Friday, April 28, 2017

Bacaan Liturgi & RenHar 28 April 2017 Jumat Pekan Paskah II PF S. Petrus Chanel, Imam dan Martir.

HIDUP bukanlah tentang menerima di setiap saat;
  melainkan perpaduan dari rasa syukur atas
   berkat yang anda terima,
    dan berbagi berkat dengan sesama
     yang membutuhkan sedikit dari apa yang anda miliki.

*Catherine Pulsifer*

#


Bacaan Liturgi 28 April 2017

Jumat Pekan Paskah II
PF S. Petrus Chanel, Imam dan Martir.


Bacaan Pertama

Kis 5:34-42
Para rasul bergembira karena mereka dianggap layak
menderita penghinaan oleh karena nama Yesus.


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:

Pada waktu itu
para rasul sedang diperiksa oleh Mahkamah Agama Yahudi.
Maka seorang Farisi dalam Mahkamah Agama itu,
yang bernama Gamaliel,
seorang ahli Taurat yang sangat dihormati seluruh orang banyak,
bangkit dan meminta
supaya para rasul itu disuruh keluar sebentar.
Sesudah itu ia berkata kepada sidang,
"Hai orang-orang Israel, pertimbangkanlah baik-baik
apa yang hendak kamu perbuat terhadap orang-orang ini!
Sebab dahulu telah muncul si Teudas,
yang mengaku dirinya seorang istimewa,
dan ia mempunyai kira-kira empat ratus orang pengikut;
tetapi ia dibunuh,
dan cerai-berailah seluruh pengikutnya dan lenyap.
Sesudah dia, pada waktu pendaftaran penduduk,
muncullah si Yudas, seorang Galilea.
Ia menyeret banyak orang dalam pemberontakannya,
tetapi ia juga tewas dan cerai-berailah seluruh pengikutnya.
Karena itu aku berkata kepadamu:
Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini.
Biarkanlah mereka,
sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia,
tentu akan lenyap;
tetapi kalau berasal dari Allah,
kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini;
mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu melawan Allah."
Nasihat itu diterima.

Sesudah itu mereka dilepaskan.
Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama
dengan gembira,
karena mereka telah dianggap layak
menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.

Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka
di Bait Allah dan di rumah-rumah umat
dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur
Mzm 27:1.4.13-14
R:4ab
Satu hal telah kuminta kepada Tuhan,
diam di rumah Tuhan seumur hidupku.


*Tuhan adalah terang dan keselamatanku,
kepada siapakah aku harus takut?
Tuhan adalah benteng hidupku,
terhadap siapakah aku harus gentar?

*Satu hal telah kuminta kepada Tuhan,
satu inilah yang kuingini:
diam di rumah Tuhan seumur hidupku,
menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.

*Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan
di negeri orang-orang yang hidup!
Nantikanlah Tuhan!  Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu!
Ya, nantikanlah Tuhan!

Bait Pengantar Injil
Mat 4:4b
Manusia hidup bukan dari roti saja,
tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.


Bacaan Injil
Yoh 6:1-15
Yesus membagi-bagikan roti kepada orang banyak yang duduk di situ, sebanyak mereka kehendaki.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Pada waktu itu
Yesus berangkat ke seberang danau Galilea,
yaitu danau Tiberias.
Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia,
karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan,
yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit.

Yesus naik ke atas gunung
dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya.
Ketika itu Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat.

Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya,
dan melihat bahwa
orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya,
berkatalah Ia kepada Filipus,
"Di manakah kita akan membeli roti,
sehingga mereka ini dapat makan?"
Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia,
sebab Ia sendiri tahu apa yang hendak dilakukan-Nya.

Jawab Filipus kepada-Nya,
"Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini,
sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja!"

Seorang dari murid-murid-Nya,
yaitu Andreas, saudara Simon Petrus,
berkata kepada-Nya,
"Di sini ada seorang anak,
yang membawa lima roti jelai dan mempunyai dua ikan;
tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"

Kata Yesus, "Suruhlah orang-orang itu duduk!"
Adapun di tempat itu banyak rumput.
Maka duduklah orang-orang itu,
kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya.

Lalu Yesus mengambil roti itu,
mengucap syukur
dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ;
demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu,
sebanyak yang mereka kehendaki.


Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya,
"Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih,
supaya tidak ada yang terbuang."
Maka mereka pun mengumpulkannya,
dan mengisi dua belas bakul penuh
dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih
setelah orang makan.

Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan Yesus,
mereka berkata,
"Dia ini benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia!"


Karena Yesus tahu bahwa mereka akan datang
dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan raja,
Ia menyingkir lagi ke gunung seorang diri.

Demikianlah Injil Tuhan.

#


Sejenak Berpikir.

Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, ...

Perhitungan sederhana:

 200 dinar = 200 upah pekerja harian = 200 @Rp.100.000 =Rp.20.000.000.


"Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih, 
supaya tidak ada yang terbuang."
Maka mereka pun mengumpulkannya, 
dan mengisi dua belas bakul penuh 
dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih 
setelah orang makan.

Perhitungan sederhana:

 200 dinar = Rp.20.000.000 utk 5.000 orang/ laki2 dan masih ada 12 bakul dari hanya 5roti 2ikan.

Rp.20.000.000 utk 5.000 orang/ laki2 => Rp.4.000/orang. (Masuk akal kah ?)

Yang tidak masul akal adlh dua belas bakul penuh  roti jelai lebihnya itu.

Percayakah anda akan kisah ini?

Kalau 'tidak' percaya, bagaimana menurut anda kisah ini ? Apa yang bisa anda simpulkan ?

