Waspada Terhadap Kemunafikan Dan Ambisi Yang Tak Terkendali
DALAM sabdaNya pada hari ini, Yesus mengingatkan kita semua agar bersikap waspada terhadap cara-cara hidup yang tidak berkenan bagiNya, seperti:
* Sikap munafik dan kesombongan rohani yang akan menyeret kita menjadi orang yang gila hormat, yang selalu mengutamakan kesalehan lahiriah daripada kesucian rohani. Semua tindakan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan pujian dan penghormatan dari orang sekitar.
* Ambisi yang berlebihan terhadap hal-hal duniawi akan membuat kita menjadi orang yang gila harta dan kekuasaan sehingga segala cara dihalalkan, termasuk melanggar perintahNya, demi memperoleh semua yang diidam-idamkan.
Sadari bahwa kedua sikap tersebut akan mempengaruhi hidup kita. Dengan selalu mengutamakan kepentingan pribadi di atas segalanya, maka lambat laun mata rohani kita menjadi buta dan kita pun menutup diri terhadap sapaan dan teguranNya.
Mari arahkan hati kepada Tuhan, jangan hanya fokus kepada perkara duniawi saja. Selalu berelasi denganNya untuk menimba kekuatan daripadaNya agar kita dimampukan untuk menjauhkan diri dari segala pengaruh yang jahat. Mohon bimbinganNya agar kita selalu dapat hidup seturut kehendakNya.
#
Bacaan Liturgi 14 Februari 2017
Selasa Pekan Biasa VI
PW S. Sirilus, Rahib, dan Metodius, Uskup
Bacaan Pertama
Kej 6:5-8;7:1-5.10
Aku akan menghapuskan manusia yang Kuciptakan dari muka bumi.
Pembacaan dari Kitab Kejadian:
Tuhan melihat bahwa kejahatan manusia di bumi semakin besar,
dan kecenderungan hati mereka selalu membuahkan kejahatan semata-mata.
Maka menyesallah Tuhan, bahwa Ia menjadikan manusia di bumi,
dan hal itu memilukan hati-Nya.
Bersabdalah Tuhan,
"Aku akan menghapuskan manusia yang Kuciptakan
dari muka bumi,
baik manusia maupun hewan,
dan binatang-binatang melata maupun burung-burung di udara,
sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka."
Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di hadapan Tuhan.
Maka bersabdalah Tuhan kepada Nuh,
"Masuklah ke dalam bahtera, engkau dan seisi rumahmu,
sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku
di antara orang zaman ini.
Dari segala binatang yang tidak haram
haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan betina.
tetapi dari binatang yang haram satu pasang, jantan dan betinanya;
Juga dari burung-burung di udara tujuh pasang, jantan dan betina,
supaya terpeliharalah hidup keturunannya di seluruh bumi.
Sebab tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi
empat puluh hari empat puluh malam lamanya.
Dan Aku akan menghapuskan dari muka bumi
segala yang ada, yang Kujadikan itu."
Lalu Nuh melakukan segala yang diperintahkan Tuhan kepadanya.
Setelah tujuh hari datanglah air bah meliputi bumi.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Mzm 29:1a.2.3ac-4.3b.9b-10
R:11b
Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.
*Sampaikanlah kepada Tuhan, hai penghuni surga,
sampaikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya,
sujudlah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan!
*Suara Tuhan terdengar di atas air,
suara Tuhan mengguruh di atas air yang besar.
Suara Tuhan penuh kekuatan,
suara Tuhan penuh semarak.
*Allah yang mulia mengguntur,
di dalam bait-Nya setiap orang berseru, "Hormat!"
Tuhan bersemayam di atas air bah,
Tuhan bersemayam sebagai Raja untuk selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil
Yoh 14:23
Jika seorang mengasihi Aku,
ia akan mentaati sabda-Ku.
Bapa-Ku akan mengasihi dia,
dan Kami akan datang kepadanya.
Bacaan Injil
Mrk 8:14-21
Awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Pada suatu hari murid-murid Yesus lupa membawa roti.
Hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu.
Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya,
"Berjaga-jagalah dan awaslah
terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes."
Maka mereka berpikir-pikir, dan seorang berkata kepada yang lain,
"Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti."
Ketika Yesus tahu, apa yang mereka perbincangkan,
Ia berkata, "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti?
Belum jugakah kalian memahami dan mengerti?
Telah degilkah hatimu?
Kalian mempunyai mata,
tidakkah kalian melihat?
Dan Kalian mempunyai telinga,
tidakkah kalian mendengar?
Sudah lupakah kalian waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu,
berapa bakul penuh
potongan-potongan roti kamu kumpulkan?"
Jawab mereka, "Dua belas bakul."
"Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu,
berapa bakul penuh
potongan-potongan roti kamu kumpulkan?"
Jawab mereka, "Tujuh bakul."
Lalu kata Yesus kepada mereka,
"Masihkah kalian belum mengerti?"
Demikianlah Injil Tuhan.
#
Manusia (baca:kita) seringkali merasa "benar" terhadap sikap, perbuatan, pikiran dan perkataannya. Karena merasa "benar", maka Manusia (baca:kita) berkeras hati membela dirinya.
Manusia di jaman Nuh merasa "benar". Orang Farisi dan Herodes." di jaman Yesus merasa "benar".
Apa yang diperbuat mereka bersama-sama adalah "kebenaran".
Dosa/ kesalahan bersama seringkali mengaburkan kebenaran yang sebenarnya.
Bagaimana dengan kita?
Bagaimana dengan masyarakat kita ?
Apakah kita sama dengan masyarakat kita ?
Apakah sikap, perbuatan, pikiran dan perkataan kita sudah "benar"?
Apakah sikap, perbuatan, pikiran dan perkataan masyarakat kita sudah "benar"?
Apakah karena bersama-sama maka sikap, perbuatan, pikiran dan perkataan kita sudah "benar"?
Saatnya Check dan recheck.
Apakah "kebenaran" kita membawa kebaikan dan kebahagiaan bagi keluarga, masyarakat umum di sekitar kita ?
Semoga kita selalu "benar" dalam arti sesungguhnya.
Selamat Hari Kasih Sayang.
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.