Thursday, July 27, 2017

Bacaan Liturgi 27 Juli 2017 Kamis Pekan Biasa XVI.

Kerendahan Hati, Kunci Untuk Memahami SabdaNya

By Veronica H. Angkatirta


YESUS memberikan pengajaran tentang Kerajaan Allah dengan menggunakan berbagai perumpamaan agar lebih mudah dipahami oleh para pendengarnya. Namun, para ahli Taurat dan orang Farisi yang memiliki pengetahuan luas tentang hukum Taurat, justru gagal menangkap pesan yang disampaikanNya.

Hanya kepada pribadi yang memiliki kerendahan hati, Tuhan menganugerahkan karunia pemahaman akan sabdaNya. Karena orang-orang seperti inilah yang mempunyai kesadaran akan betapa kecil dan miskinnya diri mereka di hadapan Tuhan, sehingga mereka bersikap terbuka, siap diajar dan dibentuk olehNya.

Mari tanggalkan segala kesombongan yang ada. Mohon agar Roh Kudus datang untuk menerangi hati dan membuka pikiran kita. Semoga dengan bimbinganNya kita dimampukan untuk menangkap pesanNya dan mewujudkannya di dalam keseharian hidup kita.

#


Bacaan Liturgi 27 Juli 2017

Kamis Pekan Biasa XVI

Bacaan Pertama
Kel 19:1-2.9-11.16-20b
Tuhan turun ke gunung Sinai di hadapan seluruh umat.
Pembacaan dari Kitab Keluaran:

Pada bulan ketiga setelah keluar dari tanah Mesir,
orang Israel tiba di padang gurun Sinai pada hari yang sama.
Setelah berangkat dari Rafidim,
tibalah mereka di padang gurun Sinai,
lalu mereka berkemah di padang gurun;
orang Israel berkemah di sana di depan gunung Sinai.

Bersabdalah Tuhan kepada Musa,
"Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal,
dengan maksud supaya dapat didengar oleh seluruh bangsa
apabila Aku berbicara dengan dikau,
dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu."

Lalu Musa menyampaikan jawaban bangsa itu kepada Tuhan.
Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa,
"Pergilah kepada bangsa itu.
Suruhlah mereka menguduskan diri hari ini dan esok,
dan mereka harus mencuci pakaiannya.
Menjelang hari ketiga mereka harus bersiap-siap,
sebab pada hari ketiga
Tuhan akan turun ke gunung Sinai di depan mata seluruh umat."

Dan terjadilah pada hari ketiga, pada waktu fajar,
guntur gemuruh dan kilat menyala-nyala.
Awan tebal meliputi gunung,
dan terdengarlah bunyi sangkakala yang sangat keras,
sehingga gemetarlah seluruh bangsa di dalam perkemahan.
Lalu Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan
untuk menjumpai Allah.
Mereka berdiri di kaki gunung.
Gunung Sinai ditutupi seluruhnya oleh asap,
karena Tuhan turun ke atasnya dalam api.
Asapnya membubung seperti asap dapur,
dan seluruh gunung sangat gemetar.
Bunyi sangkakala kian lama kian keras.

Musa lalu berbicara dan Tuhan menjawabnya dalam guruh.
Tuhan lalu turun ke atas gunung Sinai ke puncak gunung itu.
Lalu Tuhan memanggil Musa ke puncak gunung,
dan Musa pun naik ke atas puncak itu.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur
T.Dan 3:52.53.54.56


*Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
   U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

*Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
   U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

*Terpujilah Engkau dalam Bait-Mu yang mulia dan kudus.
   U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

*Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu.
   U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

*Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
   U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

*Terpujilah Engkau di bentangan langit.
   U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Bait Pengantar Injil
Mat 11:25
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi,
sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.

Bacaan Injil
Mat  13:10-17
Kalian diberi kurnia mengetahui rahasia Kerajaan Surga,
tetapi mereka tidak.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Setelah Yesus menceriterakan perumpamaan tentang orang penabur,
murid-murid bertanya kepada-Nya,
"Mengapa Engkau mengajar mereka dengan perumpamaan?"

