Thursday, October 17, 2013

Renungan Kamis, 17 Oktober 2013. Kasih setia TUHAN. Dilakukan dlm iman.

KOMSOS_KAJ@yahoogroups.com 


"Barangiapa mencintai nyawanya akan kehilangan nyawanya


 (Flp 3:17-4:1; Yoh 12:24-26)


"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke

dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia

akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan

kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di

dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa

melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ

pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan

dihormati Bapa"(Yoh 12:24-26), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan dalam rangka mengenangkan pesta

St.Ignasius dari Antiokia, Uskup dan martir, hari ini saya sampaikan

catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

·   "Nilai raport saya tergantung dari Pater, tetapi nyawa Pater

tergantung dari saya", demikian salah satu ungkapan pengalaman seorang

rekan SJ yang berkarya di Timor Leste dalam persekolahan. Kata-kata

tersebut saya sharingkan kepada Bapak Ganjar Pranowo, yang saat ini

menjadi Gubernur Jawa Tengah, ketika beliau menemui saya dalam rangka

mencari masukan sebelum kampanye pemilu Gubernur. Kata-kata itu konon

mengesan bagi beliau, sehingga ketika terpilih menjadi Gubernur

kata-kata tersebut dirubah bagi dirinya: "Rakyat Jawa Tengah

tergantung dari saya, tetapi nyawa saya tergantung dari rakyat Jawa

Tengah". Terpilih sebagai kepala daerah maupun kepala organisasi

apapun hemat saya berarti harus bersikap mental melayani, mengerahkan

tenaga dan waktu bagi rakyat atau anggota yang harus dilayani. Dan

untuk itu memang juga harus disertai dengan perjuangan dan

pengorbanan. Namun hemat saya kita semua juga dipanggil untuk saling

melayani, saling mempersembahkan waktu dan tenaga bagi saudara-saudari

kita, dan tentu saja di dalam keluarga saling melayani dan

mempersembahkan waktu dan tenaga harus terjadi di antara semua anggota

keluarga. Sebagai orang beriman atau beragama marilah kita hayati

rahmat kemartiran yang dianugerahkan oleh Allah kepada kita semua.

Semua agama hemat saya mengajarkan agar saling mengasihi, dan wujud

cintakasih yang utama dan terutama adalah boros waktu dan tenaga bagi

yang terkasih. Sekali lagi saya ingatkan secara khusus kepada orangtua

atau bapak-ibu yang memiliki bayi atau anak balita, kami harapkan

sungguh memboroskan waktu dan tenaga bagi bayi atau anak balitanya.

Cintakasih tanpa adanya boros waktu dan tenaga akan terasa hambar,

tiada artinya.

·   "Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka,

yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu. Karena, seperti

yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula

sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib

Kristus" (Flp 3:17-18). Kata-kata ini baiklah juga dihayati atau

dikatakan oleh para pemimpin dalam kehidupan bersama dalam bentuk

apapun. Memang sang pemimpin sendiri harus dapat menjadi teladan atau

inspirator, mengingat dan mempertimbangkan bahwa sang pemimpin

senantiasa menjadi sorotan: apa yang dikatakan sungguh didengarkan dan

ada kemungkinan diikuti, demikian juga yang dilakukan. Sedangkan

kepada para anggota atau bawahan kami ajak dan ingatkan: marilah

meneladan perilaku atau perbuatan baik sang pemimpin, sedangkan yang

tidak baik kita tinggalkan, tetapi juga jangan lupa dan jangan takut

menegor dan mengingatkan sang pemimpin jika mereka tak dapat menjadi

teladan. Pada masa kini kiranya 'banyak orang yang hidup sebagai

seteru salib Kristus", artinya menjadi pemalas dan tidak mau atau

tidak rela bekerja keras. Kemalasan ini semakin diperparah oleh aneka

produk instant entah berupa sarana-prasarana kehidupan maupun makanan

dan minuman. Lebih memprihatinkan lagi adalah bahwa dalam dunia

pendidikan kurang ditekankan penting 'bereksplorasi', dan lebih

menghafal. Sikap mental 'bereksplorasi'kami harapkan dididik dan

dibiasakan pada anak-anak maupun peserta didik di dalam

keluarga-keluarga maupun sekolah-sekolah. Jauhkan sikap mental

'instant' dan 'menghafal'. Dalam rangka membuat karya tulis di

sekolah-sekolah hendaknya peserta didik diajak bereksplorasi entah

dengan membaca buku yang ada diperpustakaan maupun meneliti apa yang

terjadi di alam raya ini.

"Bersyukurlah kepada TUHAN dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan

gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya nyanyian baru; petiklah

kecapi baik-baik dengan sorak-sorai! Sebab firman TUHAN itu benar,

segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.Ia senang kepada

keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia TUHAN" (Mzm 33;2-5)

Ign 17 Oktober 2013

_______________

‎​Kutipan Bacaan Hari Ini:


Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat. (Roma 3:28)

Manusia diciptakan oleh Allah, bahkan menurut gambar-Nya sendiri. Dg demikian seharusnya manusia tdk mungkin melepaskan diri dari Allah atau tdk berhubungan dg Allah.


Keberadaan manusia sepenuhnya bergantung pd Allah. Kehidupannya harus selalu bersama Allah. Akibat dosa, hubungan manusia terpisah dari Allah dan menuju pada kebinasaan.


Utk dpt selamat, manusia hrs percaya kpd Allah, mengimani Allah, menyerahkan hidupnya pd Allah. Sebab "tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah" (Ibr 11:6).


Bahkan dlm keseharian hidup kita, semua harus dilakukan dlm iman, artinya harus sesuai dg kehendak Allah dan dilakukan dlm Allah. Sebab "segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa" (Rm 14:23).


Maka marilah kita semakin mengimani Allah dan mewujudkan iman kita dlm perbuatan yg berkenan pada Allah.


Tuhan memberkati.

_______________



Live from BlackBerry® on esia max-d, Internet Max, Biaya Mini.

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.