Friday, February 17, 2017

Bacaan Liturgi 17 Februari 2017 Jumat Pekan Biasa VI PF Ketujuh Saudara Suci, Pendiri Ordo Hamba-Hamba Maria. Menjadi Pengikut Kristus Sejati.

*Menjadi Pengikut Kristus Sejati*

PENGAKUAN iman terhadap Yesus, yang dinyatakan lewat perkataan saja tidaklah cukup, harus dibuktikan lewat pikiran, tindakan dan sikap hidup kita.

Melalui sabdaNya pada hari ini, Ia mengajukan syarat yang harus dipenuhi oleh pengikutNya, yaitu:

* Percaya total kepadaNya dan bersedia menyerahkan seluruh hidup ke dalam tanganNya

* Memiliki keberanian untuk menolak semua hal yang berlawanan dengan ajaran kasihNya

* Taat kepada seluruh perintahNya, dan setia mengikuti langkahNya termasuk ikut terlibat di dalam jalan penderitaan yang telah ditempuhNya

Sadari bahwa salib kita merupakan salib yang kecil dan ringan, yang tidak ada artinya dibandingkan dengan salibNya. Dan Yesus pun  selalu menyertai dan mendampingi kita serta turut memikul salib kita di sepanjang perjalanan hidup kita.

Bagi setiap orang yang setia kepadaNya dan tidak malu mengakuiNya di hadapan dunia, telah disediakanNya mahkota kehidupan abadi.

Mari berjuang dengan sekuat tenaga dan segenap hati untuk menjadi pengikutNya yang sejati.


#


Bacaan Liturgi 17 Februari 2017

Jumat Pekan Biasa VI
PF Ketujuh Saudara Suci, Pendiri Ordo Hamba-Hamba Maria

Bacaan Pertama
Kej 11:1-9

Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya.
Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana.


Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan tér gala-gala sebagai tanah liat.


Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."


Lalu turunlah Tuhan untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu,
dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.
Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing."


Demikianlah mereka diserakkan Tuhan dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu.


Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan Tuhan bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan Tuhan ke seluruh bumi.

Mazmur
Mzm 33:10-11.12-13.14-15


Tuhan menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa;
tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun.
Berbahagialah bangsa, yang Allahnya ialah Tuhan, suku bangsa yang dipilih-Nya menjadi milik-Nya sendiri!
Tuhan memandang dari sorga, Ia melihat semua anak manusia;
dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk bumi.
Dia yang membentuk hati mereka sekalian, yang memperhatikan segala pekerjaan mereka.

Bacaan Injil
Mrk 8:34-9:1
Barangsiapa kehilangan nyawa demi Aku dan karena Injil,
akan menyelamatkan nyawanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Pada suatu ketika
Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya,
dan berkata kepada mereka,
"Setiap orang yang mau mengikuti Aku,
harus menyangkal diri, memikul salibnya, dan mengikut Aku.
Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya,
ia akan kehilangan nyawanya;
tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya
karena Aku dan karena Injil,
ia akan menyelamatkan nyawanya.

Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia,
tetapi ia kehilangan nyawanya.
Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Kalau seseorang malu karena Aku dan karena perkataan-Ku
di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini,
maka Anak Manusia pun akan malu karena orang itu
apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya,
diiringi malaikat-malaikat kudus."


Kata Yesus lagi kepada mereka, "Aku berkata kepadamu;
Sungguh, di antara orang yang hadir di sini
ada yang tidak akan mati
sebelum mereka melihat Kerajaan Allah datang dengan kuasa."

Demikianlah Injil Tuhan.


#


Kesombongan manusia (baca: kita) dimulai saat manusia merasa mampu mandiri dan penuh kuasa dalam melakukan segala sesuatunya dengan dirinya sendiri.


Peristiwa di Babel adalah salah satu contoh dalam perjanjian lama. Perkataan Yesus menunjukkan orang yang mengandalkan/ mengagungkan kekuasaan & kemampuannya.


Smoga manusia (baca: kita) mau rendah hati karena sadar bahwa kekuasaan yang dimilikinya hanyalah sementara.


Tuhan memandang dari sorga,

  Ia melihat semua anak manusia; 


dari tempat kediaman-Nya 

  Ia menilik semua penduduk bumi.
Dia yang membentuk hati mereka sekalian, 

  yang memperhatikan segala pekerjaan mereka. 



No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.