Jawab Yesus,
"Kalian diberi karunia mengetahui rahasia Kerajaan Surga,
tetapi orang-orang lain tidak.
Karena barangsiapa mempunyai, akan diberi lagi,
tetapi barangsiapa tidak mempunyai,
maka apa pun yang ada padanya akan diambil juga.

Itulah sebabnya Aku mengajar mereka dengan perumpamaan,
karena biarpun melihat, mereka tidak tahu,
dan biarpun mendengar, mereka tidak menangkap dan tidak mengerti.
Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi:
'Kalian akan mendengar dan mendengar lagi, namun tidak menangkap.
kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap.
Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan matanya melekat tertutup,
agar jangan mereka melihat dengan matanya
dan mendengar dengan telinganya
dan mengerti dengan hatinya,
lalu berbalik sehingga Kusembuhkan.'

Akan tetapi berbahagialah mata kalian sebab melihat
berbahagialah telinga kalian sebab mendengar.
Sebab Aku berkata kepadamu,
'Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar
ingin melihat apa yang kalian lihat,
tetapi tidak melihatnya,
dan ingin mendengar apa yang kalian dengar,
tetapi tidak mendengarnya.

Demikianlah Injil Tuhan.

#


⭕Mutiara Iman

*KEDATANGAN TUHAN*

27 Juli 2017

_"Suruhlah mereka menguduskan diri.."_
(Kel 19:10)

Lectio
Kel 19:1-2,9-11,16-20b; MT Dan 3:52,53,54,56; Mat 13:10-17

Dara adalah seorang OMK yang siang itu sedang menghadiri ulang tahun bersama teman-teman SMA nya. Menjelang sore hari, Rudi dan teman-temannya berkata :
"Dara, kita misa sore ini yuk? Ajak Santi juga ya!"
Tetapi Dara berkata :
"Hmm, saya dan Santi harus pulang ganti baju dulu. Apalagi Santi bajunya "you can see" gitu."
Rudi menjawab :
"Tak apalah yang penting kan HATI mau bertemu Tuhan."
Tetapi Dara berkata :
"Iya Rud, tapi PAKAIAN menunjukkan bagaimana kita mempersiapkan hati untuk TUHAN. Biarlah Santi berpakaian yang cocok untuk bertemu dengan TUHAN."
Rudi menjawab :
"Kamu memang SUCI sekali Dara. Ya sudah nanti kita ke rumah kalian dulu untuk ganti baju."

Berfirmanlah Tuhan kepada Musa :
"Pergilah kepada bangsa itu, suruhlah mereka MENGUDUSKAN DIRI pada hari ini dan besok."

Tuhan hadir kepada umat-Nya yang MENGUDUSKAN DIRI.

Oratio
Ya Allah, mampukan kami hidup KUDUS. Amin

Missio
_Marilah kita hidup dengan menguduskan diri setiap hari agar Allah berkenan hadir._

*Have a Blessed Thursday.*

Mutiaraiman.org

#


"MENGENAL DAN MENGETAHUI KERAJAAN ALLAH."


Bacaan Liturgi 27 Juli 2017
Kamis Pekan Biasa XVI

Bacaan Pertama Kel 19:1-2.9-11.16-20b
Mazmur T.Dan 3:52.53.54.56 Bacaan Injil Mat  13:10-17.

Injil Matius 13:11b, menulis.

Yesus berkata: "KepadaMu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Surga."

Melihat sesuatu dibalik kata dan peristiwa dibutuhkan sebuah ketrampilan. Boleh dikatakan sebagai karunia. Karena karunia itu pemberian dari Allah. Namun banyak dari kita kurang memperhatikan karunia itu. Karunia tersebut adalah untuk mengenal dan mengetahui rahasia Allah dalam hidup. Sebagai umat kristiani, kita diberi ketajaman hati nurani agar bisa mengenal Dia yang hidup ditengah umatNya. 


