anak Manusia yang diutus Bapa untuk membebaskan seluruh umat manusia dari kekuasaan dosa, lewat jalan kasih dan pengurbanan diri.
Pengenalan dan pemahaman yang benar tentang pribadi Yesus, tentunya akan sangat berpengaruh terhadap sikap hidup kita.
Dengan mengambil keputusan untuk menjadi muridNya, kita sadar bahwa kita pun harus mau menerima konsekuensi dari pilihan kita, yakni memperkenankan Dia untuk membentuk dan mengubah kita sesuai dengan kehendak dan rencanaNya, serta bersedia ikut ambil bagian dalam menapaki jalan salibNya.
Yesus menjanjikan kehidupan kekal bagi siapa saja yang setia kepadaNya. Oleh sebab itu, marilah kita menjadi duta kasihNya di dunia ini, meskipun berbagai kesulitan dan penderitaan mendera kehidupan kita.
Semoga kelak kita boleh menikmati kebahagiaan bersamaNya di dalam kerajaan surga.
#
Bacaan Liturgi 16 Februari 2017
Kamis Pekan Biasa VI
Bacaan Pertama
Kej 9:1-13
Lalu Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya serta berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi.
Akan takut dan akan gentar kepadamu segala binatang di bumi dan segala burung di udara, segala yang bergerak di muka bumi dan segala ikan di laut; ke dalam tanganmulah semuanya itu diserahkan.
Segala yang bergerak, yang hidup, akan menjadi makananmu. Aku telah memberikan semuanya itu kepadamu seperti juga tumbuh-tumbuhan hijau.
Hanya daging yang masih ada nyawanya, yakni darahnya, janganlah kamu makan.
Tetapi mengenai darah kamu, yakni nyawa kamu, Aku akan menuntut balasnya; dari segala binatang Aku akan menuntutnya, dan dari setiap manusia Aku akan menuntut nyawa sesama manusia.
Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri.
Dan kamu, beranakcuculah dan bertambah banyak, sehingga tak terbilang jumlahmu di atas bumi, ya, bertambah banyaklah di atasnya."
Berfirmanlah Allah kepada Nuh dan kepada anak-anaknya yang bersama-sama dengan dia:
"Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan keturunanmu,
dan dengan segala makhluk hidup yang bersama-sama dengan kamu: burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi yang bersama-sama dengan kamu, segala yang keluar dari bahtera itu, segala binatang di bumi.
Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak ini tidak ada yang hidup yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi."
Dan Allah berfirman: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya:
Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi.
Mazmur
Mzm 102:16-18.19-21.29.22-23
R:20b
Tuhan memandang dari surga ke bumi.
*Bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan,
dan semua raja bumi akan kemuliaan-Mu,
bila Engkau sudah membangun Sion,
dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu;
bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa,
dan tidak memandang hina doa mereka.
*Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian,
dan bangsa yang akan diciptakan nanti memuji-muji Tuhan,
sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus,
Tuhan memandang dari sorga ke bumi,
untuk mendengarkan keluhan orang tahanan,
untuk membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati.
*Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram,
dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu.
supaya nama Tuhan diceritakan di Sion,
dan Dia dipuji-puji di Yerusalem,
apabila para bangsa berkumpul bersama-sama
dan kerajaan-kerajaan berhimpun untuk beribadah kepada Tuhan.
Bacaan Injil
Mrk 8:27-33
Engkaulah Kristus…
Anak Manusia harus menderita banyak.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Pada suatu hari
Yesus bersama murid-murid-Nya pergi ke kampung-kampung
di sekitar Kaisarea Filipi.
Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya,
"Kata orang,
siapakah Aku ini?"
Para murid menjawab,
"Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis,
ada juga yang mengatakan: Elia,
ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi."
Yesus bertanya lagi kepada mereka,
"Tetapi menurut kamu,
siapakah Aku ini?"
Maka Petrus menjawab, "Engkau adalah Mesias!"
Dan Yesus melarang mereka dengan keras,
supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun tentang Dia.
Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka,
bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan.
Ia akan ditolak oleh para tua-tua,
imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat,
lalu dibunuh, dan bangkit sesudah tiga hari.
Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang.
Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur-Nya.
Maka berpalinglah Yesus
dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus,
kata-Nya, "Enyahlah Iblis!
Sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah,
melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Demikianlah Injil Tuhan.
#
Allah Bapa sangat mengasihi terhadap manusia, dari saat nabi Nuh sampai saat raja-raja terus sampai saat Yesus dan sampai selamanya.
Saat nabi Nuh, kebebasan manusia disalahgunakan untuk berbuat jahat, sehingga Allah mengirim hujan 40 hari 40 malam, sehingga bumi mengalami air bah.
Namun setelah itu, Allah berfirman agar nabi Nuh dan anak-anaknya untuk "Beranakcuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi... Aku telah memberikan semuanya '(tumbuh-tumbuhan, ikan, burung)' itu kepadamu..."
Allah yang Maha Kuasa dan Maha Kasih juga menjanjikan kehidupan tanpa bencana air bah lagi.
" Kuadakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak ini tidak ada yang hidup yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi... Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi. "
Saat raja-raja, kembali kebebasan manusia disalahgunakan untuk berbuat jahat, sehingga Allah membiarkan musuh-musuh mereka berkuasa.
Namun bila umatNya berseru dan kembali beribadah kepadaNya, Allah menolong mereka.
"Tuhan memandang dari sorga ke bumi,
untuk mendengarkan keluhan orang tahanan,untuk membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati."
Sayang... Mereka suka melupakan penyertaanNya dan mencari kesenangan sendiri.
Saat Yesus, kembali kebebasan manusia disalahgunakan untuk berbuat jahat, munafik sehingga Allah mengaruniakan PutraNya agar manusia bisa bebas dari dosa-dosanya.
Petrus, muridNya menjawab dengan sangat tepat tentang siapa Yesus.
"Engkau adalah Mesias!"
Tapi sifat kemanusiaan Petrus yang selalu mencari yang enak dan menolak segala sengsara, penderitaan, langsung tergerak saat Yesus berkata, "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan.
Ia akan ditolak oleh para tua-tua,imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat,
lalu dibunuh, dan bangkit sesudah tiga hari."
Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur-Nya.
Maka berpalinglah Yesus
dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus,
kata-Nya,
"Enyahlah Iblis!
Sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah,
melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Apakah Petrus "salah" dengan ucapannya ?
Bukankah perkataan Petrus menunjukkan kebaikan dan perhatiannya kepada Yesus ?
Bagaimana dengan kita ?
Apa jawaban kita jika ditanya Yesus
"menurut kamu,
siapakah Aku ini?"
Apa jawaban & tindakan kita jika Yesus (baca: keluarga/ sahabat dekat kita) mengatakan bahwa dia akan mengalami penderitaan ?
Berkat Kasih Allah selalu menyertai kita semua selamanya.
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.