Thursday, September 21, 2017

Bacaan Liturgi 21 September 2017 Pesta S. Matius, Rasul dan Pengarang Injil. Hidup Yang Dipulihkan.

*Hidup Yang Dipulihkan*

MATIUS dikenal sebagai seorang pemungut pajak. Profesinya membuat dia dijauhi masyarakat Yahudi karena dianggap sebagai orang berdosa. Namun Yesus justru memilih dan memanggilnya untuk dijadikan muridNya.

Tindakan Yesus yang kurang lazim, menyentuh hatinya, sehingga ia memutuskan untuk meninggalkan hidup yang lama dan menjalani hidup bersama Yesus.

Banyak orang yang merasa dirinya lebih baik, lebih saleh dibandingkan orang lain. Mereka memandang rendah dan menolak kehadiran orang-orang yang mereka anggap berdosa.

Sebagai orang beriman, hendaknya kita menjauhkan diri dari tindakan menghakimi. Sadari bahwa hidup merupakan sebuah proses panjang; setiap saat kita sendiri pun dapat jatuh ke dalam dosa.

Teladani sikap Yesus, yang selalu memberikan kesempatan kepada kita untuk bertobat.

Mari tunjukkan belas kasih kepada mereka yang tersesat, bantu mereka agar kembali ke jalan yang benar.

Jadilah perpanjangan tanganNya untuk memulihkan hidup mereka sehingga mereka pun boleh merasakan kasihNya yang menyelamatkan.

#


KETIKA Tuhan memanggil anda untuk sesuatu,

  Ia tidak selalu memanggil anda untuk berhasil,

  Ia memanggil anda untuk taat!

Keberhasilan panggilan tergantung kepadaNya,

  ketaatan tergantung anda.

*David Wilkerson*

#


Bacaan Liturgi 21 September 2017

Pesta S. Matius, Rasul dan Pengarang Injil


Bacaan Pertama
Ef 4:1-7.11-13
Ada yang dianugerahi menjadi rasul,
ada yang menjadi pewarta Injil.


Pembacan dari Surat Rasul Paulus
kepada Jemaat di Efesus:

Saudara-saudara,
aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, menasehati kamu,
supaya sebagai orang-orang yang telah dipanggil,
kamu hidup sepadan dengan panggilan itu.
Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar.

Tunjukkanlah kasihmu dalam saling membantu.
Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh
dalam ikatan damai sejahtera:
Satu tubuh dan satu Roh,
sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan
yang terkandung dalam panggilanmu;
satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,
satu Allah dan Bapa dari semua,
yang di atas semua, menyertai semua dan menjiwai semua.


Akan tetapi kepada kita masing-masing
telah dianugerahkan kasih karunia
menurut ukuran pemberian Kristus.
Dialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi,
baik pemberita Injil, gembala umat, maupun pengajar;
semuanya itu untuk memperlengkapi orang-orang kudus
bagi tugas pelayanan demi pembangunan tubuh Kristus.
Dengan demikian akhirnya kita semua mencapai
kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah,
kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan
yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur
Mzm 19:2-3.4-59
R:5a
Di seluruh bumii bergemalah suara mereka.


*Langit menceritakan kemuliaan Allah,
dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya;
hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain,
dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya
kepada malam berikut.

*Meskpun tidak berbicara,
dan tidak memperdengarkan suara,
namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya,
dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bacaan Injil
Mat 9:9-13
Berdirilah Matius, lalu mengikuti Yesus.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada suatu hari,
Yesus melihat seorang yang bernama Matius
duduk di rumah cukai.
Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku!"
Maka berdirilah Matius, lalu mengikuti Dia.

Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius,
datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa,
makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.
Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi
kepada murid-murid Yesus,
"Mengapa gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
Yesus mendengarnya dan berkata,
"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib,
melainkan orang sakit.
Maka pergilah dan pelajarilah arti firman ini:
Yang Kukehendaki ialah belas-kasihan dan bukan persembahan,
karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar,
melainkan orang berdosa."

Demikianlah Injil Tuhan.

#



Mutiara Iman

*PANGGILAN*

21 September 2017

_"Dan berusaha memelihara KESATUAN ROH dalam ikatan DAMAI SEJAHTERA"_
(Ef 4:3)


Lectio
Ef 4:1-7,11-13; Mzm 19:2-3,4-5; Mat 9:9-13

Di suatu pagi, Lidia sedang menunggu bis di halte, ketika seorang anak kecil bersama ibunya datang untuk menunggu bis juga. Lalu anak itu berkata kepada ibunya :
"Mah aku lapar. Kita tidak makan dari semalam."
Lalu dengan sabar sang ibu menjawab :
"Iya nak, sebentar tunggu Ibu bekerja dulu yah, setelah itu kita beli makanan."


Mendengar itu, sambil menatap anak itu, Lidia membuka tasnya, mengeluarkan 2 roti dan sebuah pisang lalu memberikannya kepada anak itu sambil berkata :
"De, ini kakak ada roti dan pisang. Kamu makan ya, jangan lupa berdoa dulu, dan bagikan pada Ibumu juga."
Lalu anak itu mengambilnya, sambil berkata :
"Terima kasih Kakak!" lalu membuat tanda salib, memberikan roti satunya kepada sang ibu, yang segera menghampiri Lidia dan berkata :
"Terima kasih ya Dik. Kita tidak saling kenal, tetapi kamu mau memberikan roti dan pisang ini untuk kami."


