"Barangiapa mencintai nyawanya akan kehilangan nyawanya
(Flp 3:17-4:1; Yoh 12:24-26)
"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke
dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia
akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan
kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di
dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa
melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ
pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan
dihormati Bapa"(Yoh 12:24-26), demikian kutipan Warta Gembira hari ini
Berrefleksi atas bacaan-bacaan dalam rangka mengenangkan pesta
St.Ignasius dari Antiokia, Uskup dan martir, hari ini saya sampaikan
catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· "Nilai raport saya tergantung dari Pater, tetapi nyawa Pater
tergantung dari saya", demikian salah satu ungkapan pengalaman seorang
rekan SJ yang berkarya di Timor Leste dalam persekolahan. Kata-kata
tersebut saya sharingkan kepada Bapak Ganjar Pranowo, yang saat ini
menjadi Gubernur Jawa Tengah, ketika beliau menemui saya dalam rangka
mencari masukan sebelum kampanye pemilu Gubernur. Kata-kata itu konon
mengesan bagi beliau, sehingga ketika terpilih menjadi Gubernur
kata-kata tersebut dirubah bagi dirinya: "Rakyat Jawa Tengah
tergantung dari saya, tetapi nyawa saya tergantung dari rakyat Jawa
Tengah". Terpilih sebagai kepala daerah maupun kepala organisasi
apapun hemat saya berarti harus bersikap mental melayani, mengerahkan
tenaga dan waktu bagi rakyat atau anggota yang harus dilayani. Dan
untuk itu memang juga harus disertai dengan perjuangan dan
pengorbanan. Namun hemat saya kita semua juga dipanggil untuk saling
melayani, saling mempersembahkan waktu dan tenaga bagi saudara-saudari
kita, dan tentu saja di dalam keluarga saling melayani dan
mempersembahkan waktu dan tenaga harus terjadi di antara semua anggota
keluarga. Sebagai orang beriman atau beragama marilah kita hayati
rahmat kemartiran yang dianugerahkan oleh Allah kepada kita semua.
Semua agama hemat saya mengajarkan agar saling mengasihi, dan wujud
cintakasih yang utama dan terutama adalah boros waktu dan tenaga bagi
yang terkasih. Sekali lagi saya ingatkan secara khusus kepada orangtua
atau bapak-ibu yang memiliki bayi atau anak balita, kami harapkan
sungguh memboroskan waktu dan tenaga bagi bayi atau anak balitanya.
Cintakasih tanpa adanya boros waktu dan tenaga akan terasa hambar,
tiada artinya.
· "Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka,
yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu. Karena, seperti
yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula
sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib
Kristus" (Flp 3:17-18). Kata-kata ini baiklah juga dihayati atau
dikatakan oleh para pemimpin dalam kehidupan bersama dalam bentuk
apapun. Memang sang pemimpin sendiri harus dapat menjadi teladan atau
inspirator, mengingat dan mempertimbangkan bahwa sang pemimpin
senantiasa menjadi sorotan: apa yang dikatakan sungguh didengarkan dan
ada kemungkinan diikuti, demikian juga yang dilakukan. Sedangkan
kepada para anggota atau bawahan kami ajak dan ingatkan: marilah
meneladan perilaku atau perbuatan baik sang pemimpin, sedangkan yang
tidak baik kita tinggalkan, tetapi juga jangan lupa dan jangan takut
menegor dan mengingatkan sang pemimpin jika mereka tak dapat menjadi
teladan. Pada masa kini kiranya 'banyak orang yang hidup sebagai
seteru salib Kristus", artinya menjadi pemalas dan tidak mau atau
tidak rela bekerja keras. Kemalasan ini semakin diperparah oleh aneka
produk instant entah berupa sarana-prasarana kehidupan maupun makanan
dan minuman. Lebih memprihatinkan lagi adalah bahwa dalam dunia
pendidikan kurang ditekankan penting 'bereksplorasi', dan lebih
menghafal. Sikap mental 'bereksplorasi'kami harapkan dididik dan
dibiasakan pada anak-anak maupun peserta didik di dalam
keluarga-keluarga maupun sekolah-sekolah. Jauhkan sikap mental
'instant' dan 'menghafal'. Dalam rangka membuat karya tulis di
sekolah-sekolah hendaknya peserta didik diajak bereksplorasi entah
dengan membaca buku yang ada diperpustakaan maupun meneliti apa yang
terjadi di alam raya ini.
"Bersyukurlah kepada TUHAN dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan
gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya nyanyian baru; petiklah
kecapi baik-baik dengan sorak-sorai! Sebab firman TUHAN itu benar,
segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.Ia senang kepada
keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia TUHAN" (Mzm 33;2-5)
Ign 17 Oktober 2013
_______________
Kutipan Bacaan Hari Ini:
Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat. (Roma 3:28)
Manusia diciptakan oleh Allah, bahkan menurut gambar-Nya sendiri. Dg demikian seharusnya manusia tdk mungkin melepaskan diri dari Allah atau tdk berhubungan dg Allah.
Keberadaan manusia sepenuhnya bergantung pd Allah. Kehidupannya harus selalu bersama Allah. Akibat dosa, hubungan manusia terpisah dari Allah dan menuju pada kebinasaan.
Utk dpt selamat, manusia hrs percaya kpd Allah, mengimani Allah, menyerahkan hidupnya pd Allah. Sebab "tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah" (Ibr 11:6).
Bahkan dlm keseharian hidup kita, semua harus dilakukan dlm iman, artinya harus sesuai dg kehendak Allah dan dilakukan dlm Allah. Sebab "segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa" (Rm 14:23).
Maka marilah kita semakin mengimani Allah dan mewujudkan iman kita dlm perbuatan yg berkenan pada Allah.
Tuhan memberkati.
_______________
Live from BlackBerry® on esia max-d, Internet Max, Biaya Mini.
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.