Friday, November 2, 2012

Renungan Jumat Pertama. 2 Nopember 2012. PERINGATAN ARWAH SEMUA ORANG BERIMAN.

TERPUJILAH KRISTUS TUHAN, RAJA MULIA DAN KEKAL.
"AKULAH YG MEMBERI HIDUP DAN MEMBANGKITKAN ORANG MATI, ORANG YG PERCAYA KPDKU AKAN HIDUP, WALAUPUN SUDAH MATI.
(Mak 12:43-46;
Yoh 6:37-40;
Mzm 130:1-2,3-4,5-6a,6b-7,8;
1 Kor 15:12-34;
Yoh 6:37-40).
PERINGATAN ARWAH SEMUA ORANG BERIMAN.

Setiap manusia tdk luput dari dosa, semua org memiliki sisi gelap dlm hidupnya. Kalau begitu siapa yg akan diselamatkan? Krn jiwa yg berdosa tdk dpt bersatu dgn Allah. Allah Suci dan Kudus. Maka manusia membutuhkan belas kasihan Allah.

Hari ini Gereja memperingati arwah semua org beriman.
Allah menghargai usaha dan pengorbanan kita utk org lain.

Krn itu, marilah kita mendoakan mereka yg telah meninggal agar Allah menerima mereka di sisiNya. S'bab kita percaya akan kebangkitan dan kerahiman Allah.
Pagi ini kita pun diingatkan utk berjaga jaga, mempersiapkan diri, krn tdk seorangpun yg tahu kapan maut akan menjemput. Tetapi bila saatnya tiba, kita tdk perlu takut, Allah yg berbelaskasih pasti membangkitkan dan menyelamatkan kita.
YUK KITA BERDOA BAGI SAUDARA-SAUDARA KITA YG SUDAH BERPULANG DAN YG BELUM PERCAYA DGN SUNGGUH KETIKA MEREKA HIDUP DI DUNIA. AGAR LEWAT DOA-DOA KITA, MEREKA MENEMUKAN KEBAHAGIAAN KEKAL, Gbu.
(C. Siu Tjen)
_____________

Alkisah, di sebuah dusun yang terpencil, tinggallah seorang pemuda yang ingin pergi mengembara ke negeri orang untuk mengubah nasib.
Menjelang keberangkatan, muncul di hatinya perasaan takut, cemas, dan ragu. Untuk memantapkan tekadnya, pergilah si pemuda ini menghadap sesepuh marga di dusun untuk meminta petunjuk, memohon restu sekaligus berpamitan.
Mendengar niat pemuda ini, sang sesepuh dengan gembira berkata "Anakku, rahasia kehidupan ini hanya terdiri dari enam kata. Dan hari ini aku berikan setengahnya dulu sebagai bekal kepergianmu."
Lalu sang sesepuh menuliskan tiga kata, yaitu "Bu Yao Pa (Jangan takut)!"

