RENUNGAN PAGI. Kamis, 7 Juni 2012.

Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya kerajaan surga.
Matius 5:3


Menjelang pilkada, kita bisa menyaksikan calon-calon kepala daerah mengkampanyekan kemampuan dirinya masing-masing dan tidak jarang saling menjelekkan lawannya, merasa diri yang paling mampu untuk menjadi pemimpin

Dalam buku; "Iman; menjawab pertanyaan, mempertanyakan jawaban, Yesus berkata bahwa orang yang mewarisi surga adalah orang miskin, namun bukan soal miskin uang, melainkan orang yang merasa tidak punya apa-apa di hadapan Allah, bukan orang yang merasa diri hebat, merasa diri penting, merasa diri benar dan merasa diri besar

Yesus berkata: "Aku datang untuk orang berdosa, bukan untuk orang yang benar", artinya, bukan untuk orang yang merasa diri benar
Yesus tidak suka kepada orang yang sombong, bagi Yesus, menganggap diri benar dan memandang semua orang lain rendah/salah/najis adalah dosa yang serius

Kenapa? Karena orang yang merasa diri benar, merasa diri suci, pokoknya orang yang merasa diri "paling", pada dasarnya adalah orang yang tidak merasa memerlukan Allah, tidak merasa perlu merendahkan hati di hadapan Allah

Orang yang demikian kalaupun datang kepada Allah, sebenarnya hanya untuk pamer, minta pujian bahkan menagih janji kepada Tuhan bahwa dia sudah beramal, berbuat baik dan sekarang minta imbalan dari Tuhan

Orang demikian tidak membutuhkan Juruselamat, karena kebaikan dan kehebatan dirinya sudah cukup, kadang kelihatannya seperti orang beriman, padahal orang yang beriman datang kepada Tuhan seperti si pemungut cukai yang berkata; Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini

Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit, banyak orang merasa diri sehat tetapi sebenarnya sakit, berdoa tapi tidak mau mengakui dirinya berdosa, bukan minta ampun, tetapi membela diri

Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan

Tuhan Yesus memberkati.
God Bless All of You.