#


Mutiara Iman

BERASAL DARI ALLAH
28 April 2017


"Tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini" (Kis 5:38)

Lectio
Kis 5:34-42; Mzm 27:1,4,13-14; Yoh 6:1-15

Seorang supir angkot bekerja dari pagi menaikkan dan menurunkan penumpang. Menjelang malam, ia berhenti di warung dan membuka topinya dan ternyata ia adalah seorang wanita. Terlihat di wajahnya ada bekas luka setrikaan dan pukulan. Setelah makanan datang, ia membuat tanda salib, berdoa dan menyantap makanannya. 


Apa yang dilakukannya membuat seorang Bapak di depannya bertanya :
"Mbak hari ini rame?"
Lalu perempuan itu menjawab : "Puji Tuhan rame Pak.."
Lalu Bapak itu bertanya lagi :
"Saya melihat bekas luka di wajah mbak, kelihatan hidupmu keras. Namun di sebelah wajah yang ada luka, terlihat bersinarnya wajahmu. Apa yang menyebabkannya?"
Wanita itu berhenti makan dan dengan wajah yang ramah ia berkata :
"Wajah saya banyak luka akibat pukulan dari suami saya pak. Bahkan dia sempat memukul saya dengan setrikaan. Saya sangat marah, kesal dan dendam padanya. Kemudian saya pergi berobat. Ketika memasuki Trihari suci Paskah, saya tetap pergi ke gereja. Ketika Yesus di salib dan berkata :
"Ya Bapa ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan", saya mencucurkan air mata, dan berkata kepada diri sendiri bahwa Yesus yang adalah Tuhan mau mengampuni semua orang berdosa, mengapa saya tidak? Sejak saat itu, saya mengampuni suami saya. Dan ketika Paskah, suami saya menangis di kaki saya meminta maaf. Sejak saat itu, saya begitu bersemangat mewartakan Tuhan!"

Gamaliel berkata :
"Tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu melawan Allah."


Siapa bersama Allah akan HIDUP.

Oratio
Ya Allah, bersama-Mu aku hidup. Amin

Missio
Marilah kita mewartakan Yesus yang telah bangkit dengan penuh SUKACITA.
Have a Blessed Friday.
#

"BERSYUKUR"

Bacaan Liturgi 28 April 2017

Jumat Pekan Paskah II


Bacaan Pertama Kis 5:34-42 Mazmur 27:1.4.13-14
Bacaan Injil Yoh 6:1-15.

Injil Yohanes 6:11, menulis.

"Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka...."

Lima roti dapat dilipatgandakan untuk memberi beribu-ribu orang demi kehidupan manusiawi, duniawi. Yesus membuat mujizat bukan untuk menjadikan Dia Raja Mesias yang memberi roti. Ia membangun kerajaan Bapa, melalui setiap sabda yang keluar dari mulut Tuhan. Oleh karena itu Yesus menuntut iman, yang melampaui akal budi manusia. Sikap yang terbuka atas sabda dan kuasa Tuhan. Kehidupan kita sering terbelenggu oleh mencari makanan duniawi; uang, barang, jaminan masa depan. Kita lupa akan makanan surgawi untuk hidup kekal. Kita terlalu sibuk mencari dan lupa menerima dengan ucapan syukur kepada Tuhan. Banyak kali kita tidak sadar bahwa milik kita telah dilipatgandakan oleh Tuhan sendiri. Adakah kita mengucapkan syukur kepada Tuhan dan tidak lupa bagikan milik kita kepada orang lain yang berkekurangan?

Ya Yesus, semoga aku lebih banyak bersyukur kepadaMu dari pada atas segala anugerah kehidupan yang berlimpah yang Engkau berikan setiap hari. Semoga aku selalu menyadari akan kehadiranMu dalam hidupku. Amin.
Met Hari Jumat.
#

Friday, 28th APRIL
St Peter Chanel; St Louis de Montfort

John 6:1-15

Seeing that a multitude was coming to him, Jesus said to Philip, "How are we to buy bread, so that these people may eat?" This he said to test him, for he himself knew what he would do. Philip answered him, "Two hundred denarii would not buy enough bread for each of them to get a little." One of his disciples, Andrew, Simon Peter's brother, said to him, "There is a lad here who has five barley loaves and two fish; but what are they among so many?"

"There is a lad here..." We don't know the name of the lad. We only know that he had five loaves and two fish and that he gave them all. This anonymous lad gave them (and us) a lesson in how to be generous. What we can give to God is always little, but He multiplies the effect of it. Jesus doesn't 'need' our help, but He wants to need our generosity.

It is like a mother who lets a 3-year-old child help her bake a cake: beating the eggs, for instance. She could do it herself, of course (probably quicker and better) but she is teaching and having a great time with her child. And she loves it when dad comes and the little one says: 'we made your favourite cake!' Dad surely knows the child did very little, but he likes the cake all the more for it.

When St Josemaria was a young priest and still no one had joined his Work (Opus Dei), he used to meet a beggar-woman next to the church. In those days he was extremely poor. One day he approached her and said: 'My daughter, I have no money to give you. All I have, I give it to you' And making the sign of the Cross, he gave her a blessing. Finally he added: 'I beg you to offer up what you can for an intention of mine.' The intention was his 'Work'. A couple of months later St Josemaria found the woman dying from tuberculosis in a hospital he used to visit. 'But how come... what happened to you?' he asked on seeing her. She replied: 'Don't you understand, father? You told me: "offer up what you can". I didn't have anything to offer up... So I offered up my life!' St Josemaria was deeply moved and never forgot the generosity of that woman whom he called 'the first vocation of his future daughters.' 


Mother, what I can give to Our Lord is very little, but help me to give it all.

#

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.