Waktu terus berjalan.. tidak terasa 30 tahun telah berlalu. Berbagai macam suka dan duka telah dijalani sang pemuda tadi. Dengan modal kata bijak "Jangan takut!", segala peluang dan tantangan dihadapinya dengan keyakinan dan penuh keberanian. Dengan sikap mental yang luar biasa seperti itu, akhirnya, ia berhasil mengubah nasibnya.
Pemuda itu kini telah menjadi seorang yang sukses serta sangat terpandang di negeri itu.
Namun dalam segala keberhasilannya, ia merasa ada sesuatu yang kurang sempurna dan ia menyesal mengapa tidak mampu memecahkan masalah tersebut. Ia berusaha keras mencari tahu apa penyebabnya, tetapi pikirannya justru bertambah kacau dan tidak terarah.
Saat dalam kegamangan itulah ia teringat dengan sang sesepuh yang telah memberinya tiga kata bijak. "Bukankah beliau masih menyimpan tiga kata bijak lagi yang dijanjikan akan diberikannya kepadaku?" gumannya.
Maka ia pun memutuskan pulang kembali ke desanya dahulu untuk menemui sang sesepuh untuk meminta sisa tiga kata yang dijanjikan.
Sayangnya, sesampai di desa, sang sesepuh ternyata telah meninggal dunia. Tetapi ada sepucuk surat wasiat yang ditinggalkan untuknya. Rupanya sang sesepuh sudah memperkirakan bahwa kelak suatu hari pemuda itu pasti akan kembali.
Secepatnya dibukalah surat wasiat itu, dan di dalamnya berisi pesan tiga kata "Bu Hou Hui ( Jangan pernah menyesal )!"
Begitu selesai membaca kata-kata itu, secara spontan perasaan menyesal yang membebaninya selama ini langsung hilang, perasaannya menjadi ringan dan gembira.
Sungguh berbobot enam kata bijak tadi.
Jangan takut, dan
jangan pernah menyesal.
Jika kita ingin menciptakan kehidupan yang lebih baik dan mau mengubah harapan menjadi nyata, pasti kita membutuhkan tiga kata bijak pertama, "jangan takut".
Kata bijak ini mengandung motivasi yang dapat melahirkan kekuatan keberanian untuk bertindak.
Jangan takut menentukan cita-cita yang tinggi!
Jangan takut mencoba dan memulai!
Jangan takut menerima tantangan!
Jangan takut memeras keringat!
Jangan takut mengemban tanggung jawab yang lebih besar!
Namun ada kalanya, hasil perjuangan tidak sesuai dengan harapan. Hambatan demi hambatan seolah memang diciptakan untuk menghadang kita. Perjuangan pun bisa gagal total. Ini bisa membuat kita merasa diliputi ketidak puasan, kecewa, penyesalan.
Pada titik seperti ini, tiga kata bijak berikutnya: "jangan pernah menyesal", bisa menjadikunci kebangkitan kita. Buang jauh-jauh pikiran negatif. Penyesalan tidak akan dapat mengubah apapun, malah hanya membebani dan menghambat langkah kita ke depan.
Mampu menerima hasil perjuangan apa adanya adalah bijaksana, tetapi mau tetap bangkit dengan apa adanya kita hari ini adalah luar biasa!! Selama kita telah berjuang memberikan yang terbaik dari yang kita miliki, apa pun hasilnya, sukses atau gagal, yang pasti semangat perjuangan itu telah memiliki nilai kesuksesan tersendiri.
Jangan takut !
Jangan pernah menyesal!
[Ernawati H / Medan]
Sumber: Kebajikan
_____________

Bagaimana cara pandang kita terhadap suatu permasalahan akan berbeda dengan cara pandang orang lain.
Berpikir yang lebih positif mungkin akan lebih baik. Seperti kisah berikut ini.
Sekitar tahun 1980-an, Jerry Smith bekerja sebagai kontraktor di Hills South, daerah Dakota Utara. Saat itu terjadi kebakaran hutan besar yang telah menghabiskan seluruh area.
Ketika ia mampir sarapan di sebuah restoran makanan cepat saji, sebuah keluarga dengan dua anak remaja masuk ke restoran itu.
Wajah mereka kuyu dan sepertinya dunia sudah berakhir.
Keluarga itu sedang berkemah di hutan yang terbakar itu. Tengah malam mereka dibangunkan oleh penjaga hutan karena tempat mereka berkemah masuk dalam zona bahaya kebakaran.
"Masuk ke mobil Anda dan segera pergi. Kemasi barang sebisa mungkin, dan teruslah berjalan ke arah timur ke jalan raya," begitu sang Ibu menirukan perintah penjaga hutan.
"Mengerikan! Liburan kami hancur. Padahal kami telah merencanakan dan menyiapkan untuk perjalanan kemah ini selama bertahun-tahun," kata si Ibu tadi.

Beberapa waktu kemudian, keluarga lain datang ke restoran. Juga dengan anak remaja. Semua tersenyum, tertawa, dan bersemangat.
Mereka duduk di dekat Smith dan sang ibu mulai menceritakan kisahnya.
"Kami kagum pada cara penjaga hutan mengambil kendali dari situasi yang sulit dan berbahaya," katanya memulai.
"Kami bergegas untuk berpakaian dan kami terburu-buru, aku bertelanjang kaki, putriku memakaikan sepatu suamiku, dan anak-anak hanya memakai kaus kaki mereka! Benar-benar pengalaman yang indah!" serunya.
"Ini adalah liburan terbesar kami dan akan kami ingat selamanya!"
[Willy Lim / Batam]
Sumber: Inspiration
_____________

God Bless All of You.









































No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.