Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memuliihkan kerajaan bagi Israel?"
(Kisah Para Rasul 1:6)
Pertanyaan yang mengejutkan ini diajukan sebelum Yesus naik ke sorga, barangkali Yesus pada saat itu geleng-geleng kepala, kenapa?
Karena murid-murid sudah mengikut Dia selama kurang lebih 3 tahun ditambah Yesus selama 40 hari setelah kebangkitan-Nya menjumpai murid-murid-Nya secara pribadi supaya ada perubahan yang radikal dalam kehidupan mereka, namun mereka masih belum mengerti kerajaan Allah
Disamping itu para murid selama 40 hari dipersiapkan untuk melanjutkan tugas yang harus dikerjakan sampai Tuhan datang kembali, tetapi fokus mereka hanya memulihkan kerajaan di dunia
Bukankah kita juga seperti para murid, kita ingin Tuhan memulihkan "kerajaan kita", kita rajin melayani, berkorban, mempersembahkan uang kita, tapi "ada pamrihnya"
Kita ingin diberkati berlipat kali ganda, kita ingin mendapatkan sesuatu sebagai balasan atas pengorbanan kita, memberi untuk menerima
Dalam khotbah yang berjudul "kerajaan kita", dikatakan bahwa di dalam "kerajaan" itu, kita adalah raja, keinginan-keinginan kita, ambisi-ambisi kita
Gereja kita dapat menjadi "kerajaan", dogma dan teologi kita bisa menjadi "kerajaan", Yesus adalah "pelayan" di "kerajaan" kita itu dan tugas-Nya adalah memulihkan "kerajaan" bagi kita
Yesus naik ke sorga, kembali ke kerajaan-Nya, bukan membangun kerajaan kita
Yesus naik ke sorga, itu berarti bukan lagi "Apa yang Tuhan lakukan bagiku", tetapi, "Apa yang kini harus kulakukan bagi-Mu"
Apa yang kita harus lakukan bagi-Nya? Ia mengatakan, "Kamu akan menjadi saksi-Ku"
Saksi bagi kerajaan-Nya, bagi kehendak-Nya, bagi kuasa dan kasih-Nya di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi, artinya kita tidak boleh berhenti pada batas-batas "kerajaan" kita, lingkungan kita, tetapi harus semakin meluas, seluruh dunia, seluruh umat manusia
Tuhan Yesus memberkati.
(Kisah Para Rasul 1:6)
Pertanyaan yang mengejutkan ini diajukan sebelum Yesus naik ke sorga, barangkali Yesus pada saat itu geleng-geleng kepala, kenapa?
Karena murid-murid sudah mengikut Dia selama kurang lebih 3 tahun ditambah Yesus selama 40 hari setelah kebangkitan-Nya menjumpai murid-murid-Nya secara pribadi supaya ada perubahan yang radikal dalam kehidupan mereka, namun mereka masih belum mengerti kerajaan Allah
Disamping itu para murid selama 40 hari dipersiapkan untuk melanjutkan tugas yang harus dikerjakan sampai Tuhan datang kembali, tetapi fokus mereka hanya memulihkan kerajaan di dunia
Bukankah kita juga seperti para murid, kita ingin Tuhan memulihkan "kerajaan kita", kita rajin melayani, berkorban, mempersembahkan uang kita, tapi "ada pamrihnya"
Kita ingin diberkati berlipat kali ganda, kita ingin mendapatkan sesuatu sebagai balasan atas pengorbanan kita, memberi untuk menerima
Dalam khotbah yang berjudul "kerajaan kita", dikatakan bahwa di dalam "kerajaan" itu, kita adalah raja, keinginan-keinginan kita, ambisi-ambisi kita
Gereja kita dapat menjadi "kerajaan", dogma dan teologi kita bisa menjadi "kerajaan", Yesus adalah "pelayan" di "kerajaan" kita itu dan tugas-Nya adalah memulihkan "kerajaan" bagi kita
Yesus naik ke sorga, kembali ke kerajaan-Nya, bukan membangun kerajaan kita
Yesus naik ke sorga, itu berarti bukan lagi "Apa yang Tuhan lakukan bagiku", tetapi, "Apa yang kini harus kulakukan bagi-Mu"
Apa yang kita harus lakukan bagi-Nya? Ia mengatakan, "Kamu akan menjadi saksi-Ku"
Saksi bagi kerajaan-Nya, bagi kehendak-Nya, bagi kuasa dan kasih-Nya di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi, artinya kita tidak boleh berhenti pada batas-batas "kerajaan" kita, lingkungan kita, tetapi harus semakin meluas, seluruh dunia, seluruh umat manusia
Tuhan Yesus memberkati.
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.