Melihat hidup tentram dan aman sangat sulit menemukan sosok pribadi Tuhan. Kita kadang tergiur dengan kenyamanan diri sampai tidak melihat lagi perananNya yang sedang bekerja. Mata hati silau memandang Tuhan dan KerajaanNya. Maka miriplah kita dengan orang-orang angkatan di zaman Yesus yang tidak melihat tanda kehadiran Allah yang menyelamatkan manusia. Mari kita hapus sesuatu yang membuat kita silau dan tidak melihat Tuhan. Mohonlah karunia untuk melihat rahasia Kerajaan Allah lewat panca indra kita.

Tuhan betapa besar kasih karuniaMu kepadaku. Semoga aku selalu menggunakan karunia itu dan peka dalam mengenal dan  mengetahui rahasia KerajaanMu dalam hidupku sehari-hari. Amin.

#


Mencuci Pakaian

By Romo Tarcisius Puryatno Pr

"Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa, 'Pergilah kepada bangsa itu. Suruhlah mereka menguduskan diri hari ini dan esok, dan mereka harus mencuci pakaiannya.'" (Kel 19,10)


MENCUCI pakaian merupakan kegiatan yang tidak asing bagi saya. Saat masih di desa, saya mencuci pakaian di sungai secara manual dan mempergunakan sabun batangan. Pakaian direndam di air, disabun, dikucek-kucek sampai hilang noda dan kotorannya, dibilas dan dijemur. Sarung, selimut dan pakaian tebal lain tidak hanya dikucek-kucek, tetapi juga dipukul-pukulkan di batu untuk menghilangkan kotoran. Pakaian seperti ini juga diperas atau dikeringkan dengan bantuan orang lain, kemudian dijemur di bebatuan di sungai.

Saat ini, pengalaman mencuci pakaian dengan cara seperti mungkin masih ada dan dilakukan oleh sementara orang. Namun demikian, saat ini banyak orang bisa mencuci pakaian dengan lebih mudah, dengan tersedianya mesin cuci dan berbagai jenis sabun pembersih kotoran. Mereka jarang atau tidak perlu lagi mencuci pakaian secara manual. Mesin cuci sudah bisa mengambil alih pekerjaan ini dengan sendirinya. Pakaian kotor tinggal dimasukkan ke dalam mesin, dimasukkan sabun cucinya, diatur beberapa tombol mesinnya, dan ditunggu sampai selesai. Pakaian sudah bersih, sudah dikeringkan dan tinggal dijemur.

Mencuci pakaian merupakan kegiatan yang bisa diselesaikan dengan mudah dan cepat dengan bantuan mesin cuci dan sabun pembersih. Bahkan mencuci pakaian, saat ini, sudah menjadi sebuah kegiatan usaha yang bisa mendatangkan keuntungan finansial. Banyak orang tidak mempunyai banyak waktu untuk mencuci sendiri pakaiannya, karena tidak mempunyai pembantu, sibuk dengan pekerjaan atau karena alasan lain. Hal ini menjadi peluang bagi banyak orang untuk membuka jasa laundry. Mereka melayani kebutuhan banyak orang dalam hal-hal yang berkaitan dengan mencuci pakaian, yakni menerima atau mengambil pakaian kotor, mencuci dan mengeringkan, menyeterika dan mengantarkan kembali kepada pemiliknya.

Tuhan menghendaki bangsa terpilih untuk mencuci pakaian mereka. Mencuci pakaian tidak hanya sekedar membersihkan pakaian dari kotoran yang menempel pada baju. Kotoran yang menempel pada pakaian bisa membuat pemakainya najis dan tidak pantas di hadapan Tuhan. Mencuci pakaian merupakan sebuah upacara atau ritual untuk membersihkan diri dari berbagai kenajisan dan kekotoran yang membuat seseorang tidak pantas menghadap Tuhan. Maka mencuci pakaian berkaitan dengan soal pengudusan diri, yang harus dilakukan terus menerus hari ini dan esok.

#



No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.