Lalu Lidia menjawab :
"Sama-sama ibu. Ada PANGGILAN dari dalam diri saya untuk memberikannya kepada Ibu dan adik ini. Kita ini semua adalah saudara di dalam TUHAN, Bu."
Mendengar itu, meneteslah air mata haru dari Ibu tersebut dan mengangkat kepalanya untuk bersyukur kepada Tuhan.

Paulus berkata dalam suratnya :
"Satu TUBUH dan satu ROH, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu PENGHARAPAN yang terkandung dalam PANGGILANMU."

PANGGILAN kita ada menjadi SATU dalam TUHAN.

Oratio
Kemuliaan kepada BAPA dan Putera dan Roh Kudus seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala masa. Amin

Missio
_Marilah kita hidup dalam PANGGILAN kita dalam satu IKATAN KASIH TUHAN._

*Have a Blessed Thursday*


Mutiara Iman.

#


Thursday, 21st SEPTEMBER

St Matthew, Apostle and Evangelist
Matthew 9:9-13

As Jesus passed on from there, he saw a man called Matthew sitting at the tax office; and he said to him, "Follow me." And he rose and followed him… And when the Pharisees saw this, they said to his disciples, "Why does your teacher eat with tax collectors and sinners?" But when he heard it, he said, "Those who are well have no need of a physician, but those who are sick. Go and learn what this means, 'I desire mercy, and not sacrifice.' For I came not to call the righteous, but sinners."

Thank you, Matthew, for your story; because it is you who writes your own story. Thank you, because you were a sinner and became an Apostle. And that is very encouraging for me because I'm a sinner and have to become an Apostle. Thank you, Matthew, because you were a publican who was lining his pockets with the money of the Jews, but when Jesus called you, you were ready to leave everything and follow Him.

Thank you, Matthew, because you could have stayed where you were thinking that it was crazy to leave your job, your money, your plans and your future… but you were brave enough to follow Jesus instead. And I give thanks with you to Jesus because He knew you well and was aware of the great things that you could do. While on that day some of the Jews looked at you with disdain, that Jew, Jesus of Nazareth, passed by your tax office and smiled at you. He stood there, gazing at you with affection, a loving look, the like of which a publican in Palestine had probably never experienced. And you couldn't look anywhere else. That loving face of Jesus was inviting you to do something special with your life.

You weren't happy and Jesus offered you Happiness. You were wasting your life and Jesus invited you to do something great with it. You only loved your money but Jesus helped you to expand your heart to love God and others more than yourself. Your talents were wasted in that tax office and millions of souls were waiting for you. Thank you, Matthew, because you said 'yes' to Jesus.

Mary, Queen of the Apostles, help me to have the courage to say 'yes' to Him as well, and become a saint, like you, like St Matthew.

#


Commentary of the day :

Benedict XVI, pope from 2005 to 2013
General audience of 30/08/06 (copyright ©Libreria Editrice Vaticana)

Saint Matthew: repentant sinner, apostle, evangelist

"He rose and followed him". The brevity of the sentence clearly highlights Matthew's readiness in responding to the call. For him it meant leaving everything, especially what guaranteed him a reliable source of income, even if it was often unfair and dishonourable. Evidently, Matthew understood that familiarity with Jesus did not permit him to pursue activities of which God disapproved. The application to the present day is easy to see: it is not permissible today either to be attached to things that are incompatible with the following of Jesus, as is the case with riches dishonestly achieved. Jesus once said, mincing no words: "If you would be perfect, go, sell what you possess and give to the poor, and you will have treasure in heaven; and come, follow me" (Mt 19: 21). This is exactly what Matthew did: he rose and followed him! In this "he rose", it is legitimate to read detachment from a sinful situation and at the same time, a conscious attachment to a new, upright life in communion with Jesus. 


Lastly, let us remember that the tradition of the ancient Church agrees in attributing to Matthew the paternity of the First Gospel. This had already begun with Bishop Papias of Hierapolis in Frisia, in about the year 130. He writes: "Matthew set down the words (of the Lord) in the Hebrew tongue and everyone interpreted them as best he could" (in Eusebius of Cesarea, Hist. Eccl. III, 39, 16). Eusebius, the historian, adds this piece of information: "When Matthew, who had first preached among the Jews, decided also to reach out to other peoples, he wrote down the Gospel he preached in his mother tongue; thus, he sought to put in writing, for those whom he was leaving, what they would be losing with his departure" (ibid., III, 24, 6). The Gospel of Matthew written in Hebrew or Aramaic is no longer extant, but in the Greek Gospel that we possess we still continue to hear, in a certain way, the persuasive voice of the publican Matthew, who, having become an Apostle, continues to proclaim God's saving mercy to us. And let us listen to St Matthew's message, meditating upon it ever anew also to learn to stand up and follow Jesus with determination.

#


No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.